Tidak Semua Penyebab Payudara Besar Sebelah Itu Normal
Kondisi payudara besar sebelah sebenarnya normal karena lebih dari 50% wanita di dunia mengalaminya. Umumnya, payudara sebelah kiri lebih besar bila dibanding yang kanan. Perbedaan ukuran keduanya bahkan dapat mencapai 20%. Walau begitu, ukuran payudara yang tidak sama juga dapat menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu.
Faktanya, ada berbagai faktor yang menyebabkan payudara besar sebelah, misalnya seperti:
Perbedaan perkembangan payudara saat puber
Payudara wanita umumnya mulai berkembang ketika ia masuk masa pubertas. Seringkali dalam perkembangannya, pertumbuhan payudara kiri dan kanan tidak sama. Hal ini tentu mempengaruhi bentuk maupun ukuran masing-masing payudara.
Akan tetapi kondisi ini termasuk normal sehingga tak perlu dikhawatirkan. Seiring bertambahnya waktu, ukuran atau bentuk payudara kanan dan kiri biasanya akan sama dengan sendirinya.
Lain halnya bila ukuran payudara tetap terlihat berbeda setelah usia 16 tahun atau menjelang akhir masa pubertas. Dalam hal ini, kemungkinan payudara akan tetap besar sebelah hingga dewasa nanti.
Sedang datang bulan
Beberapa perempuan merasakan perubahan payudara menjelang datang bulan. Ovulasi membuat jaringan payudara berubah sehingga payudara terasa lebih besar dan sensitif.
Sekali lagi hal ini normal karena selama haid, kelenjar susu memang mengalami pembengkakan akibat perubahan hormon, retensi air, dan aliran darah.
Kebiasaan saat menyusui
Penyebab payudara besar berikutnya juga dapat disebabkan kebiasaan salah dalam menyusui. Oleh sebab itu, supaya payudara tidak besar sebelah, gunakan kedua payudara secara bergantian ketika memberikan ASI eksklusif pada buah hati.
Penyebab payudara besar sebelah lainnya
Selain 3 faktor di atas, penyebab payudara besar sebelah lainnya meliputi:
- Posisi anatomi payudara yang memang tidak sejajar.
- Perubahan hormon
- Faktor keturunan
- Efek kehamilan
- Pernah mengalami luka berat
Kondisi Payudara Besar Sebelah Yang Harus Diwaspadai
Seperti disebutkan sebelumya, payudara besar sebelah adalah normal. Walau berbeda ukuran, namun keduanya biasanya sama dalam hal kepadatan dan strukturnya.
Akan tapi, hati-hati bila perbedaan ukuran keduanya sangat besar. Hasil penelitian menyatakan, perempuan yang perbedaan ukuran payudaranya terlalu ekstrim berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Selain itu, waspadalah juga jika ukuran payudara berubah atau salah satunya mendadak besar secara tiba-tiba. Periksalah dengan cermat apakah membesarnya payudara tersebut disebabkan pembengkakan atau adanya benjolan tertentu. Jika ya, besar kemungkinan kondisi tersebut menandakan penyakit tertentu.
Oleh sebab itu, segeralah periksakan diri supaya dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui pasti penyebab payudara besar sebelah.
Cara Mendeteksi Penyebab Abnormal Payudara Besar Sebelah
Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan yang umumnya dilakukan dokter untuk memeriksa penyebab abnormal payudara besar sebelah:
Tes mamografiTes mamografi dapat mengevaluasi struktur internal payudara. Jika hasil tes menunjukkan payudara memang besar sebelah, dokter akan melakukan tes tambahan untuk mencari tahu apakah perubahan pada bentuk dan kepadatannya tergolong normal.
USG payudara
Metode ini membantu dokter mendiagnosis penemuan abnormal dari hasil tes mamografi sebelumnya. USG payudara merupakan metode pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar tentang struktur dalam payudara.
Gambar yang dihasilkan USG payudara dapat membantu mendiagnosis apakah benjolannya jinak, atau berpotensi kanker.
MRI payudara
MRI payudara merupakan tes untuk mendeteksi kanker payudara atau kondisi abnormalitas lainnya. Pada beberapa kasus, MRI payudara baru dijalankan usai biopsi. Namun, metode ini juga sering digunakan bersamaan dengan tes mamografi untuk mendeteksi kemungkinan kanker payudara.
Tes ini sangat disarankan, khususnya untuk perempuan yang berisiko tinggi menderita kanker payudara karena faktor keturunan.
Biopsi
Jika hasil tes USG menunjukkan abnormalitas, atau bila dokter mencurigai ketidaknormalannya disebabkan kanker, maka langkah berikutnya adalah pemeriksaan melalui biopsi.
Selama prosedur berlangsung, jaringan payudara yang abnormal akan diambil untuk dianalisa. Bila hasil tes biopsinya negatif, dokter biasanya hanya menyarankan pemeriksaan payudara rutin untuk memonitor perubahan yang mungkin terjadi. Sedangkan jika hasilnya positif, dokter akan mendiskusikan soal cara pengobatannya.
Yang pasti, pemeriksaan payudara rutin sebaiknya tetap dilakukan, baik secara mandiri melalui SADARI, atau dengan bantuan dokter. Peringatan ini berlaku terutama bagi perempuan yang yang salah satu anggota keluarganya pernah memiliki riwayat penyakit kanker payudara.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.