Tipe kepribadian seseorang biasanya dapat dengan mudah ditebak melalui caranya bersikap. Orang yang memiliki tipe kepribadian introvert biasanya cenderung lebih diam, pemalu, dan terkesan antisosial. Sedangkan orang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert biasanya cenderung lebih mudah bergaul, lebih percaya diri, dan menyukai bersosialisasi. Beda introvert dan ekstrovert ini tentu bisa dilihat dengan jelas.
Selain itu, ternyata tipe kepribadian seseorang dapat mempengaruhi kesehatan. Bagaimana bisa? Simak uraian selengkapnya di bawah ini.
Beda introvert dan ekstrovert dan pengaruhnya terhadap kesehatan
Berbicara mengenai kepribadian tentu tidak sebatas apakah Anda termasuk seorang introvert atau ekstrovert. Bahkan setiap orang tidak sepenuhnya termasuk tipe introvert atau ekstrovert, dan juga bisa mereka merupakan kombinasi dari keduanya. Kepribadian lebih rumit dari sekedar itu.
Beberapa penelitian menyebutkan hubungan antara tipe kepribadian dengan kesehatan. Berikut ini beberapa contohnya:
1. Introvert merupakan seorang pemikir keras
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa seorang introvert cenderung memproses stimulasi. Ia akan memiliki lebih banyak aktivitas di otak untuk memproses informasi, membuat makna, dan pemecahan masalah.
Tak jarang seorang introvert selalu memiliki keputusan yang benar-benar dipersiapkan dengan segala pertimbangan yang dimilikinya.
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Orang Introvert, Anda Salah Satunya?
2. Introvert lebih mudah stres dalam menghadapi situasi sosial
Beda introvert dan ekstrovert juga dapat dilihat dari cara mereka menghadapi masalah. Biasanya, orang yang memiliki tipe kepribadian introvert cenderung mudah merasa cemas dan menimbulkan gejala depresi.
Tipe kepribadian introvert juga mempengaruhi bagaimana seseorang mengelola stres yang sedang dialaminya. Seorang introvert akan merasa tidak nyaman ketika berada dalam keramaian.
Hal tersebut dikarenakan seorang introvert memiliki tingkat gairah kortikal yang lebih tinggi terhadap rangsangan dari luar seperti suara dan pemandangan. Akibatnya, mereka akan mudah stres daripada seorang ekstrovert.
Tetapi tidak semua orang introvert benci keramaian, beberapa dari mereka lebih memilih berinteraksi dengan lingkungan yang lebih kecil sehingga dianggap lebih intens. Berbeda dengan ekstrovert yang lebih menyukai suasana ramai.
Baca Juga: Bagaimana Cara Orang Introvert Menjalin Koneksi dengan Orang Lain?
3. Ekstrovert lebih susah konsentrasi saat mengantuk
Seorang ekstrovert lebih menyukai menghabiskan waktu mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan luar. Maka tak heran jika energi mereka cenderung habis saat melakukan interaksi sosial.
Beda introvert dan ekstrovert dibuktikan dari penelitian yang dilakukan Walter Reed Army Institute pada tahun 2010. Dalam strudi tersebut menyatakan bahwa introvert lebih baik menahan rasa kantuk akibat kurang tidur jika dibandingkan dengan orang ekstrovert.
Selain itu, seorang introvert mempunyai rangsangan kortikal di otak yang lebih tinggi sehingga mereka lebih bisa konsentrasi saat mengantuk jika dibandingkan dengan orang ekstrovert. Karena susah konsentrasi, orang ekstrovert menjadi gegabah dalam mengambil keputusan.
4. Ekstrovert memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat
Seorang ekstrovert lebih menyukai lingkungan luar, sehingga ia akan terbiasa dan lebih kebal terhadap bakteri atau virus. Selain itu, sikap semangat yang dimiliki oleh ekstrovert dianggap dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh karena rasa bahagia mampu menaikan sistem imunitas tubuh.
Beda introvert dan ekstrovert dalam hal kekebalan tubuh sudah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh University of Nottingham dan University of California. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang ekstrovert memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat daripada seorang introvert.
Seorang ekstrovert juga memiliki respon inflamasi daripada seorang introvert. Respon inflamasi yaitu respon utama sistem imunitas tubuh ketika terjadi infeksi atau iritasi. Sistem kekebalan tubuh seorang introvert cenderung lebih lemah mungkin disebabkan karena mereka lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan luar.
Paparan di atas bukan berarti bahwa seorang ekstrovert lebih sehat dibandingkan dengan introvert ataupun sebaliknya. Hanya saja bertujuan untuk memberitahu Anda bahwa kepribadian ternyata juga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apa yang harus dilakukan agar tetap sehat sesuai dengan tipe kepribadian Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.