Batuk merupakan suatu gejala yang sering terjadi pada bayi dan anak anak. terkadang batuk yang di alami begitu membandel sehingga tak kunjung sembuh. hal ini tentu sangat menjengkelkan baik bagi anak maupun orang tuanya.
Sebagai orang tua tentu akan selalu berusaha agar anaknya cepat sembuh, berbagai carapun dilakukan, termasuk penggunaan obat batuk untuk bayi dan anak yang memang sangat mudah didapatkan karena banyak tersedia di apotek dan toko obat. Namun perlukan anak Anda minum obat batuk?
Sebelum membahas lebih jauh tentang obat batuk untuk bayi, alangkah lebih afdol jika kita pelajari terlebih dahulu penyakit batuk itu sendiri. Hal ini penting untuk mengarahkan kita, tindakan apa yang terbaik untuk mengatasi batuk pada anak bayi.
Penyebab Batuk pada Bayi
Batuk pada bayi memiliki banyak penyebab, termasuk infeksi (virus dan bakteri), iritasi (udara dingin, asap, benda asing dihirup), alergi, dan asma.
Sejauh ini penyebab batuk anak yang paling sering adalah infeksi virus, dengan gambaran batuk biasanya sebagai gejala yang berbarengan dengan pilek atau flu.
Cermati Gejalanya
Gambaran atau sifat batuk yang terjadi pada bayiserta gejala lain yang terkait akan bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Oleh karena itu, harus kita cermati dengan seksama.
Batuk Pilek
Batuk yang mengikuti pilek disebabkan oleh virus. Seringkali batuk lebih parah di malam hari, karena ketika anak berbaring, lendir atau ingus mengalir ke belakang hidung dan mulutnya kemudian ke tenggorokan. Batuk yang seperti ini biasanya bisa bertahan sampai enam minggu setelah gejala flu lainnya telah menghilang.
Untuk batuk karena flu ini sebagian besar anak-anak tidak perlu antibiotik, karena infeksi asli disebabkan oleh virus dan antibiotik hanya mengobati infeksi bakteri.
Batuk Asma
Batuk yang disertai sesak nafas dengan nafas berbunyi (mengi), berhubungan dengan asma. Batuk akan lebih sering di malam hari atau setelah aktifitas fisik (latihan, kelelahan) pada anak yang lebih gede.
Jika batuk anak Anda disebabkan oleh asma, maka perlu diobati dengan obat asma yang diresepkan oleh dokter, tergantung pada sifat dan tingkat gejala dan usia anak Anda. Suplementasi oksigen dan nebulisasi diperlukan pada bayi dengan asma. Selain itu perlu langkah pencegahan yaitu menghindarii faktor-faktor pencetus asma pada anak.
Batuk Croup
Jika anak bayi batuk dengan suara menggonggong, suara menjadi serak, terkadang sesak nafas, maka bisa berarti anak sedang mengalami sindrom croup. Pada kasus yang berat bisa terjadi obstruksi napas yang makin berat, ditandai dengan takipneu (nafas semakin cepat), takikardia (nadi semakin cepat), sianosis (biru) dan pernapasan cuping hidung. Jika demikian, maka segera periksakan ke dokter.
Benda Asing
Tiba-tiba mengalami batuk setelah tersedak, mungkin karena adanya benda asing yang masuk ke saluran pernafasan.
Bunda dapat meminimalkan risiko menghirup benda asing dengan tidak membiarkan balita dan bayi makan kacang atau bermain dengan benda-benda kecil yang dapat dengan mudah terhirup.
Batuk Rejan
Jika anak mengalami demam pilek yang berat, kemudian mendapat serangan batuk selama berminggu-minggu, di mana batuknya berbunyi melengking 'rejan'begitu kuatnya disertai dengan muka memerah, mata menonjol, terkencing-kencing, bisa jadi ia mengalami pertussis (batuk rejan). Jika demikian maka periksakan ke dokter untuk mendapatkan resep antibiotik.
Bronchiolitis Pada bayi berusia kurang dari 6bulan, batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernafas (sesak) mungkin disebabkan oleh bronchiolitis. Bronchiolitis memiliki gejala batuk disertai dengan pilek dan biasanya membaik dalam 2-3 minggu dengan pengobatan simptomatis.
Bagaimana dengan Obat Batuk Bayi /Anak yang Banyak Tersedia di Apotek?
Ekspektoran
Obat batuk bayi yang mengandung ekspektoran (guaifenesin, atau glycerol guaicolate) yang berfungsi mengcerkan dahak ternyata tidak bermanfaat untuk anak-anak. Sehingga tidak dirokemndasikan untuk bayi dibawah usia 2 tahun dan tidak efektif mengobati batuk pada anak di bawah 6 tahun. Bahkan potensi efek samping yang berbahaya.
Solusinya adalah beri bayi atau anak minum yang banyak baik itu air putih ataupun susu. ini merupakan obat batuk berdahak pada bayi yang jauh lebih efektif dan aman.
Antitusif
Obat batuk bayi yang mengandung antitusif ( Dextromethorphan) berfungsi menekan reflek batuk sehingga mengurangi batuk. Namun ini tidak perlu pada bayi dan anak-anak, karena batuk itu sendiri merupakan reflek yang baik untuk mengeluarkan lendir dan kotoran pada saluran pernafasan.
Solusinya adalah madu, dapat mengurangi keparahan dan durasi batuk. Namun perhatikan bahwa madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah satu tahun karena risiko botulisme infantil (keracunan makanan yang serius).Lebih lanjut silahkan baca Madu: Obat Batuk Herbal
Kapan Harus ke Dokter?
- Batuk berlangsung selama lebih dari satu atau dua minggu
- Batuk yang mengganggu tidur anak atau kehidupan sehari-hari
- Disertai kesulitan bernapas
- Disertai dengan demam tinggi
- kulit bayi atau anak berubah warna menjadi biru atau sangat pucat.
- Penurunan atau berat badan tidak meningkat
- Anak lemas dan tidak mau menyusu
Batuk yang mengikuti pilek akan membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tidak peduli apakah menggunakan obat batuk untuk bayi ataupun tidak, tapi metode terbaik adalah menghindari efek samping obat yang justru berbahaya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.