Ketika radang sendi menyerang, penderitanya tidak hanya mengeluhkan rasa sakit tapi juga sampai keterbatasan gerak. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini yaitu dengan menggunakan obat radang sendi. Meski begitu, terkadang juga diperlukan perawatan lain sesuai dengan kondisi yang diderita.
Sekilas Tentang Radang Sendi
Dalam istilah medis radang sendi disebut dengan arthritis, beberapa masyarakat kita menyebutnya sebagai rematik. Kondisi ini bisa mempengaruhi satu atau beberapa sendi sekaligus.
Gejala radang sendi ditandai dengan rasa sakit atau nyeri sendi, pembengkakan, kekakuan dan keterbatasan gerak, dan terkadang sendi terlihat kemerahan. Gejala-gejala ini biasanya berkembang dari waktu ke waktu secara bertahap, tetapi juga dapat muncul secara tiba-tiba.
Dilihat berdasarkan usianya, ciri-ciri radang sendi paling sering muncul dan dialami oleh orang dewasa di atas usia 65 tahun. Namun, masalah persendian ini juga juga dapat diderita oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda.
Ada lebih dari 100 jenis arthritis, yang masing-masing memiliki penyebab dan metode pengobatan mungkin berbeda. Tiga jenis yang paling umum adalah osteoarthritis (OA), rheumatoid arthritis (RA), dan gout arthritis atau radang sendi asam urat.
Baca Selengkapnya: 3 Jenis Nyeri Sendi Berdasarkan Lokasi Terjadinya Nyeri
Penggunaan Obat Radang Sendi
Teknik pengobatan radang sendi mungkin saja berbeda pada tiap orang, tergantung dari kondisi dan kebutuhan masing-masing individu. Hal ini karena jenis, tingkat keparahan dan dampak dari radang sendi bervariasi dari orang ke orang.
Terapi dengan obat-obatan bertujuan untuk mengatasi keluhan dengan cepat serta mengurangi risiko kerusakan sendi dan tulang lebih lanjut. Jenis obat radang sendi dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu:
- Obat untuk mengobati gejala arthritis (misalnya nyeri dan kekakuan)
- Obat untuk menekan proses peradangan dan mencegah kerusakan sendi jangan panjang.
Perlu dipahami bahwa tidak ada pengobatan yang efektif yang tidak menyebabkan efek samping. Untungnya yang sering muncul merupakan efek samping ringan yang tidak berbahaya. Efek samping yang serius jarang terjadi.
1. Obat-obatan untuk mengobati gejala arthritis (misalnya nyeri dan kekakuan)
Obat penghilang rasa sakit (analgesik)
Golongan obat ini dapat digunakan untuk semua jenis arthritis. Sebaiknya gunakanlah obat ini sebelum Anda melakukan aktivitas fisik dan jangan tunggu sampai rasa sakitnya muncul. Obat ini juga lebih efektif jika digunakan secara teratur selama menderita nyeri sendi.
Beberapa obat penghilang rasa sakit (obat nyeri sendi) banyak tersedia di apotek tanpa resep dokter, contohnya paracetamol. Namun jika Anda sudah menggunakannya namun tak juga bisa meredakan rasa sakit, maka segera periksakan diri ke dokter.
Non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID)
Obat golongan NSAID berfungsi untuk mengurangi kekakuan dan pembengkakan, serta menghilangkan rasa sakit. Obat radang sendi bekerja dengan cara mengurangi peradangan, tetapi juga bermanfaat untuk jenis arthritis di mana peradangan bukanlah masalah utamanya (misalnya osteoarthritis).
Obat NSAID digunakan dalam kurun waktu yang singkat ketika gejala muncul, dan dapat dikombinasi dengan analgesik jika Anda membutuhkan penghilang rasa sakit ekstra. Prinsipnya adalah gunakan dosis terendah yang bisa mengontrol rasa sakit dan peradangan, serta gunakan selama sesingkat mungkin.
Hal ini penting karena NSAID dapat menyebabkan masalah pencernaan (gangguan lambung, gangguan usus atau merusak lapisan lambung). Karena itulah dalam banyak kasus, NSAID akan diresepkan bersama dengan obat yang disebut inhibitor pompa proton (PPI) untuk membantu melindungi lambung.
Perlu diperhatikan juga bahwa obat radang sendi golongan NSAID juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Meskipun peningkatan risikonya cukup kecil, dokter tetap akan berhati-hati meresepkan NSAID jika ada faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko secara keseluruhan. Misalnya merokok, masalah sirkulasi, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau diabetes.
Beberapa jenis NSAID juga tersedia dalam bentuk krim atau gel yang dapat dioles langsung pada sendi yang terkena. Contoh NSAID adalah Ibuprofen, Naproxen, Aspirin, Meloxicam, Prioxicam, dan sebagainya.
Steroid kuat, anti-inflamasi
Obat steroid kuat bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh yang merusak sendi. Obat radang sendi steroid dapat disuntikkan ke dalam sendi yang sakit atau ke dalam otot maupun berbentuk tablet oral.
