Alat kontrasepsi menjadi salah satu solusi yang tepat bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan. Salah satu alat kontrasepsi yang paling praktis adalah alat kontrasepsi spiral.
Alat kontrasepsi jenis ini juga disebut sebagai IUD atau Intrauterine device). Anda dapat menggunakan alat kb ini hingga beberapa tahun dan jika Anda ingin memiliki anak kembali, Anda cukup melepaskan alat kb saja.
Jenis kontrasepsi ini diletakkan di dalam tubuh, sehingga alat kontrasepsi jenis ini dianggap sebagai alat kb yang paling mudah digunakan. Namun sayangnya, dibalik dari penggunaannya yang cukup praktis ternyata juga memiliki beberapa kendala yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan alat kb jenis ini. Permasalahan yang sering akli dirasakan yaitu ketika diraba, benang IUD tidak terasa oleh jari.
Tali pada alat kontrasepsi memang cukuplah panjang yaitu kisaran 5 cm dan bisa dirasakan pada bagian ujung jari. Pada saat dokter memasang IUD, Maka dalam saluran vagina terdapat satu hingga 2 jenis tali yang sangat tipis.
Sedangkan jenis tali IUD hampir mirip dengan tali pancing, karena sama-sama ringan dan tipis.
Penyebab benang IUD tak terasa
Ada beberapa penyebab yang menjadikan Anda tidak dapat merasakan benang IUD meskipun sudah dipasang, diantaranya:
- Tali yang dipasang bisa jadi karena terlalu dalam, sehingga hal ini bisa menjadikan potongan benangnya yang terlalu pendek, dengan demikian, hal ini menjadikan benang tidak dapat disentuh oleh tangan.
- Penyebab ke 2 yang menjadikan benang IUD tidak terasa meskipun sudah di pasang yaitu karena benang atau tali menggulung maupun menekuk pada bagian samping leher rahim. Dengan demikian, hal ini menjadikan benang tersembunyi dan tidak bisa disentuh. Pada biasanya tali alat kontrasepsi ini terlipat pada bagian jaringan vagina.
- Pembengkakan pada bagian vagina pun juga bisa menjadi penyebab tali IUD tidak terasa meskipun sudah di pasang. Pembengkakan pada vagina bisa disebabkan karena fibroid, sehingga posisi benang IUD sulit ditemukan.
- Penyebab terakhir yang menjadikan benang IUD tidak bisa disentuh yaitu bisa jadi karena benang IUD sudah keluar dari rahim. Hal ini bisa terjadi bagi wanita meskipun jarang terjadi. Benang bisa saja terlepas ketika Anda sedang pergi ke toilet maupun pada saat menggunakan celana dalam.
Efek samping Spiral
Meskipun mudah dan cukup praktis dalam menggunakan kb jenis spiral ini, namun Anda pun juga harus mengetahui efek samping yang ditimbulkan dari jenis kb yang satu ini, diantaranya:
- Adanya gangguan menstruasi
- Menimbulkan rasa nyeri setelah pemasangan spiral
- Spiral bisa lepas dengan sendirinya
- Dapat menimbulkan tumor jinak
Gangguan menstruasi akibat dari penggunaan kb spiral yaitu bisa meningkatkan pendarahan, menimbulkan nyeri ketika haid, dapat mengalami flek ketika periode menstruasi.
Penggunaan kb spiral dapat memberikan efek samping berupa nyeri pada bagian punggung serta menimbulkan rasa kram.
Efek yang akan Anda dapatkan ketika menggunakan alat kb jenis ini yaitu, benang bisa terlepas dengan sendirinya. Hal ini pun bisa menjadi hal yang wajar terjadi di bulan pertama penggunaan.
Jenis tumor jinak yang dapat diderita wanita yang menggunakan kb spiral yaitu tumor kista. Oleh karena itu, pertimbangkan sebelum Anda menggunakan kb jenis yang satu ini.
Apa pun jenis kb yang Ada gunakan, tentunya memiliki efek samping. Namun untuk kb spiral masih sangat jarang menimbulkan komplikasi yang cukup serius.
Sebelum Anda menggunakannya, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda untuk menemukan jenis alat kontrasepsi yang tepat untuk Anda gunakan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.