HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Kejang - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 6 menit

Kejang adalah perubahan aktivitas listrik otak. Perubahan ini dapat menyebabkan gejala dramatis dan nyata atau mungkin tidak menyebabkan gejala apa pun.

Gejala kejang yang parah termasuk goncangan hebat dan kehilangan kendali. Namun, kejang ringan juga bisa menjadi tanda masalah medis yang signifikan, jadi mengenali mereka itu penting.

Karena beberapa kejang dapat menyebabkan cedera atau merupakan suatu tanda dan gejal dari kondisi medis yang mendasarinya, penting untuk segera mencari pertolongan jika Anda mengalaminya.

Apa saja jenis kejang?

Jenis-jenis kejang meliputi:

Kejang non-epilepsi
Kejang non-epilepsi terjadi karena cedera, seperti pukulan pada kepala, atau penyakit. Ketika Anda mendapatkan perawatan berdasarkan kondisi yang menyebabkannya, kejang dapat ditangani dengan baik.

Kejang parsial
Kejang ini dapat terjadi jika Anda menderita epilepsi, yang merupakan kondisi yang menyebabkan kejang berulang. Kejang jenis ini hanya terjadi pada satu sisi otak. Akibatnya, hanya satu sisi tubuh yang terpengaruh saat kejang. Nama lain untuk kejang parsial adalah kejang fokal, Jacksonian, dan temporal.

Kejang umum
Kejang ini terjadi pada kedua sisi otak dan mempengaruhi kedua sisi tubuh. Kejang umum termasuk kejang grand mal atau tonik-klonik, yang dapat terjadi jika Anda menderita epilepsi.

Kejang Petit Mal adalah jenis kejang umum lainnya. Kejang petit mal juga dikenal sebagai kejang absen. Kejang ini memiliki sedikit gejala fisik seperti memiliki tatapan kosong selama beberapa detik.

Jika Anda mengalami kejang absen, orang lain mungkin tidak akan menyadaru saat Anda sedang kejang.

Apa saja gejala kejang?

Anda dapat mengalami kejang parsial dan umum pada saat yang sama, atau satu dapat mendahului yang lain. Gejalanya dapat berlangsung dari beberapa detik hingga 15 menit per episode.

Kadang-kadang, gejala terjadi sebelum kejang terjadi. Gejalanya meliputi:

  • perasaan takut atau cemas yang tiba-tiba
  • Perasaan sakit perut
  • pusing
  • perubahan penglihatan
  • gerakan tersentak dari lengan dan kaki yang dapat menyebabkan Anda menjatuhkan barang
  • sensasi keluar dari tubuh
  • sakit kepala

Gejala yang menunjukkan kejang sedang berlangsung meliputi:

  • kehilangan kesadaran, yang diikuti oleh kebingungan
  • mengalami kejang otot yang tidak terkendali
  • air liur atau buih di mulut
  • jatuh
  • memiliki rasa aneh di mulut Anda
  • Mengepalkan gigi
  • menggigit lidahu
  • memiliki gerakan mata yang tiba-tiba dan cepat
  • membuat suara yang tidak biasa, seperti mendengus
  • kehilangan kendali fungsi kandung kemih atau usus
  • tiba-tiba mengalami perubahan suasana hati

Apa yang menyebabkan kejang?

Kejang dapat berasal dari sejumlah kondisi kesehatan. Apa pun yang mempengaruhi tubuh juga dapat mengganggu otak dan menyebabkan kejang. Beberapa contoh termasuk:

Kejang bisa merupakan penyakit keturunan. Beri tahu dokter Anda jika Anda atau siapa pun di keluarga Anda memiliki riwayat kejang. Dalam beberapa kasus, terutama pada anak kecil, penyebab kejang mungkin tidak diketahui.

Apa efek kejang jika tidak ditangani?

Jika Anda tidak mendapatkan pengobatan untuk menangani kejang, gejalanya dapat menjadi lebih buruk dan durasinya akan semakin lama. Kejang yang sangat lama dapat menyebabkan koma atau kematian.

