Muntah dapat terjadi pada siapa saja dan merupakan hal umum untuk dialami. Biasanya saat muntah, muntahan yang keluar berwarna putih.
Namun, bagaimana jika muntahan yang keluar berwarna kuning, kehijauan, dan terasa pahit di mulut? Apakah kondisi muntah berwarna kuning ini berbahaya? Yuk, simak ulasannya dibawah ini.
Muntah merupakan kondisi dimana tubuh mengeluarkan isi lambung secara paksa melalui mulut. Biasanya, Anda akan merasa mual yang membuat seluruh tubuh menjadi tidak nyaman sebelum memuntahkan sesuatu.
Pada beberapa kasus tertentu, isi muntahan tidak berwarna putih, melainkan berwarna kuning atau pun kuning kehijauan.
Berbagai penyebab Muntah Kuning
Terdapat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab seseorang mengeluarkan muntahan yang berwarna kuning ataupun kuning kehijauan, yaitu:
Bile reflux atau refluks empedu
Dalam kondisi normal, untuk membantu proses pencernaan, cairan empedu beserta enzim pankreas dari hati akan dikeluarkan menuju ke usus dua belas jari.
Namun, jika cairan empedu yang diproduksi dialirkan kembali menuju lambung dan keronkongan (esofagus), maka isi lambung akan keluar.
Hal inilah yang menyebabkan isi muntahan seseorang berwarna kuning. Muntah yang berwarna kuning kehijauan disebabkan oleh ikut sertanya cairan empedu ketika keluar melalui mulut.
Muntah kuning sering dialami oleh orang yang menderita penyakit asam lambung (GERD). Selain itu, muntah menjadi berwarna kuning juga dapat disebabkan oleh lambung yang tidak berisi makanan atau minuman saat muntah, keracunan makanan, dan mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dalam jumlah yang banyak sekaligus.
Penyumbatan atau obstruksi saluran cerna
Muntah kuning juga dapat disebabkan oleh penyumbatan yang terjadi pada saluran cerna. Kondisi ini terjadi saat gerakan makanan atau minuman di dalam saluran pencernaan terganggu karena usus yang tersumbat.
Cairan dan makanan dalam saluran pencernaan yang menumpuk saat saluran cerna tersumbat akan menyebabkan tekanan di dalam saluran pencernaan meningkat. Hal inilah yang menyebabkan orang dewasa maupun anak kecil mengalami muntah.
Riwayat operasi
Seseorang berisiko untuk mengalami muntah kuning juga disebabkan oleh adanya riwayat operasi lambung dan saluran empedu.
Peradangan pada dinding lambung dan saluran empedu setelah menjalani operasi diduga menjadi penyebab muntah kuning. Riwayat infeksi bakteri H. pylori pun menjadi salah satu penyebabnya.
Kehamilan
Pada awal masa kehamilan, wanita sering mangalami morning sickness yang merupakan gejala mual dan muntah.
Saat morning sickness semakin terjadi, atau terjadi hiperemesis gravidrum, maka muntah yang dikeluarkan akan berwarna kuning. Hal ini terjadi akibat lambung tidak berisi makan atau minuman, sehingga muntahan keluar mengandung cairan empedu.
Radang usus buntu
Penyakit ini menjadi salah satu penyebab terjadinya muntah kuning. Seseorangyang mengalami radang usus buntu biasanya muntah disertai dengan rasa nyeri yang hebat di perut.
Oleh karena itu, penyakit ini harus segera mendapat penanganan agar tidak menimbulkan akibat yang fatl bagi kesehatan penderita.
Sindrom muntah berulang atau cyclic vomitting syndrome
Meskipun terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang muntah, terkadang muntah juga tidak diketahui penyebabnya. Hal ini disebut juga dengan istilah syndrome muntah berulang ( cyclic vomitting syndrome/CVS).
Meskipun tidak diketahui secara pasti penyebabnya, sindrom ini dipicu oleh beberpa kondisi, seperti alergi, pilek, hipokondria, radang sinus, kelelahan, dan cuaca panas.
Karena terdapat banyak hal yang bisa membuat Anda mengalami keluhan muntah, sebaiknya segera menemui dokter ahli penyakit dalam untuk menemukan penyebab muntah yang terjadi lewat bebera proses pemeriksaan.
Waktu untuk memeriksakan diri ke dokter
Secara umum, muntah tidak memerlukan tindakan medis tertentu, karena dapat ditangani secara sederhana apabila penyebabnya diketahui.
Namun, jika muntah disertai dengan hal-hal lain, maka Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga penyebab muntah dapat diketahui dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Keluhan yang harus Anda waspadai saat muntah kuning meliputi:
- Bagian dada atau ulu hati terasa nyeri
- Muntah lebih dari satu hari
- Sesak napas
- Lemas atau dehidrasi
- Terdapat bercak darah pada muntahan
- Berat badan turun akibat muntah yang terjadi secara terus-menerus
- Demam tinggi
- Kaku pada bagian leher
Meskipun ada banyak penyebab dari muntah kuning, kondisi ini tetap memerlukan penanganan yang serius dari dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang disertai dengan pemeriksaan penunjang seperti Rongten perut, endoskopi, dan pemeriksaan asam lambung untuk mengetahui penyebab muntah kuning.
Pengobatan untuk muntah kuning
Pengobatan yang akan diberikan tergantung pada penyebab muntah kuning itu sendiri. Jika muntah kuning terjadi akibat keracunan makanan atau konsumsi alkohol, maka dapat diatasi dengan memberikan cairan infus di rumah sakit agar tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut.
Namun, jika yang menjadi penyebab muntah adalah refluks empedu, maka dapat ditangani dengan obat yang diresepkan dokter, yaitu:
- Ursodeoxycholic acid, yang berperan untuk melarutkan empedu sehingga dapat dikeluarkan dengan mudah oleh tubuh. Efek samping yang biasa ditimbulkan oleh obat ini adalah diare.
- Bile acid sequestrants, obat yang befungsi untuk menurunkan kadar kolestrol LDL dalam tubuh dengan memberikan efek samping berupa gangguan pencernaan, sembelit, nyeri perut, kembung, dan diare.
Selain itu, Anda juga mungkin akan diberikan obat penurun asam lambung seperti penghambat pompa proton (PPI) apabila muntah kuning disertai penyakit asam lambung.
Apabila obat-obatan yang diberikan tidak menunjukkan hasil yang baik, maka dokter akan menganjurkan Anda untuk menjalani tindakan operasi.
Dengan operasi, sebagian usus dapat dibuang atau membuka penyumbatan. Dokter akan memasukan alat yang disebut ‘stent’ guna membuka saluran cerna yang mengalami penyumbatan dan mencegah penyumbatan semakin parah.
Jangan mengabaikan kondisi ini jika Anda mengalaminya, muntah kuning dapat menjadi tanda dari penyakit serius yang ada dalam tubuh Anda.
Apabila mengalami berbagai gejala seperti yang sudah dijelaskan di atas, segera temui dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.