Batuk berdahak adalah salah satu penyakit yang paling sering dijumpai di masyarakat. Kondisi ini terjadi ketika paru-paru Anda mengalami infeksi sehingga menghasilkan dahak lebih dari kadar normal.
Meski terkadang bisa hilang dengan sendirinya, segeralah ke dokter jika batuk berdahak tak kunjung membaik hingga lebih dari 3 minggu. Hal ini dikhawatirkan menjadi gejala penyakit tertentu seperti bronkitis, pneumonia, asma, emfisema, bronkiektasis, dan lainnya. Dokter dapat meresepkan obat Ambroxol guna meringankan gejalanya.
Mengenai Ambroxol
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Tablet dan sirup
Kandungan
Preparat batuk dan pilek
Manfaat Ambroxol
Ambroxol adalah salah satu obat batuk golongan mukolitik yang berfungsi untuk mengencerkan dahak. Nama dagangnya di pasaran adalah Ambroxol, Ambril, Brolexan, Brommer, Bronchopront, Broncozol, Epexol, Interpec, Limoxin, Mucera, Mucopect, dan Mucos.
Ambroxol tergolong obat keras dan hanya bisa didapat dengan resep dokter. Ini artinya, Ambroxol hanya boleh diminum sesuai dengan dosis dan aturan minum obat dari dokter.
Kandungan Ambroxol terdiri dari sejumlah bahan aktif seperti Mucosolvan, Lasolvan, dan Mucoangin. Ketiga bahan tersebut bekerja dengan cara memecah serat serat mukopolisakarida pada dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan lewat batuk. Keunggulan lainnya, obat ini juga tidak menekan batuk sehingga tidak mengganggu respon batuk alami tubuh.
Selain itu, manfaat Ambroxol juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi yang memicu timbulnya banyak dahak. Contohnya bronkiektasis, emfisema, bronkitis kronis dan akut, bronkitis asmatik, dan pneumokoniosis bronkitis.
Dosis Ambroxol
Ambroxol diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Dewasa: 30-120 mg (1-4 tablet Ambroxol) per hari yang dibagi dalam 2-3 dosis
- Anak-anak: dosis sesuai berat badan anak
Amboxol dapat dikonsumsi saat atau setelah makan dan pastikan untuk memberikan jeda waktu yang cukup. Jika Anda mengkonsumsi Ambroxol sirup, kocok dulu sebelum diminum dan ukur dosisnya dengan hati-hati. Gunakan sendok khusus yang diberikan oleh apoteker supaya dosisnya sesuai.
Sementara untuk Amroxol tablet harus diminum langsung dengan air putih. Hindari menggerus, mengunyah, atau memotong obat menjadi beberapa bagian kecuali dokter menganjurkannya.
Dosis dan lama penggunaan obat tergantung dari respon masing-masing pasien terhadap pengobatan. Hindari minum obat melebihi dosis. Jika Anda lupa atau terlambat meminum obat, segeralah minum obat ketika Anda ingat apabila jarak dengan waktu minum obat selanjutnya tidak terlalu dekat.
Namun apabila waktu minum obat sudah dekat, cukup minum obat setelah waktunya tiba. Ingat, jangan pernah minum obat melebihi dosis karena ini dapat memicu gangguan di dalam tubuh.
Efek samping Ambroxol
Ambroxol umumnya memiliki toleransi yang cukup baik dan jarang ditemukan efek samping yang parah. Namun, obat ini tetap dapat memberikan efek samping ringan seperti nyeri ulu hati, rasa mual, muntah, hingga reaksi alergi.
Tidak semua orang boleh minum obat Ambroxol, khususnya orang yang diketahui memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat–obatan. Orang yang memiliki penyakit ulkus lambung atau maag juga sebaiknya lebih berhati–hati dalam menggunakan obat ini.
Penggunaan Ambroxol bersamaan dengan beberapa antibiotik seperti amoxicillin, cefuroxime, erythromycin, doxycycline juga perlu diperhatikan karena akan meningkatkan konsentrasi antibiotik tersebut di dalam jaringan paru. Hindari minum obat ini bersamaan dengan obat penekan refleks batuk karena dapat menghambat keluarnya dahak dari saluran pernapasan.
Wanita yang sedang hamil trimester pertama tidak dianjurkan untuk minum obat Ambroxol. Akan tetapi, tidak ditemukan adanya bukti efek buruk jika digunakan pada kehamilan setelah minggu ke-28.
Bahan aktif Ambroxol dapat memengaruhi ASI, sehingga sebaiknya jangan sembarang dikonsumsi oleh ibu menyusui. Namun, obat ini diketahui tidak memiliki pengaruh buruk pada bayi jika dosis yang digunakan masih dalam batas anjuran dokter.
Ambroxol tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang. Maka dari itu, minumlah obat sesuai engan anjuran dokter. Jika setelah minum obat tetap tidak ada perubahan, kondisi semakin memburuk, mennimbulkan efek samping yang parah, atau terdapat gejala overdosis obat, konsultasikan kembali kepada dokter.
Cara Penyimpanan Ambroxol
Cara menyimpan obat ini juga harus diperhatikan agar dapat kandungannya dapat bekerja secara optimal. Simpan obat pada suhu ruangan dan jauhkan dari cahaya matahari langsung maupun tempat lembap seperti kamar mandi atau freezer.
Jauhkan juga dari jangkauan anak–anak dan hewan peliharaan. Hindari membuang obat ini ke toilet atau saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan, dan buanglah obat ini jika masa berlakunya telah habis.
Interaksi Ambroxol
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat ini tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan Ambroxol adalah:
- Amoxicillin
- Erythromycin
- Cefuroxime
- Doxycycline
- Obat penekan refleks batuk
Bila Anda sedang mengonsumsi salah satu obat yang disebutkan tadi, segera konsultasikan dulu ke dokter sebelum minum obat Ambroxol.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Ambroxol adalah sebagai berikut:
- Obat ini tidak disarankan untuk ibu hamil dengan usia kehamilan di bawah 12 minggu (trimester pertama).
- Dosis Ambroxol untuk anak-anak harus berdasarkan anjuran dokter.
- Beri tahukan dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit ulus dan tukak lambung.
- Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Artikel terkait:
- 3 Obat Batuk Berdahak Paling Manjur Sesuai Kondisi
- 27 Penyebab Batuk Berdahak dari yang Ringan Sampai Terparah
- Obat Batuk Kering yang Harus Anda Pilih