Keguguran adalah satu hal yang paling ditakutkan ketika hamil. Agar petaka itu tidak terjadi, ada serangkaian upaya yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan memanfaatkan obat penguat kandungan, terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran berulang atau memiliki risiko tinggi.
Risiko tertinggi terjadinya keguguran yaitu pada saat awal-awal kehamilan atau trimester pertama. Tanda awal keguguran yang sering muncul yaitu berupa flek-flek pendarahan dan kram perut, dokter pun umumnya meresepkan obat penguat kandungan untuk mempertahankan kehamilan.
Bagaimana obat penguat kandungan bekerja?
Istilah obat penguat kandungan sendiri merupakan penamaan bagi sejumlah zat yang memiliki fungsi membantu membangun dan mempertahankan lapisan dalam rahim. Lapisan rahim yang subur memungkinkan sel telur yang telah dibuahi untuk tertanam di sana, terus tumbuh dengan asupan 'makan' yang memadai
Zat tersebut merupakan progesteron, hormon yang secara alami diproduksi oleh tubuh wanita. Ovarium menghasilkan progesteron selama trimester pertama sampai plasenta mengambil alih fungsi ini sekitar minggu kesembilan atau kesepuluh kehamilan.
Bagi ibu hamil normal yang memiliki cukup progesteron, maka sama sekali tidak membutuhkan obat penguat kandungan. Namun lain halnya bagi yang sering mengalami keguguran atau terancam keguguran, dan terbukti bahwa penyebabnya adalah kadar progesteron yang rendah. Di sini hormon progesteron berperan dalam meminimalisir kontraksi otot rahim dan meningkatkan pertumbuhan dinding rahim.
Pastikan berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat penguat kandungan apapun, baik yang kimiawi ataupun yang alami.
Jenis-Jenis Obat Penguat Kandungan yang ada di Apotek
Setelah mengenal cara kerja dan begitu pentingnya peranan progesteron selama kehamilan, berikut informasi mengenai berbagai merek obat penguat kandungan yang tersedia di apotek:
1. Utrogestan
Di dalamnya terkandung progesteron termikronisasi dalam sediaan kapsul dengan kekuatan dosis 100 mg dan 200 mg. Penggunaan obat ini dapat melalui oral (diminum) ataupun vaginal (dimasukkan ke dalam jalan lahir).
Penggunaan oral berfungsi untuk memperkuat kandungan dan menjaga kehamilan. Sedangkan penggunaan vaginal untuk mempermudah terjadinya kehamilan, mencegah kelahiran prematur, dan meminimalkan efek samping.
Selain untuk memperkuat kandungan, utrogestan juga diindikasikan untuk mengatasi amenore primer dan sekunder, gangguan premenstruasi, dan terapi gejala menopouse.
2. Duphaston
Duphaston mengandung progesteron sintetik, dydrogesterone. Tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dengan kekuatan dosis 10 mg untuk penggunaan oral. Selain sebagai penguat kandungan, Duphaston juga digunakan untuk mengatasi endometriosis, disminorhea, infertilitas, serta sindrom pre menstruasi.
Dosis yang diberikan sesuai dengan kondisi yang diatasi. Sebagai obat untuk menguatkan kandungan dan mencegah keguguran, dosis awal 40 mg sekaligus, diikuti oleh 5-10 mg setiap 8 jam. Dosis dapat ditingkatkan 10 mg setiap 8 jam. Ikuti dosis yang dokter anjurkan.
3. Cygest
Cygest mengandung progesteron 400 mg untuk mencegah abortus iminens (ancaman keguguran) akibat menurunnya hormon progesteron dimasa-masa awal kehamilan. Selain itu, untuk membantu terjadinya kehamilan pada bayi tabung, mencegah keguguran pada kasus keguguran berulang, serta mengatasi sindrom pramenstruasi.
Cygest diberikan pada usia kehamilan 5-7 minggu, dengan rata-rata pemakaiannya selama 7 – 10 hari. Obat ini diberikan kalau ada flek ketika hamil dengan cara penggunaan melalui vaginal atau lewat anus.
4. Premaston
Premaston mengandung Allylestrenol 5 mg berbentuk tablet yang memiliki peran selayaknya hormon-hormon plasenta penguat kandungan. Dosis Premaston untuk mencegah keguguran yaitu 5 mg tiga kali sehari selama 5 – 7 hari.
Premaston digunakan pada ibu hamil yang mengalami ancaman abortus atau keguguran akibat kekurangan hormon plasenta. Trutama pada ibu hamil yang saat hamil sebelumnya sering mengalami keguguran. Selain itu obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi ancaman kelahiran prematur.
Apakah ada efek sampingnya?
Meskipun dapat menolong mencegah keguguran, namun penggunaan suplemen progesterone dapat menimbulkan sejumlah efek samping antara lain: pusing, mengantuk, kulit berjerawat, payudara lebih sensitif, nyeri kepala ringan, ketidaknyamanan pada perut, perubahan nafsu makan dan berat badan, kelelahan, retensi cairan dan pembengkakan, dan sebagainya.
Ingat, penyebab keguguran ada banyak, rendahnya kadar progesteron hanya salah satu, atau sebagai akibat dari berbagai kondisi. Simak juga: Penyebab Keguguran, Tanda-tanda, dan Pencegahan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.