Darah merupakan bagian penting tubuh terutama dalam mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Kandungan darah dalam tubuh terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu sel darah merah, sel darah putih, plasma darah, dan keping darah.
Untuk mengetahui jumlah kadar sel darah di tubuh bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah lengkap (complete blood count). Cara ini juga dapat membantu proses diagnosis dan pengobatan yang dibutuhkan terhadap gangguan kesehatan tertentu, misalnya anemia dan demam berdarah.
Tes pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah lengkap, meliputi:
1. Sel darah merah
Sel darah merah atau eritrosit merupakan komponen darah yang dihasilkan di sumsum tulang.
Fungsi sel darah merah berperan penting dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Kadar sel darah merah yang terlalu rendah bisa menyebabkan anemia.
2. Sel darah putih
Sel darah putih berfungsi sebagai suatu bentuk pertahanan tubuh dalam melawan bakteri, virus, dan kuman penyebab penyakit.
Jika jumlah sel darah putih berada di atas normal, maka bisa diasumsikan tubuh sedang mengalami peradangan atau inflamasi, adanya infeksi, atau masalah kesehatan lainnya.
Sedangkan, sel darah putih atau leukosit yang rendah disebut juga dengan leukopenia. Kondisi ini umumnya terjadi akibat kanker, masalah sumsum tulang, maupun gangguan autoimun yang justru menghancurkan sel darah putih itu sendiri.
Baca juga: Penyebab dan Cara Pencegahan Sel Darah Putih Tidak Normal
3. Trombosit
Trombosit atau keping darah merupakan salah satu komponen darah yang bisa dicek melalui prosedur pemeriksaan darah lengkap.
Fungsi trombosit dapat membantu menghentikan pendarahan ketika terjadi luka sekaligus mempercepat penyembuhan luka. Trombosit juga berperan dalam proses pembekuan darah.
Kadar trombosit (platelet) yang rendah disebut dengan trombositopenia, sedangkan jika lebih tinggi dari 450.000 per mikroliter darah, maka disebut trombositosis.
4. Hematokrit
Pemeriksaan darah lengkap juga mencakup komponen darah hematokrit (Ht) untuk mengetahui persentase sel darah merah pada total volume darah. Pemeriksaan hematokrit juga bertujuan untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap pengobatan tertentu yang sedang dijalani.
Jika jumlah hematokrit rendah, maka tubuh mungkin mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Sedangkan, jika kadar hematokrit tinggi, maka itu menjadi tanda tubuh mengalami dehidrasi.
5. Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi sebagai pembawa oksigen. Adanya hemoglobin inilah yang membuat darah berwarna merah.
Kadar hemoglobin yang rendah menjadi pertanda tubuh mengalami anemia sehingga perlu diatasi dengan makanan yang kaya zat besi, folat, dan vitamin B12, atau obat penambah darah.
Baca juga: Sumber Zat Besi Penambah Stamina
Hasil pemeriksaan darah lengkap
Hasil pemeriksaan darah lengkap biasanya akan keluar dalam waktu beberapa jam setelah pengambilan sampel. Pada hasil pemeriksaan, akan tertera batasan nilai normal dan nilai yang didapatkan dari sampel darah.
Berikut ini adalah rentang nilai normal rata-rata pada setiap komponen pemeriksaan darah lengkap, yaitu:
- Sel darah merah: 4,3-5,7 juta/mcL
- Sel darah putih : 3.500-10.500/mcL
- Trombosit: 150.000-450.000/mcL
- Hematokrit: 38-50% untuk pria dan 35-45% untuk wanita
- Hemoglobin: 12–15 g/dL untuk pria dan 13–17 g/dL untuk wanita
Baca juga: Fungsi Darah Merah, Putih, Plasma dan Keping Darah
Prosedur pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh darah vena yang terletak di area permukaan kulit, terutama daerah lipatan siku.
Prosedur pengambilan darah memang bisa terasa sakit walau hanya sesaat terutama ketika jarum menusuk kulit. Setelah jarum dilepas juga mungkin akan muncul sedikit memar di lokasi pengambilan darah. Namun, pengambilan sampel darah ini biasanya berlangsung cepat dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Prosedur pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap, yakni:
- Membersihkan area kulit di lokasi pengambilan darah dengan menggunakan larutan antiseptik
- Mengaitkan tali elastis di bagian atas lengan (lokasi pengambilan darah), agar aliran darah tertahan di area tersebut
- Memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena untuk proses pengambilan darah hingga jumlah tercukupi
- Sampel darah akan ditampung di dalam tabung kecil yang kemudian diberi label sesuai nama dan tanggal pengambilan
- Lubang bekas tusukan jarum akan kembali ditutup dengan perban kecil dan bisa dilepas setelah beberapa jam kemudian
Oleh sebab itu, penting untuk melakukan cek darah lengkap secara rutin termasuk untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan tertentu, seperti anemia, leukemia, masalah pembekuan darah, hingga risiko kanker.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.