Mengonsumsi makanan tertentu bisa membuat mood Anda kembali ceria? Ada benarnya, kok. Anda sah-sah saja untuk melahap makanan kesukaan untuk membangun kembali mood yang ambruk.
Namun, Anda jangan lupa dengan kebutuhan nutrisi, ya. Mencukupi kebutuhan gizi, termasuk vitamin dan mineral, bukan bicara tentang menjaga kesehatan fisik saja. Ini juga merupakan upaya yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental, termasuk bagi Anda yang didiagnosis mengidap depresi.
Baca juga: Jaga Sistem Imun dengan Konsumsi Vitamin dan Mineral
Pola makan sehat dan pengobatan depresi, adakah hubungannya?
Meski tidak ada diet sehat khusus untuk mengobati depresi, mengonsumsi beberapa makanan tertentu dengan porsi tepat ternyata dapat menunjang pengobatan depresi.
Konsultasi ke psikolog atau psikiater pada dasarnya diperlukan untuk menegakkan diagnosis serta menentukan pengobatan dan perawatan yang diperlukan. Dalam sesi konsultasi dan terapi, biasanya pasien akan disarankan untuk mulai menerapkan pola hidup sehat. Mengubah pola makan serta berolahraga dan tidur secara teratur penting bagi pengidap depresi.
Kaitan antara pola makan buruk dan gangguan mental memang belum bisa disebut sebagai hubungan sebab akibat. Namun, penelitian menyebut bahwa pemulihan depresi dapat ditopang oleh kedisiplinan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Baca juga: 3 Jenis, Gejala, dan Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan
Nutrisi apa saja yang berperan dalam pengobatan depresi?
1. Vitamin B9 dan Vitamin B12
Kebutuhan vitamin B9 dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan laut, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Sementara, vitamin B12 dapat ditemukan dalam telur, daging, tiram, susu, biji-bijian, dan ikan. Kedua vitamin ini dipercaya dapat melindungi dan memelihara kesehatan sistem saraf otak sehingga ikut membantu menurunkan gejala depresi dan gangguan mental lainnya.
2. Vitamin C
Vitamin C yang bisa didapatkan dari kiwi, jeruk, anggur, melon, stroberi, brokoli, paprika, kentang, atau tomat. Nutrisi ini tidak hanya berperan penting dalam menjaga daya tahan fisik, tetapi juga mental. Vitamin C dapat membantu mengendalikan gejala depresi seperti kemarahan dan kebingungan. Selain dari buah atau sayuran segar, vitamin C juga bisa didapat dari suplemen tambahan.
3. Vitamin D
Vitamin D tidak hanya berfungsi menjaga kesehatan tulang dan sistem imun tubuh, tetapi juga membantu mengontrol gejala depresi.
Vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari. Namun, mengonsumsi makanan dan suplemen yang kaya akan vitamin D juga penting. Cobalah untuk mengonsumsi ikan berlemak sehat seperti salmon dan tuna, hati sapi, telur, udang, jamur, dan produk susu.
Baca juga: 3 Sumber Vitamin D yang Penting untuk Menjaga Sistem Imun Tubuh
4. Antioksidan
Makanan yang mengandung antioksidan tinggi seperti dark chocolate, buah berry, sayuran hijau, dan apel tak hanya mampu menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini. Antioksidan juga baik untuk mengatasi gangguan mental seperti stres, gangguan kecemasan, dan depresi.
5. Selenium
Meningkatkan asupan selenium dapat membantu memperbaiki suasana hati serta mengurangi gejala gangguan kecemasan. Dari sini, gejala depresi dapat dikendalikan. Beberapa makanan yang mengandung selenium adalah biji-bijian, makanan laut, dan hati. Kabar baiknya, asupan selenium juga bisa didapat dari suplemen.
6. Asam lemak omega 3
Penelitian menunjukkan bahwa makanan dan suplemen asam lemak omega 3 dapat membantu mengatasi gangguan mental, termasuk depresi dan gangguan kecemasan.
Asam lemak omega-3 diklaim efektif untuk mengurangi risiko mood yang tidak stabil (mood swing), meningkatkan fungsi kerja otak, dan melindungi sel saraf. Asam lemak omega 3 bisa didapat dari ikan salmon, sarden, dan kacang-kacangan. Selain itu, asupan nutrisi ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung omega 3.
Baca juga: 17 Manfaat Omega 3 untuk Kesehatan yang Terbukti Ilmiah
7. Magnesium
Anda bisa mencukupi kebutuhan magnesium dengan mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sejumlah penelitian memaparkan kaitan antara kekurangan magnesium dan gangguan mental, termasuk depresi.
Selain ketujuh nutrisi di atas, pengobatan depresi dapat ditunjang dengan pemenuhan asupan protein, zinc, kalsium, dan zat besi. Bahan herbal seperti St. John’s wort, S-adenosyl-L-methionine (SAMe), dan Saffron juga diperkirakan dapat meredakan gejala depresi.
Baca juga: Informasi Manfaat dan Cara Kerja Saffron
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.