Untuk menjaga kesehatan tubuh, komponen nutrisi dalam tubuh haruslah seimbang dan cukup. Salah satunya ialah terpenuhinya kebutuhan enzim. Jika tubuh kekurangan enzim, maka tubuh bisa mengalami gangguan hingga menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh. Apa saja penyakit akibat kekurangan enzim? Berikut selengkapnya.
Berbagai penyakit akibat kekurangan enzim
Enzim memiliki peran penting dalam proses metabolisme. Metabolisme adalah proses reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Termasuk diantaranya ialah pemecahan lemak, karbohidrat, dan protein yang diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Saat tubuh mengalami kekurangan enzim, maka tubuh juga akan mengalami gangguan hingga menyebabkan kesehatan menurun. Kekurangan enzim dapat menyebabkan gangguan metabolisme, biasanya ditandai dengan penurunan nafsu makan, sakit perut, tubuh mengalami kejang, hingga koma.
Semua gejala ini berlangsung secara bertahap dan juga dipicu oleh berbagai faktor. Bisa karena pengaruh obat obatan dan makanan yang dikonsumsi.
Berikut ini adalah berbagai penyakit akibat kekurangan enzim yang dapat terjadi, antara lain:
1. Fabry
Penyakit bernama Fabry dapat terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan enzim ceramide trihexosidase atau galactosidase-A. Kekurangan enzim ini dapat mengganggu organ-organ vital dalam tubuh, termasuk jantung dan ginjal.
2. Maple syrup urine disease
Kekurangan enzim tertentu dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan pada urin. Tubuh akan mengalami penumpukan asam amino, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pada saraf. Bahkan, bau air kencing akan berubah menjadi seperti aroma sirup.
3. Fenilketonuria
Apabila tubuh mengalami kekurangan enzim PAH, maka akan menyebabkan meningkatkan konsentrasi fenilanin dalam darah. Kondisi ini sangat tidak baik bagi tubuh karena bisa memicu keterbelakangan mental pada manusia.
4. Nimann Pick
Penyakit Nimann Pick disebabkan oleh adanya ganngguan pada penyimpanan lisosom. Lisososm adalah sebuah ruangan yang ada di dalam sel, bertugas untuk membuang sisa-sisa metabolisme.
Apabila ini terjadi, maka dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembesaran ukuran organ hati pada bayi.
5. Sindrom Hurler
Kekurangan enzim pada lisosom juga bisa menyebabkan penyakit lain seperti sindrom Hurler. Kondisi ini dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan membuat struktur tulang menjadi tidak normal.
Akibatnya, struktur tulang menjadi tidak sempurna sehingga penderitanya cenderung mudah letik saat berdiri atau melakukan aktivitas tertentu.
6. Tay Sachs
Kekurangan enzim pada lisosom juga dapat memicu penyakit Tay-Sach. Penyakit ini dapat merusak saraf pada bayi.
Penyakit Tay Sachs sangat berbahaya dan dapat mengancam hidup seseorang. Penderita yang mengalami kondisi ini biasanya hanya bisa bertahan hidup 4 hingga 5 tahun saja.
Baca Juga: Mengetahui Fungsi Enzim Amilase dan Penyakit Penyebabnya
Bagaimana cara mengatasi penyakit kekurangan enzim?
Pada umunya, penyakit yang disebabkan oleh kekurangan enzim dan bersifat genetik tidak bisa disembuhkan. Namun, Anda bisa mencegah penyebaran penyakit ini supaya tidak semakin berbahaya.
Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi penyakit kekurangan enzim, antara lain:
- Mengganti enzim yang hilang dan mengembalikan proses metabolisme menjadi kembali normal.
- Hindari penggunaan obat-obatan yang tidak bisa dicerna secara baik oleh tubuh.
- Melakukan detoksifikasi darah dengan cara menghilangkan penumpukan bahan beracun dan zat sisa metabolisme yang dapat menganggu kesehatan tubuh.
Baca Juga: 4 Fakta Mengenai Teh Detoks yang Harus Anda Ketahui
Gangguan dan penyakit dari kekurangan enzim ini memang cukup jarang terjadi. Namun, bila ini terjadi, maka penderitanya tidak dapat beraktivitas dengan bebas sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut. Jika Anda mencurigai mengalami kekurangan enzim, maka jangan ragu untuk segera konsultasikan kondisi kesehatan Anda kepada dokter dan ahli kesehatan.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, mengurangi konsumsi alkohol, hingga berhenti merokok. Seimbangkan juga dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan olahraga rutin setiap hari supaya kesehatan jantung dan ginjal anda terjaga dengan baik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.