Nutrisi enteral yang biasanya berupa selang makanan bertujuan untuk memberikan dukungan nutrisi kepada individu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi mereka melalui asupan oral saja.
Sebagian besar dari orang-orang tersebut memiliki kondisi neurologis, seperti stroke, yang berdampak pada proses menelan, dan menyebabkan disfagia.
Terlepas dari kondisi medis yang mendasarinya, produk penunjang nutrisi menyediakan protein, energi, mineral, dan vitamin. Produk-produk tersebut dapat diberikan sebagai suplemen nutrisi oral, ketika tidak ada kontraindikasi, seperti disfagia.
Ada berbagai macam selang makanan enteral dengan indikasi berbeda yang dapat digunakan dalam manajemen pasien setelah stroke. Intervensi jangka pendek termasuk penggunaan tabung nasogastrik (NGT), sementara dukungan nutrisi jangka panjang melibatkan penyisipan tabung gastrostomy endoskopi perkutan (PEG).
Tabung nasogastrik (NGT) merupakan tabung fleksibel yang terbuat dari dari karet atau plastik yang dimasukkan melewati hidung, kemudian turun melalui kerongkongan, dan masuk ke dalam perut.
Tabung NG umumnya hanya digunakan untuk penggunaan sementara dan bukan untuk penggunaan jangka panjang.
Sedangkan penggunaan selang atau tabung PEG memerlukan operasi kecil di mana selang dimasukkan dari kulit perut langsung ke perut. Selang tersebut ditempatkan di dalam perut dengan kawat melingkar atau dengan balon udara kecil.
Operasi pemasangan PEG umumnya aman, namun dalam persentase kecil dapat menyebabkan komplikasi, seperti perdarahan dan infeksi.
Pemasangan selang makanan mungkin dilakukan karena beberapa alasan, termasuk:
- Pemberian nutrisi atau obat-obatan
- Menghilangkan cairan atau udara dari perut
- Memasukkan kontras ke perut untuk pemeriksaan rontgen
- Melindungi usus setelah operasi atau selama istirahat usus
Manfaat penggunaan selang makanan setelah stroke
Dukungan nutrisi enteral dengan menggunakan selang makanan merupakan metode yang berguna untuk menyediakan nutrisi bagi orang-orang dengan disfagia setelah mengalami stroke akut untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
Penggunaan selang tersebut bisa diberikan melalui tabung pengisi NGT atau PEG. Meskipun terdapat keuntungan dan kerugian dalam metode pemberian selang enteral tersebut.
Indikasi pemasangan selang makanan setelah stroke
Terdapat indikasi medis untuk pemasangan tabung NGT dan PEG dan penggunaan tabung tersebut diberikan kepada orang-orang dengan stroke akut yang tidak dapat mentoleransi nutrisi dan cairan yang cukup secara oral.
Indikasi lebih lanjut untuk pemasangan tabung PEG akan melibatkan penderita stroke yang tidak mampu menelan makanan dan cairan dalam jumlah yang cukup secara oral selama empat minggu dan berisiko tinggi kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Namun, penempatan tabung PEG harus karena alasan medis dan setiap kasus harus dipertimbangkan berdasarkan kemampuannya, mengenali situasi klinis, diagnosis, prognosis, dan masalah etika.
Efek samping penggunaan selang makanan setelah stroke
Hasil penelitian pada penderita stroke dengan penggunaan PEG dibandingkan dengan tabung NGT menunjukkan perbedaan yang signifikan. Penderita stroke yang menggunakan tabung PEG lebih cenderung memiliki mortalitas yang lebih tinggi dan hasil yang buruk.
Penjelasan yang mungkin adalah dampak potensial ketergantungan pada pemberian PEG jangka panjang karena penderita stroke yang menggunakan PEG masih menerima makan melalui tabung PEG mereka selama masa tindak lanjut dibandingkan dengan penderita stroke yang menggunakan NGT.
Dalam penelitian terbaru, penderita stroke iskemik dengan disfagia dibandingkan dengan penderita stroke dengan kemampuan menelan yang normal. Berdasarkan penelitian tersebut, penderita stroke yang menggunakan NGT memiliki risiko kematian yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak diberi NGT.
Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena penggunaan NGT dapat menempatkan risiko terjadinya pneumonia melalui kolonisasi orofaring dengan bakteri patogen.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan selang makanan
Setiap orang yang membantu penderita stroke yang menggunakan selang makanan untuk makan, minum, dan minum obat harus mengetahui cara membuat proses menelan yang aman untuk penderita stroke. Ahli patologi wicara dapat memberi Anda informasi tentang beberapa hal sebagai berikut:
- Makanan dan minuman yang harus dihindari.
- Cara mengentalkan cairan dan memodifikasi makanan dengan konsistensi yang benar.
- Cara memposisikan kepala dan tubuh penderita stroke saat menelan.
- Latihan untuk memperkuat otot yang digunakan untuk menelan.
- Mengenali tanda-tanda masalah menelan jika terjadi perburukan dan mengatasi masalah lainnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.