Bagi sebagian besar orang, sakit kepala yang datang sesekali, mudah disembuhkan dengan aspirin. Tapi tidak demikian dengan migrain. Tidak hanya karena pengobatan migrain memiliki efek samping yang berkisar mulai dari mual hingga peningkatan risiko stroke dan bahkan serangan jantung, tapi juga karena dua-pertiga penderita melaporkan bahwa mereka tidak mendapat hasil yang memuaskan.
Meskipun para peneliti belum dapat menentukan dengan persis penyebab migrain, mereka memahami perubahan fisiologis yang terjadi ketika migrain datang. Ketika sel-sel saraf di otak terlalu terstimulasi (over stimulated), mereka akan melepaskan zat kimia yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan di pembuluh darah area leher dan otak. Pengobatan-pengobatan alami di bawah ini, dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Pengobatan Alami untuk Migrain
1. Olahraga
Telah lama olahraga direkomendasikan untuk penderita migrain. Sekarang ada bukti baru untuk mendukung teori bahwa aktivitas fisik dapat membantu mencegah migrain. Dalam sebuah studi terkontrol tahun 2011 dari University of Gothenburg di Swedia, para peneliti menemukan bahwa latihan aerobik dapat mencegah migrain, sama efektifnya dengan obat obat topiramate. Separuh pasien migrain yang menjadi partisipan penelitian diminta untuk melakukan latihan sepeda stasioner selama 40 menit, tiga kali perminggu, selama tiga bulan. Partisipan lainnya mengonsumsi obat topiramate yang secara bertahap ditingkatkan dosisnya (maksimal 200 miligram per hari).
Hasilnya, kelompok pertama dan kedua mengalami penurunan durasi migrain dalam jumlah yang sama. Tetapi, 33 persen pengguna topiramate juga mengalami efek samping yang merugikan dan tidak ada laporan efek samping dari grup partisipan yang rutin berolahraga.
2. Riboflavin (vitamin B2)
Riboflavin yang juga dikenal sebagai vitamin B2 dapat membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan terlibat dalam produksi energi. Dalam sebuah uji coba untuk mengukur efektivitas riboflavin dalam mencegah migrain, 59 persen pasien yang mengonsumsi 400 mg riboflavin setiap hari selama tiga bulan mengalami pengurangan terjadinya migrain sebesar 50 persen.
3. Magnesium
Karena tubuh kita tidak dapat membuat magnesium, kita harus bergantung pada makanan dan atau suplemen untuk mendapatkannya. Beberapa studi menyatakan bahwa secara langsung magnesium terkait dengan migrain. Magnesium membantu merilekskan saraf dan otot dan mengirimkan impuls saraf ke seluruh tubuh dan otak. Selain itu, magnesium membantu mencegah saraf dari stimulasi yang berlebihan. Para ahli merekomendasikan dosis magnesium yang berbeda-beda untuk menangani migrain. Ada yang merekomendasikan 200, 600 dan 1.000 mg perhari. Bicarakan dengan dokter mengenai dosis yang tepat untuk Anda.
4. 5-hydroxytryptophan (5-HTP)
5-hydroxytryptophan adalah zat yang diproduksi oleh tubuh kita dari asam amino triptofan. Penelitian yang dilakukan Harvard Medical School dan Natural Standard menunjukkan bahwa 5-HTP mungkin sangat efektif dalam mengurangi tingkat keparahan dan frekuensi sakit kepala migrain.
5-HTP meningkatkan produksi serotonin, neurotransmitter yang terlibat dalam regulasi pembuluh darah. Kadar serotonin rendah telah dikaitkan dengan migrain, sehingga suplementasi 5-HTP dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan tersebut.Dosis yang direkomendasikan adalah 200-600 mg perhari. Minum segelas air setiap kali Anda mengonsumsi 5-HTP.
5. Coenzyme Q10 (CoQ10)
Coenzyme Q10 adalah antioksidan yang sangat penting untuk kesehatan pembuluh darah. Tubuh kita mampu membuat CoQ10. Kita juga bisa mendapatkan nutrisi ini dari makanan seperti ikan laut.
CoQ10 meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan sirkulasi darah, dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Plus, membantu menstabilkan gula darah. Gula darah rendah adalah salah satu pemicu utama migrain. Pakar nutrisi Phyllis A. Balch merekomendasikan 60 mg coenzyme Q10 untuk membantu mencegah migrain kambuh. Sementara ahli nutrisi yang lain yaitu Jonny Bowden, merekomendasikan total 100 mg perhari.
6. Asam amino omega-3
Asam lemak omega-3 adalah zat anti-inflamasiyang ampuh melindungi sel-sel otak dan mengurangi peradangan, sehingga dapat membantu mengurangi rasa sakit terkait dengan migrain. Selain itu, omega-3 juga berguna mengurangi frekuensi dan durasi migrain.
Ahli Gizi Joy Bauer merekomendasikan 1.000 mg Omega-3 setiap hari, dengan kombinasi EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid).
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.