Nasi merupakan bahan makanan yang berasal dari biji-bijian serbaguna yang dikonsumsi oleh orang-orang di seluruh dunia. Nasi juga berfungsi sebagai makanan pokok bagi banyak orang, terutama orang-orang yang tinggal di daerah Asia.
Beras yang nanti akan dimasak dan berubah menjadi nasi umumnya muncul dalam beberapa warna, bentuk dan ukuran, tetapi nasi yang paling populer adalah nasi putih dan nasi merah.
Nasi putih adalah jenis nasi yang paling umum dikonsumsi, tetapi nasi dari beras merah saat ini dikenal luas sebagai pilihan bahan makanan yang lebih sehat dibandingkan nasi putih.
Saat ini banyak orang yang lebih suka mengkonsumsi nasi merah khususnya dikonsumsi saat makan sahur pada bulan ramadhan. Berikut pada artikel ini akan membahas manfaat dan keunggulan dari kedua jenis nasi tersebut.
Perbedaan antara nasi merah dan nasi putih
Semua jenis nasi hampir seluruhnya terdiri dari kandungan karbohidrat, dengan sedikit protein dan hampir tidak mengandung lemak.
Nasi merah merupakan nasi yang berasal dari gandum utuh. Hal tersebut berarti nasi merah mengandung semua bagian dari biji-bijian, termasuk dedak berserat, benih yang bergizi dan endosperma yang kaya karbohidrat.
Sedangkan nasi putih, di sisi lain, tidak memiliki dedak dan benih, yang merupakan bagian paling bergizi dari biji-bijian. Hal tersebutlah yang menyebabkan nasi putih memiliki sedikit nutrisi penting, dan nasi merah dianggap sumber makanan yang lebih sehat daripada nasi putih.
Nasi merah lebih tinggi serat, vitamin dan mineral
Nasi merah memiliki keunggulan besar dibandingkan nasi putih dalam hal kandungan gizi. Nasi merah memiliki lebih banyak serat dan antioksidan, serta vitamin dan mineral yang jauh lebih penting.
Sedangkan nasi putih sebagian besar merupakan sumber kalori “kosong” dan karbohidrat dengan sedikit nutrisi penting.
100 gram (3,5 ons) nasi merah matang mengandung 1,8 gram serat, sedangkan 100 gram putih hanya menyediakan 0,4 gram serat.
Efek pada gula darah dan risiko diabetes
Nasi merah mengandung magnesium dan serat tinggi, yang keduanya dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Penelitian menunjukkan bahwa secara memakan biji-bijian utuh secara teratur, seperti nasi merah dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Dalam satu penelitian, wanita yang sering makan biji-bijian (nasi merah) memiliki risiko diabetes tipe 2 31% lebih rendah dibandingkan mereka yang sedikit makan biji-bijian utuh.
Di sisi lain, mengkonsumsi nasi putih yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes. Hal tersebut mungkin karena tingginya indeks glikemik (GI) dalam nasi putih yang dapat mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah.
Nasi merah memiliki GI 50 dan nasi putih memiliki GI 89 yang berarti nasi putih dapat meningkatkan kadar gula darah jauh lebih cepat daripada nasi merah.
Mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi telah dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan, termasuk diabetes tipe 2.
Efek kesehatan lain dari nasi putih dan nasi merah
Nasi putih dan nasi merah juga dapat mempengaruhi aspek kesehatan lainnya seperti risiko penyakit jantung,dan pengaturan berat badan.
Faktor risiko penyakit jantung
Beras merah mengandung lignan, senyawa tanaman yang dapat membantu melindungi terhadap penyakit jantung. Lignan telah terbukti dapat mengurangi jumlah lemak dalam darah, menurunkan tekanan darah dan mengurangi peradangan di arteri.
Biji-bijian utuh seperti beras merah juga dapat menurunkan kolesterol total dan LDL (lemak jahat). Beras merah bahkan telah dikaitkan dengan peningkatan kolesterol HDL (lemak baik).
Pengaturan berat badan
Mengkonsumsi nasi merah sebagai pengganti nasi putih juga dapat secara signifikan mengurangi berat badan, indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang dan pinggul.
Mengganti nasi putih dengan nasi merah saat sahur, perlukah?
Beras merah memang merupakan pilihan bahan makanan terbaik dalam hal kualitas gizi dan manfaatnya dalam kesehatan.
Namun Anda tidak harus mengganti nasi putih dengan nasi merah saat sahur. Hal yang penting Anda utamakan saat sahur yaitu mengkonsumsi makanan yang seimbang dan jangan terlalu berlebihan.
Konsumsilah lebih banyak sayur dan buah-buahan saat sahur serta perbanyak minum air agar terhindar dari dehidrasi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.