Apa itu Anemia?
Anemia menggambarkan kondisi di mana jumlah sel darah merah dalam darah rendah. Untuk alasan ini, dokter kadang-kadang menggambarkan seseorang dengan anemia memiliki jumlah darah yang rendah.
Darah terdiri dari dua bagian: cairan yang disebut plasma dan bagian seluler. Bagian seluler mengandung beberapa jenis sel yang berbeda.
Salah satu jenis sel yang paling penting dan paling banyak adalah sel darah merah. Jenis sel lainnya adalah sel darah putih dan trombosit.
Manfaat dari sel darah merah adalah untuk mengirimkan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari dalam tubuh.
Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah dan mengikat oksigen. Jika jumlah sel darah merah Anda terlalu sedikit atau hemoglobin Anda tidak normal atau rendah, sel-sel dalam tubuh Anda tidak akan mendapatkan cukup oksigen.
Gejala anemia seperti kelelahan terjadi karena organ tidak mendapatkan kadar oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Apa yang menyebabkan Anemia?
Dari sekian banyak jenis anemia, anemia dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
Anemia disebabkan oleh kehilangan darah
Sel darah merah dapat hilang melalui pendarahan, yang seringkali dapat terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama, dan bisa tidak terdeteksi. Seperti pada pendarahan saluran cerna, penggunaan obat NSAID, dan menstruasi.
Anemia disebabkan oleh penurunan atau gangguan produksi sel darah merah
Sel darah merah mungkin rusak atau menurun karena sel darah merah abnormal atau kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan sel darah merah untuk bekerja dengan baik.
Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini adalah sebagai berikut:
- Anemia sel sabit
- Anemia defisiensi besi
- Kekurangan vitamin
- gangguan sumsum tulang dan sel induk
Anemia disebabkan oleh rusaknya sel darah merah
Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak tahan terhadap tekanan sistem peredaran darah, mereka mungkin pecah sebelum waktunya, menyebabkan anemia hemolitik.
Anemia hemolitik dapat terjadi saat lahir atau berkembang kemudian. Terkadang tidak ada penyebab yang diketahui.
Obat-obatan serta vitamin yang dapat diberikan sebagai penambah darah
Pemberian obat dan vitamin sangat diperlukan untuk memberikan tambahan sel darah merah sehingga kadar oksigen serta sirkulasi darah di dalam tubuh dapat bekerja maksimal.
Obat-obatan lain yang diberikan bagi penderita dengan gangguan organ lain yang memicu anemia.
Zat besi
Besi adalah mineral yang diperlukan untuk kehidupan. Zat besi memainkan peran penting dalam pembuatan sel darah merah yang membawa oksigen. Anda bisa mendapatkan zat besi dari makanan dan dari suplemen.
Salah satu penyebab anemia ditemukan pada orang yang vegetarian. Vegetarian yang memerlukan konsumsi zat besi tingkat tinggi.
Untuk orang dewasa dan anak-anak usia 14 tahun ke atas, batas atas - dosis tertinggi yang dapat dikonsumsi dengan aman - adalah 45 mg sehari. Anak-anak di bawah usia 14 tidak boleh mengonsumsi lebih dari 40 mg sehari.
Hydroxyurea
Hydroxyurea merupakan pengobatan memiliki banyak manfaat potensial bagi pasien anemia sel sabit.
Selain induksi HbF, efek sitotoksik dari hidroksiurea juga mengurangi produksi sumsum tulang neutrofil, retikulosit dan juga tidak mengurangi trombosit yang merupakan mediator penting peradangan.
Karena peningkatan sel darah putih telah dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas anemia sel sabit, obat ini menurunkan jumlah sel darah putih pada kondisi anemia tersebut.
Epoetin alfa
Epoetin alfa dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah pada pasien penyakit gagal sumsum tulang yang kadar erythropoietin alami rendah. Obat ini diberikan melalui suntikan di bawah kulit (subkutan) atau di vena (intravena).
Epoetin alfa disetujui oleh Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat untuk mengobati anemia. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut faktor sitokin. Hasil penelitian juga menunjukkan .
Erythropoietin rekombinan (r-HuEPO, epoetin alfa) telah terbukti aman dan efektif untuk pengobatan anemia pada pasien dengan gagal ginjal kronis dengan menggunakan rejimen pengobatan tiga kali seminggu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.