Distrofi otot merupakan suatu gangguan yang melibatkan hilangnya massa otot secara progresif dan akibatnya hilangnya kekuatan. Distrofi otot sering terjadi pada laki-laki yang mencakup pada 1 dari 1000 laki-laki.
Bentuk paling umum adalah distrofi otot Duchenne. Kondisi Ini biasanya mempengaruhi anak laki-laki, tetapi variasi lainnya dapat menyerang pada usia dewasa.
Penyebab Distrofi Otot
Distrofi otot disebabkan oleh mutasi genetik yang mengganggu produksi protein otot yang diperlukan untuk membangun dan memelihara otot yang sehat. Penyebab utama pada terjadinya distrofi adalah genetik. Riwayat keluarga dengan distrofi otot akan meningkatkan kemungkinan hal itu mempengaruhi seseorang.
Saat ini tidak ada obat, tetapi perawatan fisik dan medis tertentu dapat meningkatkan gejala dan memperlambat perkembangannya.
Mengenai Atrofi Otot
Istilah atrofi otot mengacu pada hilangnya jaringan otot. Otot yang mengalami atrofi tampak lebih kecil dari biasanya. Kurangnya aktivitas fisik karena cedera atau penyakit, gizi buruk, genetika, dan kondisi medis tertentu semuanya dapat berkontribusi pada atrofi otot.
Atrofi otot yang berkembang karena tidak aktif dapat terjadi jika seseorang tetap tidak bergerak saat mereka pulih dari penyakit atau cedera. Melakukan olahraga teratur dan mencoba terapi fisik dapat membalikkan bentuk atrofi otot ini.
Penyebab Atrofi Otot
Atrofi otot dsebabkan oleh beberapa faktor resiko seperti:
Ketidakcukupan nutrisi
Nutrisi yang buruk dapat menimbulkan berbagai kondisi kesehatan, termasuk atrofi otot. Diet rendah protein, buah-buahan, dan sayuran dapat menyebabkan pengurangan massa otot.
Atrofi otot yang berhubungan dengan malnutrisi dapat berkembang sebagai akibat dari kondisi medis yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi, seperti:
Genetik
Spinal muscular atrophy adalah kelainan genetik yang menyebabkan hilangnya sel saraf motorik dan atrofi otot.
Gangguan saraf
Cederai dapat merusak saraf yang mengendalikan otot, sehingga terjadi kondisi yang disebut atrofi otot neurogenik. Ketika muncul gangguan saraf, otot-otot akan berhenti berkontraksi karena tidak lagi menerima sinyal dari saraf.
Gejala Atrofi Otot
Anda mungkin mengalami atrofi otot jika:
- Salah satu lengan atau kaki Anda terasa lebih kecil dari yang lain.
- Anda mengalami kelemahan yang timbul pada satu anggota badan.
- Kondisi tidak aktif dalam jangka waktu yang lama
Hubungi dokter Anda untuk menjalani pemeriksaan medis lengkap jika Anda yakin mengalami atrofi otot atau jika Anda tidak dapat bergerak secara normal. Anda mungkin memiliki kondisi tidak terdiagnosis yang memerlukan perawatan. Dokter Anda akan dapat memberi Anda pilihan diet dan olahraga.
Diagnosis Atrofi Otot
Dokter Anda akan bertanya tentang riwayat kesehatan terutama apakah adanya riwayat cedera seperti patah tulang, atau ada penyakit lain yang menyertai. Beritahukan pada dokter mengenai mengenai riwayat cedera lama atau baru-baru ini dan kondisi medis yang didiagnosis sebelumnya.
Dokter Anda juga dapat melakukan tes untuk membantu diagnosis dan menyingkirkan penyakit tertentu. Pemeriksaan tersebut diantaranya:
- tes darah
- sinar X
- magnetic resonance imaging (MRI)
- pemindaian computed tomography (CT)
- konduksi saraf
- biopsi otot atau saraf
- electromyography (EMG)
Dokter Anda mungkin merujuk Anda ke spesialis lain apabila ditemukan adanya kelainan di luar atrofi otot.
Bagaimana cara menangani pengecilan otot akibat atrofi?
Pengecilan otot terkait atrofi biasanya hanya terjadi sementara waktu. Kondisi biasa dapat lebih baik dan dapat menggunakan fungsi otot normal kembali. Beberapa latihan ringan juga dapat membantu memperkuat kontraksi otot.
Penanganan lainnya yang disarankan pada atrofi otot antara lain:
Latihan fisik
Terapi fisik melibatkan peregangan dan latihan khusus dengan tujuan mencegah imobilitas. Terapi fisik menawarkan manfaat berikut untuk orang-orang yang mengalami atrofi otot
- mencegah imobilita
- meningkatkan kekuatan otot
- meningkatkan sirkulasi
- mengurangi kelenturan yang menyebabkan kontraksi otot terus menerus
Ultrasound therapy
Teknik ini dilakukan dengan menghantarkan sinar energi ultrasonik ke area spesifik dalam tubuh. Sinar merangsang kontraksi pada jaringan otot yang mengalami atrofi.
Stimulasi listrik fungsional
Stimulasi listrik fungsional (FES) adalah pengobatan lain yang efektif untuk atrofi otot. Teknik ini melibatkan penggunaan impuls listrik untuk merangsang kontraksi otot pada otot yang terkena.
Selama FES, teknisi terlatih menempelkan elektroda ke anggota tubuh yang mengalami atrofi. Elektroda mentransmisikan arus listrik, yang memicu pergerakan anggota tubuh.
Pembedahan
Pembedahan dilakukan apabila beberapa terapi tidak membuahkan hasil atau adanya penyakit lainnya yang mengganggu perkembangan otot.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.