Menurut Medis, Darah Haid Bukan Darah Kotor
Dalam ajaran budaya di Indonesia terkadang memunculkan berbagai spekulasi tentang keadaan dan kegiatan hidup manusia, kemudian dijadikan sebagai suatu pedoman dalam memberikan opini-opini di kemudian hari. Salah satunya adalah soal darah haid, dimana spekulasi yang beredar di masyarakat menyatakan bahwa darah haid merupakan darah kotor dari setiap perempuan.
Alasan terkuat yang dimiliki paham ini adalah dari segi warna, dimana darah seringkali berwarna merah menyala. Sedangkan darah haid memiliki kepekatan warna yang berbeda-beda sesuai siklus hariannya.
Memang benar jika darah haid tidak seperti darah biasa, akan tetapi benarkah demikian? Bagaimana alasan secara medis menanggapi pernyataan ini? Agar Anda tidak lagi penasaran, simak penjelasannya berikut ini.
Benarkah Darah Haid Adalah Darah Kotor?
Siklus normal perempuan pada setiap bulan adalah haid atau sering disebut juga dengan istilah datang bulan. Dimana saat haid seorang perempuan akan mengeluarkan darah dari bukaan vagina terluar dan siklus normal sering terjadi satu sampai dengan tujuh hari lamanya. Menurut pandangan medis dan proses yang terjadi di dalam rahim perempuan, darah haid sebenarnya bukan darah kotor.
Darah haid adalah darah yang sama ketika Anda mengalami luka atau bahkan mimisan. Akan tetapi yang membedakannya adalah warna yang tidak menentu itulah sebenarnya berasal dari jaringan dinding rahim yang gagal dalam proses pembuahan sel telur setelah ovulasi. Karakteristik lapisan dinding rahim mengandung sejumlah pembuluh darah yang akan luruh setiap siklusnya melalui vagina dan memang darah tersebut sangat baik untuk dikeluarkan demi kesehatan setiap perempuan.
Proses Luruhnya Darah Haid
Setiap perempuan memiliki kesempatan yang tinggi untuk mengalami kehamilan. Hal tersebut berasal dari kesiapan sel telur yang terjadi pada proses ovulasi.
Karena tidak terjadi pembuahan oleh sperma, maka akan luruh bersama darah di dalam dinding rahim. Sehingga penggunaan alat kontrasepsi sangat dianjurkan jika Anda bersama pasangan hendak menunda kehamilan.
Pada saat terjadi haid, maka hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron kadarnya semakin turun. Hal tersebut menandakan bahwa seorang perempuan sudah siap untuk menstruasi dan kesempatan untuk mengalami kehamilan menjadi semakin tipis.
Menurut Dr.dr. Inge Permadhi, MS, Sp.GK menjelaskan jika haid dapat menurunkan kadar Hemoglobin, karena darah yang keluar adalah darah yang sama seperti darah lainnya. Sehingga setiap perempuan akan merasa lemas akibat jumlah kandungan zat besi dalam tubuh berkurang. Namun tidak separah orang yang mengalami anemia.
Inilah Darah Kotor menurut Medis
Memang benar jika dalam medis pun terdapat darah kotor, namun memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan darah haid. Darah kotor dalam pandangan medis adalah darah yang memiliki kelebihan kandungan karbondioksida yang tidak baik bagi tubuh. Karena pada dasarnya darah bersih adalah darah yang mengandung kadar oksigen untuk melancarkan kegiatan metabolisme.
Proses aliran darah manusia berawal dari pusat darah yaitu jantung kemudian melalui paru-paru sehingga memiliki kandungan oksigen. Lalu diedarkan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung.
Hiposekmia sebagai kondisi dimana seseorang memiliki sedikit kandungan oksigen dalam darah. Dimana kondisi ini dapat mengganggu fungsi tubuh lainnya termasuk ke dalam organ vital seperti jantung dan otak.
Tanda yang ditunjukkan jika Anda mengalami kekurangan oksigen dalam darah adalah detak jantung menjadi lebih cepat, dada sesak dan nyeri, lemas, gelisah dan sakit kepala. Dengan demikian Anda harus segera menghubungi dokter apabila mengalami kondisi dan gejala Hiposekmia, supaya segera mendapatkan tindakan medis yang tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.