Saat ini begitu banyak suplemen pelangsing atau biasa kita sebut obat diet beredar di pasaran baik yang bisa dibeli bebas atau diresepkan oleh dokter. Menjadi langsing sepertinya adalah impian semua orang.
Kesibukan yang tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik membuat obat diet sangat populer sebagai jalan pintas untuk menjadi langsing. Promosi yang gencar dan iklan yang begitu meyakinkan membuat banyak orang ingin mencobanya.
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
Lalu, apa sebenarnya yang terkandung dalam obat-obat diet itu? Bagaimana ia bekerja? dan apakah aman untuk tubuh kita? Kamu bisa tahu dengan membaca artikel berikut ini.
Prinsip untuk bisa menurunkan berat badan adalah mengurangi kalori yang masuk ke tubuh dan memperbanyak aktivitas untuk membakar kalori dan lemak yang ada di tubuh.
Namun ada kalanya dimana mengurangi kalori dan menambah aktivitas saja tidak berpengaruh banyak terhadap penurunan berat badan.
Disini mungkin dokter akan memberikan obat untuk membantu menurunkan berat badan, misalnya jika Body Mass Index (BMI) atau Indeks Masa Tubuh mencapai angka 30 atau lebih.
Cara kerja obat diet
Obat penurun berat badan memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda. Ada yang bekerja dengan menghambat penyerapan lemak di tubuh, mempengaruhi neurotransmitter di otak untuk menekan rasa lapar, atau dengan cara mempercepat pembakaran lemak dalam tubuh.
Obat-obat penurun berat badan yang banyak digunakan antara lain: Orlistat, Belviq, Contrave, Saxenda, dan Qysmia.
Fat Freezing By Cristal Cryosculpt Di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk mengurangi kadar lemak pada tubuh sehingga tubuh lebih langsing dan ideal. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
Jenis obat diet dan efek sampingnya
-
Orlistat (Xenical/Alli) : bekerja dengan mengurangi penyerapan lemak dari makanan hingga sepertiganya. Obat ini disetujui FDA dan bisa dikonsumsi untuk jangka waktu lama.
Beberapa efek samping yang dapat muncul akibat orlistat adalah: kram perut, banyak keluar gas, feces atau kotoran menjadi berlemak/berminyak, dan peningkatan gerak usus. Efek ini biasanya ringan dan sementara, tapi akan memberat jika mengkonsumsi makanan tinggi lemak.
Untuk hasil yang optimal, batasi jumlah lemak dalam makanan (kurang dari 30 persen dari total kalori yang dimakan).
Disarankan minum multivitamin paling tidak 2 jam sebelum atau sesudah minum orlistat karena obat ini menyebabkan tubuh kesulitan menyerap vitamin-vitamin yang larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
Selain itu obat ini juga dikaitkan dengan gangguan fungsi liver walaupun jarang. Untuk itu, perlu diwaspadai jika muncul gejala mata atau kulit kuning, kotoran atau feces berwarna pucat, atau kencing menjadi coklat.
Xenical dapat diperoleh hanya dengan resep dokter, sementara Alli dengan kandungan orlistat lebih rendah merupakan obat over the counter (OTC) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter.
-
Belviq (lorcaserine) : Obat ini menurunkan nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang dengan bekerja pada reseptor serotonin tertentu pada otak. Efek samping yang paling sering ditemui adalah pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, mulut kering, dan konstipasi.
Pada penderita diabetes efek samping yang sering muncul adalah hipoglikemia (gula darah rendah), kelelahan, pusing, nyeri punggung.
Dikatakan jika tidak tercapai penurunan berat badan sebanyak 5 % dalam kurun waktu 12 minggu maka sebaiknya konsumsi Belviq tidak perlu dilanjutkan karena tidak bermanfaat.
-
Contrave: Obat ini adalah kombinasi dari 2 obat yang disetujui oleh FDA yaitu naltrexone dan bupropion. Naltrexone adalah obat yang digunakan untuk terapi ketergantungan alkohol dan opioid, sedangkan bupropion digunakan untuk terapi depresi, gangguan afektif, dan membantu untuk berhenti merokok.
Efek samping yang sering muncul diantaranya, mual, konstipasi, sakit kepala, insomnia, mulut kering, dan diare. Obat ini memiliki tanda peringatan karena meningkatkan risiko pemikiran akan bunuh diri yang dikaitkan dengan bupropion.
Efek samping lain berupa gangguan mood (depresi, mania), halusinasi, dan paranoia. Selain itu Contrave dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan dapat menyebakan kejang sehinga merupakan kontraindikasi pada pasien dengan riwayat kejang.
-
Qysmia (phentermine-topiramate) : bekerja dengan menekan rasa lapar. Obat ini mendapat persetujuan FDA sejak tahun 2012, akan tetapi sangat direstriksi oleh karena kandungan topiramate pada Qysmia bisa menyebabkan kecacatan berat pada janin.
Phentermine memiliki efek samping meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, insomnia, gelisah, cemas, dan ada risiko menyebabkan ketergantungan apabila dikonsumsi jangka panjang.
-
Saxenda (liraglutide) : liraglutide membantu mengontrol kadar gula darah dan insulin sehingga digunakan terutama untuk terapi pada diabetes mellitus bersamaan dengan pengaturan pola makan dan olah raga, namun bisa juga digunakan untuk membantu menurunkan berat badan dengan dosis yang lebih rendah.
Obat ini dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kanker tiroid walaupun studi yang dilakukan menunjukkan risiko ini hanya sebatas pada hewan. Meskipun demikian dianjurkan tidak mengkonsumsi obat ini jika ada riwayat kanker tiroid pada keluarga.
Selain obat-obat di atas banyak beredar bebas suplemen pelangsing yang diklaim aman dan dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Yang perlu kamu ingat, tidak ada pil ajaib untuk menurunkan berat badan.
Cara paling efektif adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan rendah kalori serta aktif secara fisik, salah satunya dengan rutin berolahraga.
Obat penurun berat badan, baik yang diresepkan atau tidak, produk herbal, suplemen pelangsing, hanyalah sesuatu yang mungkin membantu kamu untuk menurunkan berat badan, namun penelitian tentang produk-produk tersebut relatif tidak banyak.
Dan ingat tujuan menurunkan berat badan bukanlah untuk menjadi kurus atau langsing, melainkan untuk memerangi obesitas sehingga mengurangi risiko menderita penyakit metabolik seperti penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, dsb di masa yang akan datang.
Libatkan dokter dalam rencana dietmu sehingga kamu memperoleh informasi yang benar tentang mengelola makan dan aktivitasmu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.