Terdapat setidaknya 1,5 juta wanita yang meninggal dunia diakibatkan merokok. Diperkirakan pada tahun 2030, terdapat 8 juta jiwa yang akan meninggal dikarenakan merokok dan 2,5 juta jiwa dari angka tersebut merupakan perokok wanita. Saat ini telah banyak produk rokok yang mengatakan produk yang dimilikinya lebih aman dikonsumsi.
Hal tersebut dikarenakan memiliki kadar tembakau yang lebih rendah, dan banyak wanita yang akan tertarik untuk mencoba produk rokok yang diduga lebih aman bila dikonsumsi. Namun pernyataan tersebut tentu saja salah. Rokok akan tetap mempunyai banyak dampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi tubuh wanita.
Apa Bedanya Perokok Wanita dengan Perokok Laki-Laki?
Merokok menjadi pengalaman tersendiri untuk seorang wanita. Terdapat berbagai perbedaan yang muncul antara perokok dengan jenis kemalin laki-laki dan perempuan atau wanita. Perbedaan tersebut dilihat dari berbagai aspek, antara lain.
Alasan untuk Merokok
Nikotin yang berada pada rokok nampaknya memberikan efek yang beda pada laki-laki dan wanita. Hasil dari sebuah penelitian mengatakan bahwa bahwa laki-laki yang merokok akan merasa lebih bersemangat dan waspada, sehingga dapat menikmati perasaan positif yang muncul dikarenakan merokok.
Berbeda dengan haknya wanita. Pada wanita, banyak yang beranggapan bahwa rokok dapat menimbulkan rasa rileks dan juga mengurangi stres. Selain itu, banyak dari wanita yang memiliki anggapan bahwa dengan merokok akan dapat mengontrol berat badan yang dimilikinya.
Ketergantungan
Umumnya wanita mungkin merasakan jauh lebih susah untuk melepaskan diri dari produk rokok dari pada laki-laki. Wanita sendiri memiliki 3 kali lebih mudah gagal dalam usahanya untuk melakukan berhenti merokok bila dibandingkan dengan laki-laki. Hal tersebut dikarenakan wanita akan cenderung mengalami perubahan emosional yang lebih sering.
Hal tersebut bila dibandingkan dengan laki-laki, terutama pada saat memasuki masa menstruasi. Melakukan aktivitas merokok banyak yang beranggapan dapat mengontrol emosinya dan menghindarkan diri dari timbulnya depresi.
Merokok Lebih Berbahaya untuk Wanita?
Risiko dari Penyakit Jantung
Wanita yang merokok berisiko 50 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung bila dibandingkan dengan laki-laki yang juga merokok. Penelitian ini mengatakan bahwa dengan berhubungan atau interaksi antara tembakau yang ada di dalam rokok dengan hormon estrogen dalam tubuh.
Penelitian lainnya juga menyatakan bahwa wanita yang merokok akan lebih berbahaya bila dibandingkan dengan laki-laki yang merokok. Data penelitian tersebut menyatakan bahwa perempuan memiliki risiko 2,24 kali lebih tinggi terkena infark miokardium bila dibandingkan dengan perokok laki-laki.
Risiko Kanker Paru-paru
Hasil sebuah penelitiannya mengatakan bahwa merokok akan lebih berbahaya untuk wanita dikarenakan dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker paru-paru.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan risiko kematian akibat kanker paru-paru pada wanita yang merokok dapat mencapai hingga 600 persen.
Infeksi yang diakibatkan oleh virus HPV yang sering terjadi pada wanita ternyata juga dapat meningkatkan risiko wanita merokok terkena kanker paru-paru menjadi lebih tinggi. Namun dalam hal ini pada laki-laki tak ditemukan hubungan antara virus HPV dengan kejadian kanker paru-paru.
Penelitian lain menyebutkan bahwa hormon estrogen dianggap mempunyai peran yang penting dalam kejadian kanker paru-paru pada wanita. Penelitian tersebut telah membuktikan bahwa terapi estrogen pada wanita yang menopause akan meningkatkan risiko kejadian kanker paru-paru.
Kerusakan DNA
Fakta lain yang memunculkan akibat dari merokok lebih berbahaya pada wanita adalah DNA pada wanita yang tidak dapat pulih ketika mengalami kerusakan, tak seperti laki-laki yang mempunyai kemampuan memperbaiki DNA yang rusak lebih baik. Padahal, salah satu dari akibat merokok adalah kerusakan DNA yang dapat menimbulkan berbagai penyakit kanker.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi di atas mungkin disebabkan karena perbedaan fisiologis masing-masing jenis kelamin. Namun hal ini tak akan mengurangi nilai negatif yang telah melekat pada rokok. Melakukan aktivitas merokok tetap saja akan menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.