Disentri adalah salah satu penyakit yang bisa menular lewat makanan atau air yang terkontaminasi. Agar terhindar dari bahaya disentri, diperlukan pengobatan yang efektif dan aman. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan obat disentri alami ataupun kimiawi berupa antibiotik yang terbukti dapat membunuh bakteri penyebab disentri.
Mengenal penyakit disentri
Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan diare disertai darah dan lendir. Gejala disentri lainnya meliputi kram perut yang menyakitkan, mual atau muntah, dan peningkatan suhu tubuh (demam) sampai 37,5 derajat Celsius atau lebih.
Disentri terjadi akibat infeksi mikroorganisme bakteri dan parasit amoeba. Bakteri penyebab disentri bakteri paling umum adalah bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli ( E coli ).
Penyebab lain diare berdarah termasuk Salmonella dan Campylobacter, sedangkan disentri amuba disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica. Organisme ini paling sering ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia terutama pada daerah padat dengan sanitasi yang buruk.
Baca juga: 16 Penyakit Berbahaya yang Disebabkan Oleh Bakteri
Penyakit disentri mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Setelah seseorang terinfeksi, organisme tersebut akan tinggal di dalam usus dan terkandung di dalam tinja.
Apabila tinja atau feses ini mencemari air ataupun makanan, lalu tertelan oleh orang lain, maka orang tersebut bisa tertular disentri. Selain itu, beberapa kotoran hewan yang terinfeksi bakteri ataupun parasit penyebab juga dapat menyebarkan penyakit disentri ke manusia dengan cara yang sama.
( ! ) Carilah perawatan medis segera jika Anda, atau seseorang memiliki gejala dehidrasi berat akibat disentri seperti kebingungan, kelesuan, kehilangan kesadaran, kulit dingin, atau penurunan jumlah urine.
( ! ) Carilah perawatan medis segera jika Anda mengealami diare dan muntah-muntah.
Berbagai pilihan obat disentri
Penyakit disentri harus segera diobati. Sebab, jika tidak, disentri yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi yang parah. Dehidrasi berat dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan shock (syok hipovolemik) atau koma, bahkan fatalnya bisa mengancam nyawa.
Sebagai langkah awal, pastikan penderita minum banyak cairan. Hal ini termasuk juga penggunaan oralit yang penting untuk mencegah dehidrasi.
Obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol dapat membantu meringankan rasa sakit dan demam. Hindari minum obat antidiare seperti loperamide (Imodium) karena dapat membuat infeksi semakin buruk.
Orang yang terkena disentri perlu istirahat di rumah sampai setidaknya 48 jam setelah diare berhenti. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko menularkan infeksi kepada orang lain.
Jika gejala memburuk atau menetap, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk disentri. Pada kasus yang parah, perawatan di rumah sakit selama beberapa hari mungkin diperlukan, terutama ketika pasien mengalami dehidrasi akibat muntah ataupun diare yang berlebihan.
Jenis antibiotik untuk disentri
Terapi antibiotik adalah pengobatan disentri yang disebabkan oleh bakteri dan ini terbukti sangat efektif. Oleh sebab itu, penting untuk mengikuti instruksi pengobatan yang diberikan oleh dokter Anda.
Ingat, pastikan untuk menghabiskan semua antibiotik yang diberikan dengan aturan pakai sesuai petunjuk dokter. Hal ini bertujuan supaya disentri bisa sembuh sampai tuntas dan mencegah kekambuhan.
Beberapa jenis obat antibiotik yang efektif untuk mengobati disentri yang disebabkan oleh bakteri meliputi:
- Ceftriaxone
- Ciprofloxacin
- Trimethoprim-sulfamethoxazole (Cotrimoxazole), contohnya Sanprima
Pengobatan antibiotik untuk disentri amoeba yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica adalah metronidazol.
Baca juga: 7 Antibiotik Alami Yang Terbukti Aman dan Berkhasiat
Obat disentri alami dan pengobatan rumahan
Untuk membantu mengatasi tanda-tanda dan gejala disentri, cobalah beberapa perawatan sederhana yang bisa dilakukan di rumah sebagai berikut:
- Minum banyak cairan, termasuk air putih, kaldu, dan jus setiap hari. Hindari minum kafein dan alkohol;
- Konsumsilah makanan setengah padat dan makanan rendah serat secara bertahap, lakukan sampai gerakan usus kembali normal. Pilihlah makanan yang mudah dicerna seperti tempe, roti panggang, telur, nasi, atau ayam;
- Hindari makanan tertentu, seperti produk susu, makanan berlemak, makanan tinggi serat, atau makanan yang masam dan bersantan. Jenis-jenis makanan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pencernaan;
- Pertimbangkan probiotik. Probiotik mengandung strain bakteri yang sama dengan bakteri sehat yang biasanya ditemukan dalam sistem pencernaan manusia. Probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri sehat untuk melawan kuman di saluran pencernaan. Selain pada suplemen, bakteri menguntungkan juga dapat ditemukan dalam yogurt dan keju.
- Istirahat cukup. Luangkan waktu bagi tubuh agar mendapatkan cukup energi untuk mengusir kuman-kuman jahat penyebab disentri.
Jika mengalami disentri, penting untuk menjaga kebersihan yang baik untuk menghindari penyebaran infeksi kepada orang lain. Rajinlah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet atau menyentuh tempat tidur atau pakaian yang terkontaminasi. Hindari penggunaan kolam renang umum, kolam air panas, atau fasilitas rekreasi air lainnya sampai infeksi telah benar-benar bersih.
Bagaimana cara mencegah disentri?
Jangan tunggu sakit dulu baru menjalani hidup sehat. Lakukan upaya pencegahan berikut ini agar tubuh terlindungi dari penyakit disentri:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet;
- Mencuci tangan sebelum memegang makanan, makan, atau memasak makanan;
- Menghindari penggunaan handuk secara bersamaan dengan orang lain.
Adakah risiko komplikasi disentri?
Dengan mengikuti pengobatan yang diberikan, maka Anda dapat meminimalkan risiko komplikasi serius yang disebabkan oleh disentri seperti:
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Sumbatan usus
- Perforasi usus (usus bocor)
- Abses hati
- Arthritis postinfectious (nyeri sendi, iritasi mata, dan nyeri buang air kecil)
- Infeksi saluran kemih
- Kejang-kejang
- Penyebaran infeksi ke dalam darah (sepsis)
Disentri termasuk penyakit menular dan perlu dicegah sejak awal. Jika muncul tanda dan gejala disentri, segera istirahat yang cukup dan pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Apabila gejala tak juga membaik atau justru memburuk, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.