Kejang juga dapat menyebabkan cedera, seperti jatuh atau trauma pada tubuh. Penting untuk memakai gelang identifikasi medis yang memberi tahu responden darurat bahwa Anda menderita epilepsi.

Bagaimana kejang didiagnosis?

Dokter dapat mengalami kesulitan dalam mendiagnosis jenis kejang. Dokter Anda mungkin merekomendasikan tes tertentu untuk mendiagnosis kejang secara akurat dan membantu memastikan bahwa perawatan yang mereka rekomendasikan akan efektif.

Dokter Anda akan mempertimbangkan riwayat medis lengkap Anda dan kejadian-kejadian menjelang kejang. Misalnya, kondisi seperti sakit kepala migrain, gangguan tidur, dan tekanan psikologis yang ekstrem dapat menyebabkan gejala seperti kejang.

Tes laboratorium dapat membantu dokter Anda mengesampingkan kondisi lain yang dapat menyebabkan aktivitas seperti kejang. Tes-tes tersebut dapat meliputi:

  • tes darah untuk memeriksa ketidakseimbangan elektrolit
  • Pemeriksaan cairan CSF tulang belakang untuk menyingkirkan infeksi
  • skrining toksikologi untuk menguji obat, racun, atau zat berbahaya lainnya.

Tes elektroensefalografi dapat membantu dokter mendiagnosis kejang. Tes ini dilakukan mengukur gelombang otak Anda. Melihat gelombang otak saat kejang dapat membantu dokter mendiagnosis jenis kejang.

Pemeriksaan radiologi seperti CT scan atau MRI juga dapat membantu dengan memberikan gambaran otak yang jelas. Pemindaian ini memungkinkan dokter Anda untuk melihat kelainan seperti aliran darah yang tersumbat atau tumor.

Bagaimana pengobatan kejang yang tepat?

Pegobatan kejang tergantung pada penyebabnya. Dengan mengobati penyebab utama timbulnya kejang, Anda mungkin dapat mencegah terjadinya kejang di masa depan. Penanganan kejang karena epilepsi meliputi:

  • obat-obatan
  • operasi untuk memperbaiki kelainan otak
  • stimulasi saraf
  • diet khusus, yang dikenal sebagai diet ketogenik

Dengan perawatan teratur, Anda dapat mengurangi atau menghentikan gejala kejang.

Bagaimana Anda membantu seseorang yang mengalami kejang?

Anda harus membersihkan area di sekitar orang yang mengalami kejang untuk mencegah kemungkinan cedera. Anda harus menempatkan mereka pada sisi tubuh mereka dan memberikan bantalan untuk kepala mereka.

Tetap bersama orang tersebut, dan hubungi 911 sesegera mungkin jika salah satu dari kondisi berikut terjadi :

  • Kejang berlangsung selama lebih dari tiga menit.
  • Mereka tidak bangun setelah kejang
  • Mereka mengalami kejang berulang.
  • Kejang terjadi pada seseorang yang sedang hamil.
  • Kejang terjadi pada seseorang yang tidak pernah mengalami kejang.

Sangat penting untuk tetap tenang. Meskipun tidak ada cara untuk menghentikan kejang setelah dimulai, Anda dapat memberikan bantuan. Beberapa hal berikut adalah hal yang direkomendasikan oleh Akademi Neurologi Amerika :

  • Perhatikan durasinya jika Anda menemukan orang disekitar Anda mengalami gejala kejang. Kebanyakan kejang berlangsung antara satu hingga dua menit. Jika orang tersebut menderita epilepsi dan kejang berlangsung lebih dari tiga menit, segera hubungi 911.
  • Jika orang yang mengalami kejang berdiri, Anda dapat mencegahnya jatuh atau melukai diri sendiri dengan memeluknya atau dengan hati-hati membaringkannya ke lantai.
  • Pastikan mereka jauh dari furnitur atau benda lain yang bisa menimpa mereka atau menyebabkan cedera.
  • Jika seseorang yang mengalami kejang berada di atas tanah, coba posisikan mereka pada sisi tubuh mereka sehingga air liur atau muntah keluar dari mulut mereka dan tidak masuk ke dalam tenggorokan.
  • Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut orang tersebut.
  • Jangan mencoba menahan mereka saat mereka mengalami kejang.

