Menjaga kebersihan dan kesehatan anak tentu jadi prioritas orang tua, terlebih selama pandemi COVID-19 seperti sekarang. Penyebaran virus corona dapat terjadi melalui droplet penderita yang mungkin menempel di bagian permukaan benda yang disentuh. Anak-anak kita tak luput dari risiko infeksi jika menyentuh bagian wajah, seperti mata, mulut, dan hidung, dengan tangan yang masih kotor.
Itulah sebabnya, disiplin menerapkan protokol kesehatan sangat penting karena dapat menekan penyebaran virus. Selain memakai masker dan menjaga jarak, cuci tangan juga efektif untuk melindungi tubuh dari paparan COVID-19.
Penggunaan hand sanitizer juga seringkali dianggap menjadi pilihan yang praktis jika tidak bisa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Hand sanitizer merupakan cairan pembersih tangan yang memiliki kandungan alkohol dan biasa digunakan untuk membersihkan tangan, terutama ketika sedang berada di luar rumah.
Baca juga: Ini Waktu yang Tepat untuk Cuci Tangan Pakai Hand Sanitizer
Amankah penggunaan hand sanitizer pada bayi?
Penggunaan hand sanitizer pada orang dewasa pada umumnya tidak menimbulkan masalah. Lain halnya dengan bayi. Jika memungkinkan, hindari penggunaan hand sanitizer pada bayi. Kulit bayi yang lembut masih sangat sensitif sehingga pemakaian hand sanitizer berpotensi menimbulkan masalah seperti iritasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan untuk mencuci tangan bayi dan anak-anak dengan sabun dan air bersih. Itu merupakan langkah terbaik untuk melindungi anak-anak Anda dari paparan virus atau kuman penyebab penyakit.
Jika memang terpaksa harus membersihkan tangan bayi dengan hand sanitizer, perhatikan takarannya. Cukup gunakan sedikit cairan hand sanitizer dan gosok tangan bayi secara perlahan hingga kering.
Baca juga: Cara Atasi Kebiasaan Cuci Tangan yang Bisa Sebabkan Kulit Kering
Bagaimana jika hand sanitizer masuk ke mulut bayi?
Umumnya, penggunaan cairan pembersih hand sanitizer dalam jumlah sedikit tidak menimbulkan dampak berbahaya bagi anak. Anda hanya perlu mengusap atau mengelap mulut yang terkena hand sanitizer dengan kain bersih.
Lain soal jika anak Anda memasukkan atau menelan hand sanitizer dalam jumlah cukup banyak. Hal tersebut bisa menyebabkan iritasi pada mata, muntah, sakit perut, batuk, dan berbagai gejala yang tidak biasa sehingga Anda harus segera memeriksakannya ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Cara aman penggunaan hand sanitizer pada bayi
Campuran alkohol pada hand sanitizer umumnya cukup tinggi, yakni 60-70 persen sebagai antiseptik pembersih tangan, sebisa mungkin jangan sampai terjilat atau tertelan oleh bayi.
Sebagai alternatif, Anda bisa mencari hand sanitizer yang tidak mengandung alkohol (alcohol free) untuk digunakan pada tangan bayi atau anak. Cara kerja hand sanitizer non-alkohol dan yang mengandung alkohol memang berbeda. Akan tetapi, keduanya tetap mampu membersihkan tangan.
Baca juga: Manfaat Antiseptik dalam Mencegah Kuman Penyakit
Manfaat hand sanitizer hanya sebagai perlindungan sementara sehingga usahakan agar anak tidak memegang bagian wajahnya. Setelahnya, anak tetap harus mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sesegera mungkin. Hindari pula botol hand sanitizer dari jangkauan anak-anak karena penggunaannya harus dalam pengawasan orang tua.
Kedisiplinan orang tua dalam menjaga kebersihan diri sendiri juga akan berdampak bagi kesehatan anak. Jangan lupa bahwa bayi dan anak-anak masih sangat bergantung pada orang tuanya. Disiplin menerapkan pola hidup sehat tak lagi hanya bicara tentang kesehatan Anda, tetapi juga anak-anak Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.