Siapa yang tidak gemas saat melihat bayi tersenyum apalagi tertawa. Mimik wajahnya yang lucu nan menggemaskan tentunya membuat kita ingin terus mengajak si kecil bercanda. Terkadang, hanya dengan melihat atau tersenyum padanya pun bisa membuat si bayi mungil ikut tersenyum. Kok bisa begitu, ya?
Kapan bayi tersenyum untuk pertama kalinya?
Pernahkah Anda melihat foto USG yang menunjukkan bahwa si bayi tampak sedang tersenyum? Anda mungkin jadi penasaran dan bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi.
Menurut Mark Gettleman, M.D., seorang dokter anak sekaligus pemilik Dr. Goofy Gettwell Pediatrics di Scottsdale, Arizona, bayi ternyata memang sudah bisa reflek tersenyum sejak dalam kandungan. Akan tetapi, senyuman pertamanya ini bukanlah bentuk respon terhadap sesuatu hal, tapi bentuk refleks saja.
Seiring dengan perkembangannya, bayi akan mulai menunjukkan senyuman pertamanya (yang bukan refleks) di usia 1,5-3 bulan. Lalu, bagaimana cara membedakan refleks senyum dan senyum tanda respon pada bayi?
Senyum yang sifatnya refleks biasanya hanya sebentar dan bisa terjadi kapan saja, misalnya saat bayi tidur. Sedangkan senyum sungguhan muncul setelah si kecil diberikan rangsangan dan sifatnya lebih konsisten. Contohnya bayi tersenyum saat melihat wajah ibunya atau mendengar suara kakak kandungnya.
Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Melihat Dengan Jelas?
Kenapa bayi ikut tersenyum saat kita tersenyum kepadanya?
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mendukung tumbuh kembang bayinya. Langkah paling awal dan paling sederhana yang bisa dilakukan adalah sering tersenyum di depan bayi Anda.
Dengan mengajak bayi tersenyum, itu artinya Anda sedang melatih si kecil untuk berinteraksi dengan orang lain. Di sini, Anda juga turut membantu si kecil menunjukkan emosinya bahkan membuatnya merasa lebih baik.
Ketika Anda mengajak bayi tersenyum, tubuh Anda dan si kecil akan melepaskan zat kimia yang membuat Anda berdua merasa bahagia dan aman. Tanpa disadari, hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.
Memang tidak semua senyuman Anda akan langsung bisa membuat bayi ikut tersenyum. Namun, begitu si kecil tersenyum, jangan heran kalau ia akan melakukannya berkali-kali.
Semakin sering Anda mengajak bayi berbicara, wajah Anda akan terus diingat dan paling pertama dicari saat ia merasa tidak nyaman. Bila sudah terbiasa, cukup dengan melihat wajah Anda saja sudah bisa membuat si kecil tersenyum lebar.
Saat si kecil semakin sering senyum dan senang melihat respon orang di sekitarnya, ia akan mulai mengeluarkan suaranya. Hal ini ditunjukkan dengan keluarnya suara seperti 'aah' atau 'uuh' yang dikenal dengan istilah mengoceh (cooing).
Baca Juga: Anak Terlambat Bicara, Ini Cara Melatihnya
Bayi saya jarang senyum, haruskah ke dokter?
Pertama-tama, coba pancing senyuman si kecil. Tatap matanya dan ajaklah ia berbicara sesering mungkin sembari tersenyum. Buatlah mimik wajah yang lucu atau meniru suara hewan untuk menarik perhatian bayi Anda.
Setelah itu, berikan waktu untuk si kecil memberikan respon. Biarkan bayi Anda belajar mengolah rangsangan yang diterima lalu mengungkapkannya pelan-pelan.
Jangan buru-buru panik saat bayi Anda tidak tersenyum, meskipun Anda sudah susah payah mengajaknya bermain. Hal ini bisa jadi karena si kecil telanjur bosan karena Anda terlalu banyak memberikannya rangsangan. Alih-alih tertarik, bayi Anda malah bisa jadi buang muka dan akhirnya malas tersenyum.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja, Ya?
Perlu diketahui bahwa tahap tumbuh kembang setiap bayi berbeda-beda, begitu juga dalam hal tersenyum. Anda mulai perlu waspada saat si kecil tidak tersenyum hingga usianya 3 bulan meskipun sudah diberikan rangsangan, segera bawa bayi Anda ke dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.