Setelah kejang

Setelah kejang, Anda harus melakukan hal berikut:

  • Periksa orang tersebut apakah ada cedera.
  • Jika Anda tidak bisa mengubah posisi (menempatkan pada sisi tubuh orang tersebut) orang tersebut selama kejang, lakukan ketika kejang berakhir.
  • Gunakan jari Anda untuk membersihkan mulut dari air liur atau muntah jika mereka kesulitan bernapas, dan lepaskan pakaian ketat apa pun di leher dan pergelangan tangan mereka.
  • Tetap bersama mereka sampai mereka benar-benar terjaga dan waspada.
  • Beri mereka tempat yang aman dan nyaman untuk beristirahat.
  • Jangan menawarkan apa pun untuk dimakan atau diminum sampai mereka sepenuhnya sadar dan sadar akan lingkungan mereka.
  • Tanyakan kepada mereka di mana mereka berada, siapa mereka, dan hari apa itu. Mungkin mereka perlu beberapa menit untuk sadar sepenuhnya dan dapat menjawab pertanyaan Anda.

Mengatasi epilepsi

Kiat untuk hidup dengan epilepsi
Mungkin sulit untuk hidup dengan epilepsi. Jika Anda memiliki dukungan yang tepat, sangat mungkin untuk menjalani kehidupan secara sehat seperti orang normal. Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi epilepsi:

Memberikan pengertian pada teman dan keluarga
Beritahukan pada teman dan keluarga Anda lebih banyak informasi tentang epilepsi dan cara penanganan saat kejang terjadi.

Penanganan-penanganan tersebut termasuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko cedera seperti menundukkan kepala, melonggarkan pakaian ketat, dan memiringkan tubuh Anda jika muntah.

Temukan cara untuk mempertahankan gaya hidup Anda saat ini
Lanjutkan aktivitas Anda senormal mungkin, dan temukan cara untuk mengatasi epilepsi Anda sehingga Anda dapat mempertahankan gaya hidup Anda.

Misalnya, jika Anda tidak lagi diizinkan mengemudi karena mengalami kejang, Anda mungkin ingin pindah ke kota dengan transportasi umum yang baik sehingga Anda masih bisa berkeliling kota.

Tips lainnya

  • Temukan dokter yang baik yang membuat Anda merasa nyaman.
  • Cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, tai chi, atau pernapasan dalam.
  • Temukan kelompok pendukung epilepsi. Anda dapat menemukan yang lokal dengan mencari online atau meminta rekomendasi dari dokter Anda.

Tips-tips merawat seseorang yang menderita epilepsi

Jika Anda hidup dengan seseorang yang menderita epilepsi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu orang itu mengatasi kondisi mereka:

  • Pelajari tentang kondisi mereka.
  • Buatlah daftar obat-obatan mereka, janji dengan dokter, dan informasi medis penting lainnya.
  • Bicaralah dengan orang tersebut tentang kondisi mereka dan apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka mengatasi kondisi mereka.

Jika Anda memerlukan bantuan, segera hubungi dokter mereka atau kelompok pendukung epilepsi

Bagaimana Anda bisa mencegah kejang?

Dalam banyak kasus, kejang tidak dapat dicegah. Namun, mempertahankan gaya hidup sehat dapat memberi Anda peluang terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya kejang. Anda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Tidur yang cukup.
  • Makanlah makanan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Belajar teknik mengurangi stres.
  • Menghindari mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk epilepsi atau kondisi medis lainnya, minumlah sesuai dengan rekomendasi dokter.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Jeanne Morrison, PhD, MSN, Epilepsy (https://www.healthline.com/health/epilepsy), 9 January 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app