Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Siapapun bisa terkena penyakit TBC karena bakteri tersebut menyebar melalui udara, ketika penderita TBC batuk atau bersin tidak ditutup.
Penelitian terbaru telah menyebutkan bahwa orang kidal yang punya wajah tirus mempunyai resiko terkena penyakit TBC. Menurut seorang peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Gigi Universitas Washington menyatakan bahwa orang dengan wajah tirus sekitar 25 persen lebih cenderung memiliki tangan kidal, dan memiliki hubungan dengan kerentanan terhadap penyakit tuberkulosis (TBC).
Kenapa Orang Kidal yang Punya Wajah Tirus Lebih Rentan Terkena TBC?
Selain banyaknya penelitian yang mendukung kerentanan seseorang yang kidal dan berwajah tirus mengalami penyakit TBC. Orang yang memiliki rahang tirus umumnya cenderung memiliki struktur gigi tinggi.
Struktur gigi tersebut merupakan kelainan bentuk rahang yang terjadi ketika barisan gigi depan atas lebih menonjol daripada gigi depan bawah. Struktur rahang tersebut memungkinkan orang lebih sering bernafas lewat mulut, selain dari hidung. Jalur napas tersebut dilaporkan dapat meningkatkan risiko penularan penyakit TBC dibandingkan orang yang memiliki struktur rahang yang normal.
Menurut Medical News Today, TBC adalah penyakit paru-paru yang menular. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini menyebar melalui bersin, batuk, dan bahkan melakukan kontak langsung dengan si penderita TBC.
Selain karena tubuh kurus yang ditandai dengan wajah tirus, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah atau orang yang merokok, juga beresiko tinggi untuk terinfeksi TBC.
Mengenai kenapa orang kidal juga rentan mengalami TBC, hal tersebut dikarenakan banyaknya penelitian yang mendukung. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 22 persen anak-anak (usia 6 hingga 11) dan 15 persen remaja (usia 12 hingga 17) memiliki retrognathism bilateral yang merupakan penanda gigi untuk profil wajah tirus. Anak-anak dan remaja yang sama tersebut juga lebih cenderung memiliki tangan kidal.
Penelitian tersebut menimbulkan hipotesis bahwa genetika, yang membentuk fitur wajah dan kerentanan terhadap TB, juga meningkat pada orang kidal. Hipotesis seperti itu dapat menjelaskan suatu ketidaksengajaan yang aneh.
Misalnya, Inggris digambarkan sebagai ibukota TBC Eropa Barat, dan memiliki prevalensi kidal dan orang dengan wajah tirus. Sedangkan pada populasi lain, seperti penduduk Eskimo, digambarkan sebagai penduduk yang resisten atau kebal terhadap TBC pada abad ke-19 yang memiliki fitur wajah yang kokoh/ tegap dan biasanya digambarkan menunjukkan dominasi penggunaan tangan kanan. Namun apakah keadaan tersebut lebih dari sekadar kebetulan, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Cara Mencegah Terjadinya Penyakit TBC
Dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa orang kidal dan berwajah tirus rentan terhadap infeksi TBC, namun tidak semua orang yang kidal dan berwajah tirus akan secara otomatis mengalami infeksi TBC.
Anda tidak perlu khawatir jika memiliki wajah tirus dan kidal, karena infeksi TBC umumnya dapat dicegah dengan melakukan perubahan pola hidup sederhana sebagai berikut:
- Selalu tutup mulut Anda dengan tisu saat Anda batuk atau bersin.
- Jangan meludah atau membuang dahak sembarangan
- Cuci tangan Anda setelah batuk atau bersin.
- Jaga kebersihan diri sendiri dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Pemeriksaan TBC terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi
- Gunakan kipas angin atau jendela terbuka untuk sirkulasi udara yang baik.
Jika terbukti mengidap TB fase laten, segera temui dokter untuk merencanakan pengobatan sebelum bakteri menjadi aktif. Meskipun penularan TBC nyatanya tidak semudah yang dikira, Anda tetap disarankan untuk tetap waspada.
Bakteri penyakit menular tersebut selalu ada di udara dan siap menyerang kapan saja. Satu hal lagi, lebih baik bagi Anda untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal. Dengan demikian, penyakit apapun tidak akan mudah menyerang.
Jika Anda terdiagnosis dengan penyakit TBC aktif, Anda harus segera diobati dan mengkonsumsi obat TBC. Pengobatan mungkin melibatkan mengkonsumsi sejumlah obat selama 6 hingga 12 bulan.
Penting untuk mengkonsumsi semua obat-obatan seperti yang telah diresepkan oleh dokter, konsumsilah dengan teratur meskipun Anda merasa membaik setelah minum obat. Obat yang tidak dikonsumsi secara teratur hanya dapat memicu terjadinya kekambuhan penyakit.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.