Puasa merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang, tak terkecuali bagi ibu hamil. Meski demikian, ibu hamil sebetulnya tidak diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan karena kondisinya lebih rentan. Terlebih lagi, semua yang terjadi pada tubuh ibu hamil bisa berdampak pada janin dalam kandungannya.
Namun, beberapa orang mungkin berniat untuk tetap menjalankan puasa saat hamil supaya ibadahnya di bulan Ramadhan jadi lebih maksimal. Hal ini boleh saja dilakukan, namun pastikan dulu kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman untuk berpuasa.
Nah, jika Anda sudah mantap berpuasa, Anda wajib memastikan asupan makanan saat sahur dan berpuasa. Ingat, calon bayi dalam kandungan membutuhkan gizi yang baik dan tepat supaya pertumbuhannya tetap optimal.
Bingung saat menyiapkan menu buka puasa ibu hamil? Berikut informasi lengkapnya.
Pilihan menu buka puasa untuk ibu hamil
Memilih menu buka puasa di bulan Ramadhan tidak hanya mementingkan rasanya yang enak saja, tapi juga harus sehat dan bergizi seimbang. Terutama bagi ibu hamil, kebutuhan nutrisinya tentu jauh lebih besar karena sebagian akan disalurkan ke janin.
Itulah sebabnya, menu buka puasa ibu hamil tentu tidak boleh sembarangan. Ibu hamil juga tidak disarankan langsung berbuka puasa dengan menu yang berat. Alih-alih mengembalikan energi setelah seharian berpuasa, langsung makan berat justru bisa membuat perut terasa begah dan Anda malah sulit bergerak karena kekenyangan.
Baca selanjutnya: Tips Aman Berpuasa Bagi Wanita Hamil dan Menyusui
Supaya tidak salah pilih, berikut beragam pilihan menu buka puasa untuk ibu hamil, yaitu:
1. Kurma 3 butir
Kurma adalah buah andalan dan paling banyak digemari selama bulan Ramadhan, bisa untuk menu buka puasa ibu hamil. Bagi Anda yang sedang hamil, Anda juga boleh makan kurma saat berbuka puasa, lho!
Kurma mengandung gula alami yang dapat menaikkan kadar gula darah ibu hamil saat puasa Ramadhan. Hanya dengan makan kurma saja, tubuh Anda akan terasa lebih berenergi untuk kembali beraktivitas setelah berbuka puasa.
Namun ingat, bukan berarti Anda boleh makan kurma terlalu banyak dengan alasan supaya badan tidak lemas setelah berpuasa Ramadhan. Ibu hamil hanya boleh makan maksimal 3 buah kurma dalam sekali makan. Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa jumlahnya hanya sedikit?
Jika dilihat dari kandungan gizinya, satu buah kurma mengandung 1 sendok teh gula, 20 kalori, dan 5,3 gram karbohidrat. Alih-alih menyehatkan, terlalu banyak makan kurma justru bisa meningkatkan kadar gula darah Anda melebihi batas normal.
Baca juga: 5 Pilihan Menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes
2. Bubur kacang hijau
Kolak memang menjadi menu buka puasa yang paling banyak diandalkan, tapi sayangnya tidak disarankan bagi ibu hamil. Hal ini dikarenakan kuah santannya mengandung tinggi kalori dan lemak, sehingga sulit dicerna dan bisa menghambat pencernaan ibu hamil.
Sebagai solusinya, berbukalah dengan semangkuk bubur kacang hijau yang kandungan proteinnya lebih tinggi. Agar lebih sehat lagi, ganti santan dengan susu rendah lemak sehingga aman bagi ibu hamil yang berpuasa di bulan Ramadhan.
3. Sayur bayam bening
Memenuhi kebutuhan cairan sangat penting dilakukan saat buka puasa, khususnya bagi para ibu hamil. Hal ini tidak hanya penting untuk mencegah dehidrasi saat hamil, tapi juga menjaga kadar cairan ketuban tetap normal. Hati-hati, dehidrasi saat hamil dapat menurunkan jumlah cairan ketuban, memicu persalinan prematur, hingga meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.
Itulah kenapa penting bagi Anda untuk memperbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka puasa di bulan Ramadhan. Selain itu, bisa juga dengan mengonsumsi menu buka puasa yang mengandung banyak air, contohnya sayur bayam bening.
Bayam termasuk salah satu jenis sayuran yang mengandung banyak air. Makan semangkuk sayur bayam bening saat berbuka puasa dapat membantu mengembalikan cairan tubuh, sehingga gejala dehidrasi saat hamil bisa diatasi dengan baik.
Dilihat dari kandungan nutrisinya, bayam juga mengandung tinggi asam folat dan zat besi. Asam folat berfungsi untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam rahim, sehingga terhindar dari risiko cacat lahir. Sementara itu, kandungan zat besi pada bayam dapat membantu menurunkan risiko anemia pada ibu hamil.
Supaya lebih lengkap, tambahkan potongan wortel dan jagung ke dalam sajian sayur bayam bening buatan Anda. Dijamin, menu buka puasa untuk ibu hamil kali ini semakin lezat dan menggugah selera.
4. Ikan tuna panggang
Bosan dengan menu buka puasa ibu hamil yang itu-itu saja? Coba olah ikan tuna dengan cara dipanggang.
Ikan tuna termasuk sumber protein dan asam lemak omega-3 yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin. Omega-3 adalah sejenis asam lemak tak jenuh yang baik bagi perkembangan otak bayi di dalam kandungan.
Agar menu buka puasa untuk ibu hamil jadi semakin sehat dan lezat, masak ikan tuna dengan cara dipanggang menggunakan minyak zaitun. Dibandingkan jenis minyak lainnya, minyak zaitun mengandung lemak sehat sehingga lebih aman bagi ibu hamil.
Tambahkan juga perasan lemon atau jeruk nipis supaya rasanya semakin segar. Sajikan dengan kentang tumbuk (mashed potato), brokoli rebus, dan potongan tomat ceri supaya menu buka puasa Anda kali ini semakin sehat dan nikmat.
5. Semur tahu dan ayam
Selain memperhatikan asupan karbohidrat, ibu hamil juga perlu memenuhi kebutuhan protein saat puasa Ramadhan. Asupan protein saat sahur dan berbuka puasa sangat penting bagi perkembangan janin dalam kandungan.
Sedangkan bagi ibu hamil, protein dibutuhkan untuk mengoptimalkan perkembangan payudara dan rahim saat hamil. Ketika asupan protein dalam tubuh sudah cukup, maka tubuh Anda akan lebih siap menjalani kehamilan, melahirkan, hingga masa menyusui.
Ketimbang menyiapkan menu buka puasa berupa tahu atau ayam goreng yang cenderung tidak sehat, Anda bisa mengolah kedua bahan makanan tersebut menjadi sajian semur tahu dan ayam. Menu buka puasa ibu hamil kali ini jauh lebih sehat karena mengandung kombinasi 2 jenis protein, yaitu protein hewani dan nabati sekaligus, sehingga mampu menambah energi pada ibu hamil.
Kombinasi 2 jenis protein tersebut juga bermanfaat bagi janin dalam kandungan. Semakin banyak asupan protein yang masuk ke dalam tubuh ibu, maka bayi akan terhindar dari risiko berat badan lahir rendah (BBLR).
Baca juga: 5 Tips Mudik Saat Hamil Supaya Aman dan Nyaman di Perjalanan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.