Di Indonesia ada banyak macam pengobatan alternatif untuk mengobati patah tulang yang diklaim dapat menyembuhkan patah tulang. Namun hal tersebut perlu diperhatikan kembali karena tidak semua pengobatan alternatif dapat benar-benar menyembuhkan patah tulang.
Apabila salah pengobatan, maka akan menyebabkan tulang tidak menyambung dengan sempurna sehingga tulang terlihat berubah bentuk, merusak pembuluh darah, kerusakan saraf, serta infeksi tulang (osteomielitis) dan jaringan di sekitarnya. Maka akan lebih baik untuk berobat ke dokter ortopedi saat mengalami patah tulang.
Baca juga: 6 Kandungan Mineral Penting Saat Patah Tulang
Alasan Patah Tulang Perlu Ditangani Dokter Ortopedi
Patah tulang atau fraktur dapat terjadi ketika tulang dihantam atau mengalami benturan keras melebihi kekuatan tulang tersebut. Misalnya ketika terjatuh dari ketinggian tertentu, menghantam benda keras saat berolahraga atau mengalami kecelakaan saat berkendara. Selain itu, patah tulang juga dapat disebabkan karena penyakit osteoporosis.
Tingkat keparahan patah tulang tergantung dari beberapa faktor seperti bagian tulang mana yang patah, bagaimana kerusakan tulang terjadi, dan ada tidaknya keterlibatan jaringan di sekitar tulang yang patah.
Jenis-Jenis Patah Tulang yang Perlu Ditangani oleh Dokter Ortopedi
Berikut ini beberapa jenis patah tulang yang harus ditangani oleh dokter ortopedi, di antaranya:
- Fraktur sederhana (tulang patah menjadi 2 bagian)
- Fraktur tertutup (kulit tidak sobek dan tidak terdapat tonjolan, tetapi tulang di dalamnya rusak)
- Fraktur terbuka (tulang menonjol keluar melalui kulit)
- Fraktur kominutif (tulang patah menjadi 3 bagian atau lebih)
- Fraktur oblik (patah tulang melengkung atau miring)
- Fraktur greenstick (1 sisi tulang patah dan sisi lainnya membengkok). Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak
- Fraktur patologis (tulang mengalami kerusakan akibat penyakit tertentu)
- Fraktur stres (tulang mengalami keretakan kecil akibat tulang bekerja secara berlebihan atau melakukan gerakan yang sama secara terus-menerus). Kondisi ini biasanya dialami oleh atlet
Penanganan Patah Tulang oleh Dokter Ortopedi
Dokter ortopedi dapat membantu mengembalikan tulang yang patah ke posisi semula serta mencegah tulang bergeser sebelum kondisinya pulih. Tetapi sebelum menyarankan penanganan patah tulang yang paling tepat, dokter ortopedi akan menanyakan keluhan yang dirasakan terlebih dahulu beserta riwayat kesehatan dan kronologis kejadian.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada area cedera atau kondisi tulang yang patah tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pendukung menggunakan foto rontgen untuk melihat lebih detail kondisi tulang dan jenis patahannya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter ortopedi akan menentukan tindakan penanganan patah tulang yang perlu dilakukan. Berikut beberapa pilihan metode penanganan patah tulang oleh dokter ortopedi:
Pemakaian sling atau perban khusus
Penggunaan sling dan perban khusus biasanya dilakukan apabila area patah tulang terjadi di tulang selangka. Sling atau perban khusus akan membatasi gerakan pada area tulang yang patah sehingga proses penyambungan tulang tidak akan terganggu.
Pemasangan gips
Pemasangan gips merupakan tindakan penanganan patah tulang yang paling umum dilakukan. Biasanya sebelum gips dipasang, dokter akan memastikan bahwa tulang sudah dalam posisi benar dan sejajar. Hal ini bertujuan supaya bentuk tulang dapat kembali seperti semula.
Operasi
Operasi biasanya dilakukan apabila kondisi patah tulang cukup parah, misalnya tulang hancur, patah menjadi beberapa bagian, dan mengalami fraktur terbuka atau patahan tulang menembus kulit. Pada prosedur ini, patahan tulang akan disambung dengan pen atau plat khusus.
Proses penyambungan tulang patah dapat berjalan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung dari jenis patah tulang, tingkat keparahan, dan kepatuhan terhadap anjuran dokter ortopedi. Dokter ortopedi mungkin akan merujuk ke dokter fisioterapi atau dokter rehabilitasi medik supaya proses pemulihan patah tulang dapat lebih optimal.
Baca juga: Fisioterapi Bagi Kesehatan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.