Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada wanita, terlebih mendekati jadwal menstruasi. Namun, ada beberapa wanita yang sampai harus pakai pantyliner setiap hari karena terganggu dengan keputihan berlebihan. Tunggu dulu, apakah aman pakai pantyliner saat keputihan? Sebelum mencobanya, baca dulu ulasan berikut ini.
Bolehkah pakai pantyliner saat keputihan?
Pantyliner berbentuk mirip pembalut, tapi ukurannya lebih kecil dan super tipis. Fungsinya sama, yaitu membantu menyerap cairan yang keluar dari vagina, seperti darah menstruasi, flek, cairan vagina, dan keputihan.
Pantyliner memang bisa menjadi solusi terbaik untuk mencegah cairan vagina merembes ke celana dalam. Apalagi bagi Anda yang sedang di masa-masa akhir menstruasi atau mengalami keputihan yang cukup banyak.
Pantyliner sendiri sebenarnya aman bagi kesehatan vagina. Namun, zat yang terdapat di dalam pembalut tipis ini juga bisa menyebabkan alergi pada sebagian wanita, apalagi kalau dipakai kelamaan.
Bakteri pada cairan keputihan dapat mengendap dan berbaur dengan zat kimia dalam pantyliner. Ketika Anda terlalu lama pakai pantyliner saat keputihan, vagina tidak dapat 'bernapas' bebas dan menangkap panas di area selangkangan sehingga menumpuk keringat.
Kombinasi bakteri, keringat, dan zat kimia tadi dapat memicu iritasi pada area organ intim Anda. Alih-alih menyehatkan, hal ini justru bisa menimbulkan rasa gatal dan bau tak sedap pada vagina.
Tips pakai pantyliner saat keputihan
Perlu dicatat bahwa keputihan adalah hal normal pada wanita. Keputihan merupakan tanda bahwa vagina Anda sedang melakukan "pembersihan" agar tetap sehat dan bersih dari bakteri berbahaya.
Selain itu, keputihan juga berfungsi sebagai pelumas untuk mencegah vagina kering. Dengan demikian, kuman dan bakteri berbahaya tidak akan mudah menginfeksi vagina.
Namun memang, keputihan yang terlalu banyak tentu bikin risi dan terasa 'basah' di bawah sana. Supaya lebih nyaman, Anda boleh-boleh saja pakai pantyliner saat keputihan, asalkan pilih pantyliner yang tepat.
Ada banyak jenis pantyliner yang ada di pasaran, tapi pilihlah pembalut super tipis yang bebas parfum. Pasalnya, kandungan parfum dapat mengganggu keseimbangan flora vagina dan memicu iritasi pada jaringan vulva yang sensitif.
Sama seperti pembalut biasa, Anda juga harus rutin mengganti pantyliner setiap 4 jam untuk mencegah vagina lembap. Gunakan celana dalam berbahan kantun yang sifatnya menyerap keringat, sehingga area kewanitaan Anda tidak mudah lembap.
Ingat, pakai pantyliner saat keputihan tetap bukan satu-satunya solusi untuk mengurangi jumlah keputihan berlebih. Segera konsultasikan ke dokter jika keputihan membuat vagina terasa gatal, panas, atau berbau tak sedap.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.