Steroid paling sering digunakan untuk mengobati arthritis inflamasi dan penyakit jaringan ikat, tapi terkadang juga digunakan untuk pengobatan jangka pendek osteoarthritis. Pada osteoarthritis atau pengapuran sendi, steroid digunakan dengan cara suntikan langsung ke dalam sendi, sedangkan pada arthritis inflamasi obat ini biasanya diberikan dengan cara suntikan ke dalam otot.
Di samping manfaatnya yang besar, steroid juga memiliki efek samping terutama jika digunakan untuk waktu yang lama. Salah satu kemungkinan efek samping pengobatan steroid adalah osteoporosis.
Oleh sebab itu, steroid biasanya digunakan hanya untuk jangka pendek. Jika Anda memerlukan pengobatan steroid dalam jangka panjang, Anda mungkin akan diberi tablet lainnya untuk melindungi terhadap osteoporosis dan efek samping lainnya.
Jika Anda ingin berhenti menggunakan steroid, segera bicarakan dengan dokter mengenai pengurangan dosis secara bertahap. Contoh obat radang sendi steroid oral di antaranya Dexametason, Prednison, Metilprednisolon. Steroid injeksi: betamethasone, methylprednisolone, triamcinolone.
Baca Juga: 9 Cara Alami Mengobati Nyeri Radang Sendi Tanpa Obat
2. Perawatan yang menekan penyakit inflamasi dan mencegah kerusakan sendi
Disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARDs)
Obat golongan DMARDs sering digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis. Obat jenis ini bekerja dengan cara memperlambat atau menghentikan sistem kekebalan tubuh supaya tidak menyerang sendi.
Obat ini memiliki efek yang lambat sekitar beberapa minggu dari mulai penggunaan. Karena itulah, obat DMARDs sering digunakan bersamaan dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
Selama penggunaan, diperlukan pemantauan rutin dengan pemeriksaan darah, tekanan darah, urine dan mata. Obat ini dapat dihentikan untuk jangka pendek tanpa membahayakan.
Beberapa contoh obat radang sendi DMARDs termasuk methotrexate dan hydroxychloroquine.
Terapi biologi adalah obat kelas baru
Terapi biologi dapat digunakan dalam pengobatan arthritis inflamasi ketika jenis obat lain belum efektif. Biasanya, teknik ini digunakan bersama dengan DMARDs.
Obat ini disebut juga dengan pengubah respons biologis (biologic response modifiers) yang menargetkan berbagai molekul protein yang terlibat dalam respon imun. Contohnya termasuk etanercept dan infliximab.
Terapi Fisik untuk Radang Sendi
Selain dengan meresepkan obat radang sendi, dokter biasanya juga akan merekomendasikan suatu program terapi fisik atau fisioterapi untuk membantu mengatasi beberapa gejala arthritis. Beberapa jenis terapi fisik yang dapat dilakukan antara lain:
1. Hidroterapi
Sederhananya, hidroterapi merupakan jenis latihan yang umumnya dilakukan di kolam air hangat. Air akan menopang berat badan, sehingga hanya akan ada sedikit tekanan pada otot dan sendi. Alhasil, beban sendi jadi lebih ringan dan berangsur-angsur meredakan nyerinya.
2. Fisioterapi
Fisioterapi berfungsi untuk membantu meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot. Latihan khusus yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Jenis terapi ini dapat dikombinasikan dengan perawatan penghilang rasa sakit seperti kompres es atau panas atau mungkin pijatan.
3. Terapi okupasi
Saran praktis tentang cara benar melakukan gerak tubuh saat bekerja atau melakukan tugas sehari-hari, memilih alat bantu khusus dan peralatan, melindungi sendi dari kerusakan lebih lanjut, dan mengelola kelelahan.
Pembedahan Atau Operasi Arthritis
Apabila kerusakan sendi tergolong cukup parah bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, dokter dapat menyarankan prosedur operasi atau pembedahan. Operasi penggantian sendi adalah salah satu tindakan yang mungkin dilakukan.
Berbagai sendi, termasuk pinggul, lutut, bahu dan siku, dapat diganti dengan sendi buatan. Ada juga sejumlah prosedur atau operasi rekonstruksi lainnya yang dapat membantu mengatasi kerusakan akibat radang sendi.
Beberapa operasi dapat dilakukan dengan peralatan kecil tanpa membuka sendi sepenuhnya. Teknik ini disebut artroskopi.
Dokter bedah akan membuat sayatan kecil (kurang dari 1 cm) untuk memungkinkan masuknya alat operasi yang berupa tabung elastis dengan kamera di ujungnya. Dengan demikian dokter dapat melihat kondisi dalam sendi di layar monitor. Artroskopi dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis sekaligus melakukan terapi.
Sebagai tahap awal, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan resep obat radnag sedi. Namun jika tak juga meredakan gejala dan terasa kian mengganggu, mintalah saran pengobatan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.