Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi dan erat kaitannya dengan fungsi pembentukan air seni (urine). Ini disebabkan adanya infeksi bakteri yang berkembang biak di dalam saluran kemih dan dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Infeksi saluran kemih bagian atas dapat terjadi pada organ ginjal dan saluran ureter, sedangkan pada infeksi saluran kemih bagian bawah mungkin terjadi pada kandung kemih dan uretra.
Cara mengobati infeksi saluran kemih umumnya didasari oleh sumber infeksi bakteri dan letak organ yang terinfeksi. Sebagian besar pengobatannya cukup dengan obat antibiotik saja, tetapi ada pula terapi laser yang perlu diambil apabila terdapat batu pada saluran kemih yang disertai dengan terjadinya infeksi.
Penyebab infeksi saluran kemih
Penyebab infeksi saluran kemih biasanya terjadi akibat paparan mikroorganisme bakteri gram positif seperti Staphyloccocus aureus dan gram negatif seperti E. coli dan Klebsiella sp yang menyebabkan terhambatnya aliran urine dan menimbulkan gejala infeksi saluran kemih.
Pada kondisi normal, adanya sel epitel pada kandung kemih yang memproduksi sitokin dan kemokin berfungsi untuk membasmi bakteri yang masuk ke saluran kemih. Akan tetapi infeksi saluran kemih juga dapat memicu timbulnya penyakit batu ginjal.
Penyebab batu ginjal sendiri disebabkan karena adanya infeksi bakteri yang mengubah urea menjadi amonia yang semakin menumpuk sehingga membentuk sebuah batu yang menghambat dan terperangkap di ginjal dan saluran kemih. Hal tersebut juga dapat menyebabkan jumlah batu semakin banyak akibat pertumbuhan bakteri dan membuat urine menjadi mengendap serta membentuk batu ginjal dengan lebih cepat.
Penyakit batu ginjal sendiri lebih sering menyerang pria daripada wanita terutama mereka yang kurang minum air putih, diabetes, terlalu banyak makan jeroan dan mengonsumsi minuman seperti teh atau kopi.
Baca juga: Benarkah Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Sudah Cukup?
Gejala infeksi saluran kemih
Gejala infeksi saluran kemih yang umum terjadi sebagai pemicu produksi batu ginjal adalah:
- Nyeri saat kencing
- Nyeri pinggang
- Bau tidak sedap pada urine
- Demam
- Sulit buang air kecil
- Kencing yang tidak tuntas
- Kencing berdarah
- Mual muntah
- Nafsu makan menurun
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan
Pemeriksaan diagnostik dibutuhkan untuk menilai kondisi saluran kemih serta mendeteksi adanya batu ginjal yang menganggu, di antaranya:
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik sebagai tahap awal dilakukan untuk mengetahui adanya keluhan dan kelainan fisik terhadap tanda adanya infeksi atau telah terjadi batu pada kandung kemih maupun ginjal.
Tes laboratorium
Pemeriksaan laboratorium seperti tes darah lengkap dan tes urine lengkap dapat digunakan untuk mendeteksi adanya sel darah putih, nitrat, sel darah merah, darah pada urine, kristal urine, dan bakteri pada urine.
Tes pencitraan
Tes pencitraan dengan CT scan, MRI, USG abodomen dan saluran kemih, ataupun sistoskopi bisa dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan abnormal pada struktur saluran kemih, derajat infeksi, lokasi infeksi, serta ukuran batu saluran kemih.
Baca juga: Kondisi Gangguan Fungsi Kandung Kemih
Cara mengobati infeksi saluran kemih
Setelah mengetahui penyebab dan gejala infeksi saluran kemih, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan cara mengobati infeksi saluran kemih yang tepat.
Pada umumnya, infeksi saluran kemih bisa terobati hanya dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti:
- Obat antibiotik berfungsi membasmi bakteri penyebab infeksi serta mengurangi gejala infeksi
- Obat anti nyeri dan analgesik bisa digunakan bila terdapat keluhan nyeri atau demam
Namun, untuk mengatasi infeksi saluran kemih penyebab batu ginjal maka perlu tindakan operasi terutama dengan terapi laser. Operasi laser yang dilakukan oleh dokter bedah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu ESWL dan PCNL.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy adalah operasi untuk menghancurkan batu pada ginjal dan saluran kemih bagian atas dengan transmisi energi yang lebih aman, yakni dengan gelombang suara.
Prosedur ESWL biasanya memerlukan waktu sekitar 45-60 menit dan dapat menimbulkan rasa sakit sehingga mungkin membutuhkan anestesi ringan.
Terapi ESWL digunakan untuk menghancurkan batu ginjal yang berukuran kurang dari 2 cm dan batu ureter yang berukuran diameter kurang dari 1 cm.
Gelombang elekterik dengan menciptakan getaran kuat akan menghancurkan batu sehingga menghasilkan pecahan batu-batu yang lebih kecil sehingga dapat mudah dikeluarkan melalui urine. Tetapi ESWL tidak boleh digunakan bila munculnya batu ginjal masih disertai dengan gejala infeksi saluran kemih.
Oleh karena itu, infeksi pada saluran kemih perlu ditangani terlebih dahulu hingga tuntas sebelum melakukan tindakan ESWL untuk mengeluarkan batu ginjal.
Tindakan ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) ini juga tidak direkomendasikan untuk dilakukan pada ibu hamil, pasien dengan kelainan pembekuan darah ataupun gangguan pembuluh darah.
Selain itu, prosedur ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) juga dapat menimbulkan rasa nyeri ketika batu keluar melalui saluran kemih, adanya memar di punggung atau perut, serta terdapat darah pada urine.
Baca juga: 7 Cara Alami Mengatasi Infeksi Saluran Kencing
PCNL (Precutaneous Nephrolithotomy)
PCNL atau Precutaneous Nephrolithotomy adalah salah satu prosedur untuk mengeluarkan batu ginjal akibat infeksi saluran kemih melalui tindakan operasi dengan memasukkan nefroskop dari punggung melalui sayatan kecil.
Tindakan PCNL (Precutaneous Nephrolithotomy) berguna untuk mengatasi pengeluaran batu pada ginjal yang terdeteksi memiliki ukuran cukup besar atau lebih dari 2 cm dan memiliki konsistensi keras. Batu yang lebih besar juga mungkin perlu dihancurkan terlebih dahulu dengan bantuan ultrasound atau fluoroskopi.
Prosedur PCNL juga digunakan terutama ketika batu menyebabkan penyumbatan dan infeksi yang dapat merusak ginjal, ukuran batu yang terlalu besar atau lebih dari 2 cm, menimbulkan rasa sakit yang parah, atau jika prosedur lain tidak berhasil mengobati kondisi.
Sebelum memulai prosedur operasi, pasien akan diberikan suntikan anestesi. Tindakan PCNL umumnya dilakukan selama 30 menit hingga 2 jam bergantung pada letak dan ukuran batu. Saat operasi dilakukan, batu akan dihancurkan dan dikeluarkan dengan teknik laser yang dinamakan nefrolitotripsi atau bisa juga dikeluarkan langsung.
Prosedur PCNL (Precutaneous Nephrolithotomy) ini juga termasuk tindakan operasi maka pasien perlu berpuasa selama 6 jam sebelum operasi dilakukan. Beberapa risiko yang mungkin terjadi akibat pelaksanaan prosedur Precutaneous Nephrolithotomy (PCNL) ini antara lain terjadinya infeksi, luka, dan pendarahan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.