Sejumlah masalah di kelamin wanita (Miss V) terkadang membuat wanita ketakutan. Salah satunya adalah nyeri saat berkemih. Anda bisa merasa sensasi seperti terbakar di Miss V, dan bahkan terkadang Anda menahan diri Anda untuk tidak berteriak saat buang air kecil.
Satu-satunya cara untuk mengetahui masalah ini dengan pasti dan memastikan tidak ada yang salah dengan organ genital Anda adalah berkonsultasi dengan dokter. Tapi, banyak wanita yang takut atau malu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis.
Penyakit ini umumnya tidak mengancam jiwa, namun bisa menjadi masalah yang serius jika didiamkan berlarut larut dan menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu, berikut akan dibahas sedikit mengenai hal-hal apa saja yang mungkin membuat nyeri pada miss v saat berkemih.
Vaginitis
Vaginitis adalah peradangan vagina yang menyebabkan gatal dan nyeri saat buang air kecil. Penyebabnya biasanya akibat perubahan keseimbangan bakteria vagina atau infeksi vagina. Vaginitis juga dapat disebabkan oleh berkurangnya estrogen setelah menopause. Tipe vaginitis yang paling umum adalah vaginosis bakteri.
Untuk memastikan bahwa Anda menderita penyakit ini, tanda-tanda yang lain mungkin Anda temukan adalah, adanya cairan keputihan yang kental dan berbau amis. Namun tentu saja untuk memastikan diagnosanya, Anda harus pergi ke dokter.
Cara pengobatannya bisa dengan meningkatkan kebersihan pada daerah kewanitaan Anda dan bila gejala tidak membaik, Anda bisa mencoba menggunakan antibiotik metronidazole 2 gr, sekali minum atau krim klotrimazole 1% dioleskan 1 hari sekali selama 7 hari.
Urinary tract infection (infeksi saluran kemih)
Urinary tract infection (UTI) alias infeksi saluran kemih adalah infeksi di bagian manapun dari sistem kemih Anda seperti ginjal, saluran kemih, kandung kemih, dan uretra. Kebanyakan UTI melibatkan saluran kemih bawah seperti kandung kemih dan uretra.
Perempuan lebih berisiko terkena UTI dibandingkan pria karena saluran kemih wanita yang lebih pendek dibandingkan dengan pria, sehingga bakteri penyebab infeksi lebih mudah masuk ke dalam kantung kemih pada wanita. Infeksi yang terbatas di kandung kemih Anda dapat mengganggu dan menyakitkan. Jika UTI menyebar ke ginjal, maka akan menyebabkan kondisi serius.
Yang membedakan ISK dengan gejala nyeri saat berkemih adalah, adanya keinginan untuk buang air yang sering dan saat buang air, jarang dikeluarkan hingga tuntas, sehingga seringkali ada tetesan air kencing di dalam celana.
Pengobatannya adalah dengan menggunakan pemberian antibiotik berupa Trimetroprim dengan dosis 160mg + Sulfametoksazol 800mg 2 kali sehari selama 3 hari. Namun untuk kondisi yang lebih berat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual bisa disebabkan berbagai macam bakteri, dan tidak hanya menyerang wanita, namun bisa juga menyerang pria. Berikut adalah infeksi menular yang memberikan dampak nyeri saat berkemih pada wanita.
- Infeksi Klamidia
Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang umunya disebabkan oleh bakteri. Biasanya infeksi klamidia tidak memiliki gejala luar pada tahap awal, namun klamidia dapat menyebabkan masalah kesehatan pada tahap selanjutnya, termasuk mencegah wanita untuk hamil, dan membahayakan kehamilan. - Herpes Genital
Herpes genital adalah infeksi menular seksual (IMS) umum yang mempengaruhi pria dan wanita. Gejala herpes genital biasanya termasuk rasa sakit, gatal, dan luka di daerah genital Anda yang disebabkan oleh adanya virus herpes simpleks (HSV).
Pengobatan pada IMS adalah dengan menggunakan antibiotik tergantung pada bakteri atau virus yang menginfeksinya. Pada infeksi chlamidia bisa digunakan antibiotik metronidazole, azitromycin dan ceftriaxone.
Sedangkan pada herpes pengobatan bisa menggunakan antivirus contohnya adalah acyclovir yang digunakan dengan dosis 400mg, 3 kali sehari selama 7 hari.
Reaksi Alergi
Reaksi alergi bisa membuat Anda nyeri saat berkemih, misalnya Anda alergi terhadap detergen yang digunakan untuk mencucui pakaian dalam Anda, terhadap tissue toilet yang Anda gunakan.
Sehingga muncul tanda-tanda peradangan pada miss V setelah terpapar zat-zat tersebut.Jika luka akibat peradangan tersebut terkena urin, peradangan tersebut akan terasa perih.
Cara pengobatannya adalah dengan menghentikan kontak dengan semua benda/zat yang memicu terjadinya reaksi alergi.
Perubahan hormon
Berdasarkan American Congress of Obstetricians and Gynecologists, penyebab paling umum vagina kering adalah penurunan level estrogen selama menopause, pramenopause, setelah melahirkan, atau selama menyusui. Pengobatan kimia untuk kanker seperti kemoterapi dan radiasi pada panggul dapat menyebabkan penurunan estrogen dan lubrikasi vagina.
Dengan menurunnya lubrikasi pada vagina akan membuat vagina kering dan mudah lecet, sehingga membuat bekas lecet tersebut terasa perih jika terkena urine.
Untuk pengobatannya, dapat dilakukan dengan cara pemberian vaginal esterogen krim untuk membuat vagina tidak terlalu kering dan menimbulkan luka.
Nyeri pada miss V mungkin bisa sangat mengganggu aktivitas dan berdampak pada kehidupan seorang wanita. Umumnya nyeri saat berkemih bukan merupakan suatu gejala dari penyakit yang serius, namun konsultasi dengan dokter tetap sangat diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi dan untuk mencegah agar penyakit yang awalnya bisa diobati tidak berubah menjadi penyakit yang berat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.