Kanamycin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kanamycin adalah antibiotik golongan aminoglikosida yang diisolasi dari bakteri Streptomyces kanamyceticus dan umumnya tersedia dalam senyawa kanamycin sulfat. 

Sebagai antibiotik, kanamycin dianjurkan hanya untuk pemakaian jangka pendek atau selama 7 – 10 hari karena risiko efek samping yang serius.

Mengenai Kanamycin

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Injeksi

Kandungan:

Obat antibiotik aminoglikosida

Indikasi penggunaan Kanamycin

Kanamycin digunakan sebagai terapi permulaan untuk mengatasi infeksi bakteri aerobic Gram-negatif, baik bakteri tunggal ataupun kombinasi seperti E. coli, E. aerogenes, K. pneumonia, S. marcescens, spesies Proteus, dan spesies Acinetobacter. Selain itu, sebagian mycobacteria, yang termasuk bakteri penyebab tuberkulosis, sensitif terhadap antibiotik kanamycin. 

Penggunaan kanamycin untuk terapi antibiotik berkelanjutan harus didasarkan pada hasil pemeriksaan mikrobiologis pasien, respon terhadap terapi permulaan, dan pertimbangan risiko efek samping pada pemberian kanamycin.

Pada infeksi yang serius oleh bakteri penyebab yang belum diketahui, kanamycin dapat digunakan sebagai terapi permulaan yang dikombinasikan dengan  antibiotik golongan penisilin atau sefalosporin sambil menunggu hasil pemeriksaan mikrobiologis pasien.

Cara kerja dan cara penggunaan Kanamycin 

Sebagai kelompok antibiotik aminoglikosida, kanamycin bekerja dengan cara mengikat protein 30S pada bakteri sehingga menyebabkan kesalahan pembacaan DNA untuk mensintesis protein yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Akibatnya terjadi kematian sel bakteri.

Kanamycin tersedia dalam bentuk larutan injeksi dengan sediaan 75 mg/2 mL, 500 mg/2mL, dan 1 g/3 mL yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena atau ke dalam otot. Penentuan dosis ditentukan oleh dokter dan tergantung pada kondisi medis dan berat badan pasien. Penyuntikan injeksi kanamycin akan dilakukan oleh dokter atau perawat. Selama terapi dengan kanamycin, perbanyak asupan cairan dan hindari minuman yang mengandung kafein.

Dosis Kanamycin

Berikut adalah dosis kanamcyin yang sering direkomendasikan:

Untuk mengatasi infeksi bakteri (orang dewasa):

  • Parenteral: 15 mg/kg/hari IM atau IV dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam. Durasi selama 7 hingga 10 hari 
  • Aerosol: 250 mg dalam 3 mL normal saline melalui nebulizer 2-4 kali sehari. 

Untuk mengatasi infeksi bakteri (anak-anak):

  • <7 hari: <2 kg: 15 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam. 
  • >= 2 kg: 15-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam. 
  • >= 7 hari: <2 kg: 15-22,5 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam. 
  • >= 2 kg: 15-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam. 
  • >= 1 bulan: 15-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 sampai 12 jam.

Efek samping Kanamycin 

Kanamycin mempunyai potensi efek samping yang mempengaruhi pendengaran, ginjal, dan otot. Efek samping mungkin dapat ditimbulkan oleh kanamycin, yaitu:

  • Rasa nyeri pada titik penyuntikan
  • Permasalahan pada ginjal misalnya kesulitan berkemih, perubahan volume urin, atau adanya darah pada urin
  • Gangguan keseimbangan
  • Kepala pusing
  • Kehilangan kesadaran
  • Kehilangan pendengaran
  • Telinga berdengin
  • Lemah otot
  • Rasa terbakar, mati rasa, atau kesemutan
  • Kejang
  • Kram otot
  • Kejang
  • Mual/muntah

Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan kanamycin. Segera bawa ke unit gawat darurat apabila timbul tanda dan gejala dari reaksi alergi yaitu:

  • Kemerahan/ruam pada kulit
  • Mata, bibir, atau lidah membengkak/gatal
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut jantung meningkat
  • Mual/muntah
  • Nyeri dada

Interaksi Kanamycin dengan obat lain

Kanamycin dapat bereaksi secara tidak terprediksi dengan obat-obatan lain. Hal ini dapat mempengaruhi mekanisme kerja obat dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Beberapa contoh obat yang berinteraksi dengan kanamycin misalnya:

  • Antibiotik lain
  • Lithium
  • Obat diuretic
  • Metotreksat
  • Obat anti-inflamasi non-steroid (AINS)
  • Takrolimus
  • Sulfasalazine
  • Antivirus, misalnya adefovir, cidofovir
  • Obat kanker, misalnya aldesleukin, cisplatin

Perhatian

Kanamycin dapat diperoleh dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan/menginformasikan pada dokter atau apoteker sebelum terapi apabila:

  • Riwayat alergi kanamycin atau alergi antibiotik golongan aminoglikosida lainnya seperti amikasin, gentamisin, neomycin, streptomycin, tobramycin
  • Riwayat kondisi medis misalnya penyakit ginjal, asthma, atau gangguan otot seperti myasthenia gravis atau Parkinson
  • Konsumsi obat-obat resep, non-resep, vitamin, suplemen, dan obat herbal yang sedang digunakan
  • Dalam kondisi hamil atau menyusui
  • Berusia lanjut karena adanya penurunan fungsi ginjal yang meningkatkan risiko efek samping
  • Oleh karena adanya efek samping serius kanamycin pada ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mengetahui fungsi ginjal selama terapi dengan kanamycin

Apabila lupa menggunakan obat Kanamycin 

Penggunaan kanamycin selalu dilakukan dibawah pengawasan tenaga kesehatan dan terjadwal, sehingga meminimalisir risiko kehilangan dosis pemberian akibat lupa.

Cara penyimpanan Kanamycin 

Simpan obat sesuai dengan kemasannya pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer). Hindarkan dari jangkauan anak-anak. Tanyakan pada tenaga kesehatan apabila Anda ingin membuang sisa obat yang tidak digunakan.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gao, W., Wu, Z., Sun, J., Ni, X., & Xia, H. (2017). Modulation of kanamycin B and kanamycin A biosynthesis in Streptomyces kanamyceticus via metabolic engineering. PLOS ONE, 12(7), e0181971. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0181971. Public Library Of Science (PLOS). (https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0181971)
Kantrex (kanamycin) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/kantrex-kanamycin-342693)
FINEGOLD SM. Kanamycin. AMA Arch Intern Med. 1959;104(1):15–28. doi:10.1001/archinte.1959.00270070017003. JAMA Network. (https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/article-abstract/563437)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app