Kusta adalah penyakit infeksi yang tidak hanya menyerang kulit tetapi juga jaringan saraf terutama pada lengan dan kaki. Penyakit kusta telah ada sejak zaman kuno, penyakit yang memiliki nama lain penyakit lepra ini begitu menakutkan dan memiliki stigma negatif di kalangan masyarakat pada masa itu.
Wabah penyakit kusta telah banyak membuat panik orang-orang di setiap benua. Peradaban tertua dari Cina, Mesir, dan India takut akan penyakit kusta karena penyakit lepra ini sulit disembuhkan, menyebabkan mutilasi atau hilangnya anggota tubuh yang terkena, dan bisa menular. Maka tak heran bagi siapa saja yang menderita penyakit ini akan dijauhi atau bahkan diasingkan.
Namun, kusta sebenarnya tidak menular dengan mudah. Seseorang dapat tertular kusta hanya jika kontak erat dengan cairan hidung dan mulut dari seseorang yang memiliki penyakit kusta yang tidak diobati secara berulang-ulang. Anak-anak lebih rentan tertular daripada orang dewasa.
Apa Penyebab Kusta?
Penyakit Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae (M. leprae), sejenis bakteri yang tumbuh dengan lambat. Kusta juga dikenal sebagai penyakit Hansen (Morbus Hansen), untuk memberi penghargaan bagi nama ilmuwan yang menemukan M. leprae pada tahun 1873.
Kenali Gejala Kusta
Bakteri pada penyakit kusta terutama menyerang kulit dan jaringan saraf perifer (saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang). Bakteri lepra juga dapat menyerang mata dan jaringan tipis yang melapisi bagian dalam hidung.
Gejala utama penyakit kusta berupa bercak perubahan warna (menjadi putih seperti panu) atau lesi pada kulit, berbentuk benjolan, atau benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau bulan.
Yang menjadi gejala khas dari penyakit kusta, bahwa lesi pada kulit yang disertai dengan kerusakan saraf akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
Biasanya memerlukan waktu sekitar 3 sampai 5 tahun sampai gejala kusta muncul setelah seseorang kontak dengan bakteri lepra. Walau demikian, ada juga beberapa orang yang tidak mengalami gejala apapun sampai 20 tahun kemudian. Waktu antara kontak dengan bakteri sampai munculnya gejala disebut masa inkubasi.
Masa inkubasi pada penyakit kusta begitu panjang sehingga menjadi sangat sulit bagi dokter untuk menentukan kapan dan dari mana seseorang tertular bakteri lepra.
Gejala Kusta Sesuai Jenisnya
Walupun penyebabnya sama, namun penyakit kusta dapat menyebabkan gejala yang berbeda pada kulit, hal akan tergantung dari pertumbuhan bakteri itu sendiri dan jenis-jenis kusta akan mempengaruhi bagaimana kita mengobatinya.
- Tuberkuloid. Jenis kusta yang paling ringan. Orang dengan tipe ini hanya memiliki satu atau beberapa bercak datar berwarna pucat (kusta paucibacillary) disingkat PB. Daerah kulit yang terkena bisa mati rasa karena kerusakan saraf di bawahnya. Kusta tuberkuloid kurang menular dari jenis-jenis lainnya.
- Lepromatosa.Jenis kusta yang lebih parah. Orang dengan tipe ini akan memiliki benjolan luas di kulit dan ruam (kusta multibasiler) disingkat MB, mati rasa, dan kelemahan otot. Hidung, ginjal, dan organ reproduksi laki-laki juga dapat terpengaruh. Kusta lepromatosa lebih menular dari kusta tuberkuloid.
- Borderline. Pada tipe ini, seseorang memiliki gejala gabungan dari kusta jenis tuberkuloid dan jenis lepromatosa.
Jika Anda memiliki masalah kulit yang mencurigakan seperti yang disebutkan di atas, maka periksakan ke dokter. Dokter akan mengambil sedikit sampel dari kulit Anda lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa. Prosedur ini disebut biopsi kulit. Kemudian dilihat di bawah mikroskop, pada kusta paucibacillary (tipe tuberkuloid), maka tidak ada bakteri yang terdeteksi. Sebaliknya, pada jenis penyakit kusta multibasiler akan ditemukan banyak bakteri penyebab kusta.
Pengobatan Kusta
Kusta dapat disembuhkan. Dalam dua dekade terakhir, 16 juta orang dengan kusta telah sembuh. Organisasi Kesehatan Dunia menyediakan pengobatan gratis untuk semua orang dengan kusta.
Pengobatan akan tergantung pada jenis kusta yang Anda miliki, pastinya akan digunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab. Hmpir mirip dengan pengobatan TBC, pengobatan kusta dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dengan dua atau lebih jenis antibiotik kombinasi, biasanya memerlukan waktu enam bulan sampai satu tahun. Obat Anti-inflamasi juga diberikan untuk mengatasi nyeri saraf dan kerusakan yang berkaitan dengan kusta, contohnya obat steroid, seperti prednison.
Apa bahaya kusta jika tidak diobati?
Tanpa pengobatan, penyakit kusat dapat merusak kulit, saraf, lengan, kaki, dan mata secara permanen. Komplikasi kusta dapat mencakup:
- Kebutaan atau glaukoma.
- Wajah menjadi rusak (termasuk pembengkakan permanen, dan benjolan-benjolan di wajah).
- Disfungsi ereksi dan infertilitas pada pria.
- Gagal ginjal.
- Kelemahan otot yang menyebabkan jari-jari menjadi kaku
- Kerusakan permanen pada bagian dalam hidung, yang dapat menyebabkan mimisan dan, hidung tersumbat terus menerus.
- Kerusakan permanen pada saraf di lengan dan kaki membuat seseorang tidak merasa sakit ketika tangan, atau kakinya dipotong, dibakar, atau terluka.
Dok saya menderita kusta, sudah berobat selama 12 bulan dan kata dokter saya sudah sembuh tapi daerah yang dulu sempat terkena kusta ini masih tidak bisa merasakan apa-apa. Sebenarnya apa saya sudah sembuh atau belum dok?