Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda pernah mengalami stress, baik karena urusan pekerjaan, sulit tidur, pengalaman traumatis, tekanan hidup, maupun hal lainnya. Tetapi tahukah Anda bahwa stress juga diklaim menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes?
Pengaruh stress bagi kesehatan
Selain meningkatkan kadar gula darah yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit diabetes, stress juga dapat memengaruhi gaya hidup, kadar hormon, serta sistem imun tubuh.
Stres memengaruhi gaya hidup
Tingkat stres yang tinggi secara tidak langsung dapat menyebabkan seseorang memiliki rutinitas atau gaya hidup yang tidak sehat.
Gaya hidup tidak sehat yang sering dilakukan, antara lain kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol yang berlebihan, mengonsumsi makanan rendah gizi atau junk food, serta malas berolahraga.
Stres memengaruhi kadar hormon
Stress yang dialami seseorang biasanya akan mempengaruhi tingkat emosional serta mengaktifkan aksis adrenal hipofisis hipotalamus dan sistem saraf simpatis. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada kadar hormon.
Hormon kortisol (hormon stress) dan hormon seks sendiri berpotensi mengganggu kemampuan insulin bekerja dengan merangsang produksi glukosa dalam tubuh dan meningkatkan kadar gula darah.
Stres memengaruhi sistem kekebalan tubuh
Stres berat atau stres kronis yang berkepanjangan juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang karena hal tersebut merupakan bentuk respon tubuh dalam melindungi diri. Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat berdampak pada kondisi kesehatan secara keseluruhan dan menyebabkan Anda mudah terserang penyakit.
Baca juga: 6 Penyebab Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
Pengaruh stress terhadap diabetes dan gula darah
Jika Anda mengalami stres, maka tubuh akan memberikan reaksi dan secara langsung hormon stres dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Hal ini terjadi karena tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan hormon kortisol ke dalam aliran darah Anda sehingga meningkatkan laju pernapasan dan aliran darah ke seluruh tubuh.
Akan tetapi, tubuh akan merespons dengan memberikan perlawanan dan menyebabkan tubuh mungkin tidak dapat memproses glukosa, terutama bagi Anda yang menderita diabetes.
Jika tubuh tidak dapat mengubah glukosa menjadi energi, maka glukosa akan menumpuk dalam aliran darah dan menyebabkan kadar gula darah Anda naik.
Untuk mengetahui apakah stress mempengaruhi kadar gula darah, Anda tentu harus melakukan pemeriksaan glukosa darah pada waktu tertentu, baik setelah makan ataupun ketika mengalami stress. Selain itu, menjaga kesehatan mental (pikiran) dan kesehatan fisik juga dapat membantu mengurangi tingkat stress.
Cara mengatasi stress
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu mengendalikan tingkat stress itu sendiri meliputi:
- kesadaran diri dan kemampuan menjaga pikiran (mindfulness)
- mengelola rasa marah dan cemas
- melakukan hal yang dapat menurunkan kadar stress
- menenangkan pikiran, tarik nafas panjang, mendengarkan musik
Salah satu cara sehat dan efektif yang bisa Anda coba untuk mengurangi stres, yaitu dengan berolahraga. Tak perlu melakukan olahraga yang berat, Anda cukup berjalan kaki, berlari, meditasi, ataupun berenang selama 30 menit dan hal tersebut dapat membantu meringankan beban pikiran serta membuat Anda merasa lebih segar.
Efek stress pada masing-masing orang bisa berbeda, begitupun dengan cara mengatasi tingkat stress itu sendiri. Jika pengelolaan stress alami di atas tidak efektif bagi Anda, mungkin ada baiknya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater yang dapat membantu Anda melewati kondisi tersebut. Hal ini tentunya penting agar dampak stress tidak meluas dan menyebabkan risiko penyakit pada tubuh.
Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Rutin Bagi Tubuh
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.