Sakit perut disebabkan oleh berbagai macam kondisi medis atau penyakit, sehingga menentukan penyebab pasti, menjadi hal yang sulit. Bahkan terkadang kasus yang ringan dan yang berat memiliki gejala awal yang sama. Untungnya, pada sebagian kasus kita masih bisa mengobati sakit perut dengan cara sederhana di rumah.
Sebelum berbicara tentang obat sakit perut, terlebih dahulu kita pahami gejala dan penyebab sakit perut yang sedang menjangkiti Anda. Kita mulai dengan mengamati keparahan rasa sakit di perut, lokasinya, dan gejala lain yang menyertai. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab sakit perut dan seberapa parah hal itu terjadi.
Hal ini sangatlah penting, karena akan menentukan perawatan dan pilihan obat sakit perut yang akan kita terapkan, berikut tips-tips menentukan penyebab sakit perut Anda:
- Sakit Perut Umum. Rasa sakit merata di seluruh lapang perut, hal ini dapat terjadi oleh banyak penyakit yang berbeda dan biasanya akan hilang tanpa perawatan medis. Sindroma Dispepsia atau sakit maag merupakan penyebab tersering. Perawatan di rumah dapat membantu meringankan beberapa ketidaknyamanan (akan dijelaskan nanti). Nyeri ringan umum atau nyeri kram yang menjadi semakin parah selama beberapa jam mungkin merupakan gejala dari penyumbatan usus (obstruksi usus).
- Sakit Perut Terlokalisir pada bagian Perut Tertentu. Nyeri lokal yang datang tiba-tiba dan semakin buruk lebih mungkin menjadi gejala dari masalah yang serius. Rasa sakit pada radang usus buntu biasanya dimulai sebagai nyeri umum, tetapi sering bergerak (melokalisasi) ke salah satu daerah perut di kanan bawah. Rasa sakit dari penyakit kandung empedu (misalnya batu empedu) atau penyakit ulkus peptikum sering dimulai di satu daerah perut dan tetap di lokasi yang sama. Rasa sakit terlokalisir yang secara bertahap menjadi lebih parah mungkin merupakan gejala dari radang organ perut.
- Kram Perut adalah jenis rasa sakit yang datang dan pergi (intermiten) atau semakin sakit saat melakukan perubahan posisi. Kram perut bukanlah kondisi yang serius jika bisa reda setelah buang gas atau buang air besar. Banyak wanita memiliki kram perut saat periode menstruasi. Sakit perut kram umum biasanya tidak apa-apa kecuali terasa semakin parah dan berlangsung selama lebih dari 24 jam, atau terlokalisasi. Kram yang dimulai tiba-tiba dengan diare atau masalah kesehatan ringan lainnya bisa sangat menyakitkan tetapi biasanya tidak serius.
Lebih lanjut mengenai sakit perut:
WASPADALAH! Sakit perut parah yang datang tiba-tiba mungkin merupakan gejala dari pecahnya lambung atau usus (perforasi), torsi (terpuntirnya) testis atau ovarium, batu ginjal, penyakit kandung empedu, atau masalah pembuluh darah, seperti aneurisma aorta. Rasa sakit yang disebabkan oleh usus buntu atau penyakit kantong empedu dapat menjadi lebih buruk ketika Anda berpindah posisi atau batuk. Nyeri yang meningkat dengan gerakan atau batuk dan tidak ditemukan adanya masalah pada otot-otot yang tegang lebih mungkin menjadi gejala dari masalah yang serius.
Kunjungi dokter apabila mengalai sakit perut parah yang datang tiba-tiba, atau ketika nyeri ringan yang baru dan berbeda secara perlahan-lahan menjadi lebih parah selama beberapa jam atau hari.
Cara Mengobati Sakit Perut Hingga Tuntas
Sebagian besar kasus sakit perut membaik dengan perawatan di rumah dan Anda tidak perlu pergi ke dokter (kecuali pada kondisi seperti dijelaskan di atas). Perawatan di rumah untuk mengatasi sakit perut akan tergantung pada gejala yang menyertai apakah hanya rasa sakit, atau disertai yang lain seperti diare atau mual dan muntah.
Jika Anda mengalami sakit perut ringan tanpa gejala lain, maka berikut ini langkah perawatan dan obat yang dapat Anda gunakan:
- Beristirahatlah sampai merasa lebih baik.
- Banyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi. Minumlah dengan cara sedikit dei sedikit, jangan meneguk minuman sekaligus untuk menghabiskan satu gelas air minum. Hindarilah minum berkarbonasi atau berkafein, seperti soda pop, teh, atau kopi.
- Cobalah makan beberapa makanan kecil (sedikit demi sedikit tetapi sering), bukan 2 atau 3 kali dengan porsi yang besar, jadi lebih baik dicicil. Makanlah makanan ringan, seperti nasi, roti kering atau biskuit, pisang, dan apel. Jangan makan makanan pedas, buah-buahan masam, alkohol, dan minuman yang mengandung kafein hingga 48 jam setelah semua gejala hilang.
- Jangan makan makanan yang tinggi lemak. Makanan tinggi lemak dapat memperparah sakit perut.
- Jangan gunakan aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya, seperti ibuprofen dan naproxen.
- Obat-obatan ini dapat mengiritasi lambung dan malah akan meningkatkan rasa sakit di ulu hati.
Penggunaan obat Sakit Perut
Beberapa obat sakit perut yang banyak tersedia tanpa membutuhkan resep dokter dapat Anda gunakan sebagai pertolongan awal:
- Antasida. Dapat digunakan ketika mengalami rasa sakit di ulu hati, mual, kembuh dan sering bersendawa.
- Parasetamol. Obat ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan.
- Karbon Aktif. Bisa digunakan ketika mencurigai adanya keracunan makanan, namun segeralah pergi ke dokter.
Baca juga: Tips mengatasi sakit perut pada anak
Pergilah ke dokter, jika:
- Nyeri meningkat, tidak membaik, atau melokalisasi ke satu daerah tertentu pada perut.
- Muncul gejala lain seperti diare, mual, muntah, atau demam.
- Gejala menjadi lebih parah atau sering.
Mencegah Sakit Perut Agar tak Terulang
- Terapkan kebiasaan makan buah dan sayur kaya serat secara teratur untuk mencegah sakit perut yang disebabkan oleh sembelit.
- Terapkan kebiasaan makan yang teratur. Atur jadwal makan Anda, jangan sampai telat. Begitu pula sebaliknya,terlalu banyak makan adalah penyebab umum dari ketidaknyamanan di perut. Makanlah secara perlahan dan berhentilah ketika sudah merasa kenyang.
- Untuk mencegah sakit perut yang disebabkan oleh menelan udara (aerophagia), jangan mengunyah permen karet atau minum minuman berkarbonasi.
- Mencegah cedera perut dengan mengenakan sabuk pengaman dengan benar setiap kali berkendara atau menjadi penumpang di dalam mobil.
Cermati dan kenali setiap gejala, maka Anda akan dapat mengobati sakit perut hingga tuntas. Salam.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.