Kontrasepsi darurat atau sering disebut morning after pill dikenal sebagai cara untuk hindari terjadinya kehamilan setelah berhubungan seks tanpa pengaman. Bentuk pil kontrasepsi darurat ini sebenarnya berupa hormon yang dapat dikonsumsi wanita usai berhubungan seksual.
Pil ini sebaiknya dikonsumsi oleh wanita maksimal 72 jam pertama setelah berhubungan seks tanpa pengaman. IUD atau Intra Uterine Device adalah salah satu bentuk kontrasepsi darurat. Namun, alat ini jarang diresepkan bagi remaja.
Begini cara kerja kontrasepsi darurat
Dalam kontrasepsi darurat ini terdapat hormon Levonorgestrel progesterone dengan dosis tinggi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Cara kerjanya yaitu menunda ovulasi atau pelepasan telur dari ovarium selama siklus bulanan wanita.
Apabila telah melalui tahap ovulasi, cara kerja hormon Levonorgestrel progesterone ini dapat mengganggu terjadinya pembuahan. Akibatnya sel telur yang telah dibuahi pun dapat dicegah pelekatannya pada dinding rahim.
Jenis kontrasepsi darurat ini dapat bekerja paling efektif setelah dikonsumsi langsung usai berhubungan tanpa pengaman. Namun, morning after pill ini masih dapat bekerja optimal mengurangi risiko kehamilan setelah dikonsumsi sampai 72 jam setelah berhubungan.
Keefektifan obat kontrasepsi darurat
Konsumsi kontrasepsi darurat ini adalah satu-satunya cara untuk hindari kehamilan usai berhubungan seksual. Tingkat keberhasilannya pun beragam tergantung selang waktu konsumsi obat usai berhubungan. Apabila konsumsi pil kontrasepsi darurat 72 jam setelah berhubungan, maka tingkat keberhasilannya 89%.
Sedangkan ketika pemakaiannya masih dalam waktu 24 jam usai berhubungan seksual, keberhasilannya mencapai 95%. Namun, ketahuilah jika keefektifan kontrasepsi darurat ini tidak sepadan dengan pil KB yang dikonsumsi secara rutin.
Pemakaiannya pun tidak dianjurkan terlalu sering dan sebaiknya digunakan saat darurat saja. Ketika telah mengkonsumsi pil ini dan belum mendapat haid, segera konsultasi dengan dokter.
Perlindungan terhadap risiko penyakit kelamin
Tahukah Anda, penggunaan kontrasepsi darurat ini tidak menjamin keamanan terhadap penularan penyakit kelamin. Sebab, pil ini tidak melindungi kelamin dari penyakit menular seksual. Jadi, disarankan untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual guna menghindari penularan penyakit seksual.
Apabila kondom rusak atau hubungan seks Anda tidak terproteksi, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan penyakit seksual.
Abstinence atau tidak melakukan hubungan seks merupakan satu-satunya metode efektif untuk hindari kehamilan bahkan penyakit seksual. Sekali lagi, ketika Anda dipaksa berhubungan seksual, segera kunjung dokter untuk mendapatkan pil kontrasepsi darurat maupun tes penyakit seksual.
Efek samping kontrasepsi darurat
Usai mengkonsumsi pil kontrasepsi darurat, sebagian besar wanita mengalami banyak efek samping diantaranya muntah, mual, nyeri payudara, kelelahan, sampai kepala berputar. Ada juga beberapa efek samping yang jarang terjadi dan biasanya efek ini berlangsung selama 1 sampai 2 hari.
Siklus menstruasi wanita pun akan berubah jadi tidak teratur usai penggunaan pil kontrasepsi.
Siapa yang boleh mengonsumsi pil kontrasepsi darurat?
Setelah tahu manfaat dan efek samping pil kontrasepsi darurat, siapakah yang diperbolehkan untuk menggunakannya? Sebab, pil ini tidak disarankan untuk digunakan secara rutin, hanya saat darurat saja.
Beberapa kondisi lain seperti kondom rusak saat berhubungan seks dan lupa mengkonsumsi pil KB selama 2 hari berturut-turut, penggunaan pil kontrasepsi darurat bisa dipertimbangkan. Pil ini juga diperbolehkan bagi wanita yang dipaksa berhubungan seks tanpa pengaman.
Namun, satu hal yang perlu dihindari, jangan sekali-kali menggunakan pil kontrasepsi darurat ketika tahu dirinya dalam kondisi hamil untuk hindari risiko bahaya bagi si janin
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.