Penyakit Campak adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan yang ditandai dengan demam, batuk, mata merah, dan ruam bintik-bintik merah pada kulit. Campak pada bayi perlu mendapatkan perhatian khusus, karena pada kasus yang berat bisa menyebabkan kematian.
Campak, juga dikenal sebagai rubeola, adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menyebar melalui kontak dengan lendir dan air liur yang terinfeksi. Batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi dapat melepaskan virus ke udara. Virus ini dapat hidup di permukaan benda-benda selama beberapa jam. Siapa pun yang kontak dengan materi terkontaminasi dalam waktu dekat dapat terinfeksi dengan virus campak.
Minum dari gelas orang yang terinfeksi atau berbagi peralatan makan dengan orang yang terinfeksi juga bisa meningkatkan risiko infeksi campak.
Penyakit campak atau morbili menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak. Tercatat sebanyak 139.300 kematian terkait dengan campak pada tahun 2010, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sebagian besar korban berada di bawah usia 5 tahun.
Kenali Gejala Campak pada bayi dan anak
Gejala campak umumnya muncul dalam waktu 14 hari dari paparan virus. Gejalanya termasuk:
- Batuk
- Demam
- Mata merah
- Sensitivitas terhadap cahaya (tidak suka di ruangan terang, cenderung memilih ruangan gelap)
- Nyeri otot
- Ingusan
- Sakit tenggorokan
- Bintik-bintik putih di dalam mulut
Tanda utama yang membuat kebanyakan orangtua mengenali campak pada bayinya yaitu munculnya ruam kulit luas, ini merupakan tanda klasik dari campak. Ruam ini bisa bertahan hingga tujuh hari dan umumnya muncul dalam tiga sampai lima hari dari paparan virus. Ruam campak biasanya berkembang di kepala dan perlahan-lahan menyebar ke bagian lain dari tubuh. Tanda-tanda ruam campak yaitu berwarna merah, gatal, dan menimbul.
Segera hubungi dokter jika Anda curiga Anda memiliki campak. Jika Anda belum menerima vaksin campak dan Anda datang ke dalam kontak dengan orang yang terinfeksi, kunjungi dokter Anda untuk menerima vaksin campak dalam waktu 72 jam dari kontak untuk mencegah infeksi. Anda juga dapat mencegah infeksi dengan dosis immuneglobulin diambil dalam waktu enam hari kontak dengan orang yang terinfeksi.
Siapa saja yang berisiko terkena Campak?
Jumlah kasus campak telah menurun secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir akibat imunisasi campak. Namun, penyakit ini belum benar-benar dihilangkan. Bahkan, ada 222 kasus campak di 2011, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC ).
Campak terutama terjadi pada anak-anak yang tidak divaksinasi. Beberapa orangtua memilih untuk tidak memvaksinasi anak-anak mereka karena takut bahwa vaksin akan memiliki efek buruk pada anak-anak mereka. Padahal sebagian besar anak-anak dan orang dewasa yang menerima vaksin campak tidak mengalami efek samping. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, vaksin telah dikaitkan dengan kejang, tuli, kerusakan otak, dan koma. Bahkan beberapa orangtua percaya bahwa vaksin campak dapat menyebabkan autisme pada anak-anak. Namun, banyak penelitian belum menemukan hubungan antara autisme dan imunisasi.
Kekurangan vitamin A juga merupakan faktor risiko untuk penyakit campak. Anak-anak dengan asupa vitamin A yang terlalu sedikit memiliki risiko lebih tinggi terserang virus campak.
Prosedur Diagnosis
Ketika anak mengalami ruam berupa bintik-bintik merah pada kulit, bukan berarti bahwa itu adalah penyakit campak, karena ada banyak penyakit lain yang memiliki gejala hampir sama, sebagai contoh campak jerman. Untuk perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan diagnosis campak.
Dokter akan memeriksa ruam kulit dan memeriksa gejala yang merupakan ciri khas dari penyakit ini, seperti bintik-bintik putih di mulut, demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Jika tidak dapat mengkonfirmasi diagnosis berdasarkan pengamatan, dokter mungkin memesan tes darah untuk memeriksa virus campak.
Pengobatan Campak
Penyebab campak sudah jelas, yaitu virus (Morbili virus), namun tidak ada obat khusus yang diresepkan dokter untuk membunuh virus campak. Lalu bagaimana campa disembuhkan? Virus akan musnah dengan sistem pertahanan tubuh alami kita. Virus dan gejala campak biasanya hilang dalam waktu dua sampai tiga minggu.
Walau demikian, upaya untuk meringankan gejala tetap dilakukan, dalam hal ini dokter dapat merekomendasikan:
- Acetaminophen atau parasetamol untuk meringankan demam dan nyeri otot
- Beristirahat untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Minum banyak cairan (enam sampai delapan gelas air sehari)
- Humidifier untuk mengkondisikan udara agar meringankan batuk dan sakit tenggorokan
- Suplemen vitamin A
Komplikasi
Penyakit morbili dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti pneumonia dan ensefalitis (radang otak). Bahkan, campak adalah penyebab kelima utama kematian dan penyakit pada anak-anak di seluruh dunia.
Komplikasi lain yang terkait dengan campak meliputi:
- infeksi telinga
- bronkitis
- keguguran atau persalinan prematur
- penurunan trombosit darah
- kebutaan
- diare berat
Langkah Pencegahan
Imunisasi dapat membantu mencegah wabah campak. Imunisasi MMR adalah vaksinasi 3 in 1 yang dapat melindungi anak-anak dari penyakit campak, gondongan, dan rubella (campak jerman). Anak-anak dapat menerima vaksinasi MMR pertama pada usia 12 bulan, dan dosis kedua antara usia 4 dan 6 tahun. Orang dewasa yang belum pernah menerima imunisasi dapat melakukannya kapan saja sesuai petunjuk dokter.
Jika Anda atau anggota keluarga kontak dengan virus campak dan telah terjangkiti penyakit ini, maka batasi interaksi dengan orang lain. Ini termasuk tinggal dalam satu ruangan seperti aktifitas sekolah atau bekerja dan menghindari kegiatan sosial dimana menuntut interaksi dengan banyak orang.
Salam Dok mau tanya apakah yg terjadi bila kita cek darah pd masa vaksin campak ataupun hepatitis ? Apakah hasilnya gejala campak / hepatitis Ataupun positif tertular ? terimakasih