Penyebab Benjolan di Belakang Kepala dan Kapan Harus Waspada

Benjolan di belakang kepala tentu tidak datang secara tiba-tiba, ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya benjolan tersebut, diantaranya
Dipublish tanggal: Agu 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Penyebab Benjolan di Belakang Kepala dan Kapan Harus Waspada

Benjolan kepala memang banyak dialami oleh sebagian orang. Terkadang benjolan di belakang kepala ini menjadi hal yang biasa dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun Anda perlu waspada jika terjadi benjolan yang terus membesar, disertai dengan muntah darah dan rasa sakit kepala. 

Perlu Anda ketahui bahwa benjolan di belakang kepala yang dialami setiap orang bisa berbeda tergantung dengan ukuran, struktur dan warna. 

Beberapa orang ada yang memiliki benjolan lembek, keras, membuat gatal, bahkan ada yang tidak menimbulkan efek apapun dengan adanya benjolan tersebut. 

Beberapa benjolan di belakang kepala yang perlu diwaspadai jika diiringi dengan sakit kepala yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah diberikan obat pereda sakit kepala. 

Kondisi ini harus dikonsultasikan kepada dokter untuk dicek kondisi kesehatannya.

Penyebab munculnya benjolan di belakang kepala

Benjolan di belakang kepala tentu tidak datang secara tiba-tiba, ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya benjolan tersebut, diantaranya:

1. Benturan atau kecelakaan

Benturan yang terjadi akibat kecelakaan memang sering terjadi. Benturan keras yang terjadi dapat dikategorikan ke dalam cedera kepala yang ringan dan parah. 

Kondisi kepala yang mengalami benturan biasanya akan menimbulkan benjolan. Benjolan ini merupakan reaksi tubuh untuk menyembuhkan diri. Benjolan di belakang mengakibatkan memar pada kulit sehingga berwarna keunguan. 

Kondisi warna ini merupakan tanda bahwa bagian bawah kulit mengalami pendarahan. Biasanya benjolan ini akan sembuh dengan sendirinya. 

Namun berbeda ceritanya dengan benjolan di belakang kepala yang disertai dengan muntah, kejang hingga tidak sadarkan diri, maka perlu dikonsultasikan kepada dokter.

2. Rambut yang gagal tumbuh

Rambut yang normal harusnya tumbuh menembus kulit, tetapi nyatanya ada konisi dimana rambut tumbuh ke dalam kulit, Kondisi ini yang disebut dengan rambut yang gagal tumbuh dan menyebabkan benjolan kemerahan di bagian kepala. 

Rambut yang tumbuh ke dalam kulit memang tidak tergolong hal yang berbahaya tetapi dikhawatirkan nantinya dapat mengakibatkan infeksi dan bisul.

3. Folikulitis (infeksi pada folikel rambut)

Benjolan yang diakibatkan oleh infeksi atau peradangan pada folikel rambut disebut dengan folikulitis. Kondisi ini menyebabkan benjolan kecil seperti jerawat yang berwarna kuning atau putih. 

Meskipun tidak berbahaya tetapi folikulitis dapat menyebabkan kerontokan dan gatal.

4. Karsinoma sel basal

Benjolan di belakang kepala bisa juga disebabkan adanya karsinoma sel basal yang merupakan tumor yang tumbuh di lapisan terdalam kulit dan bersifat ganas. Penyebab tumor ini karena terpapar sinar matahari secara intens.

5. Lipoma

Lipoma juga merupakan tumor yang terasa lembek dan lembut serta sifatnya jinak. Tumor ini bisa bergeser dan lebih sering muncul di bahu dan leher. Lipoma ada yang ukurannya tetap dan ada yang semakin membesar. 

Untuk lipoma yang semakin membesar, dokter biasanya akan menyarankan untuk dilakukan pengangkatan tumor. Namun Anda tidak perlu khawatir karena tumor ini jinak dan tidak menimbulkan rasa sakit.

6. Kista epidermoid

Kista epidermoid biasanya tumbuh di bawah kulit wajah dan kulit kepala. Penyebab dari kista ini adalah penumpukan keratin yang merupakan protein pembentuk kulit. 

Kista ini tidak menimbulkan nyeri dan bisa dalam ukuran besar maupun kecil. Bila kista ini tidak mengganggu, maka tidak perlu diobati.

7. Kista pilar

Kista pilar merupakan benjolan yang biasanya berada di kulit kepala. Kisat ini tidak menimbulkan nyeri tetapi terkadang akan mengganggu penampilan bila semakin membesar.

8. Keratosis seboroik

Keratosis seboroik hampir mirip dengan kanker kulit tetapi tidak berbahaya. Gejala yang ditimbulkan biasanya muncul benjolan kecil seperti tahi lalat atau kutil dibagian kepala atau leher pada orang lanjut usia. 

Bagi Anda yang merasa tidak nyaman dapat melakukan prosedur medis dengan pantauan dokter untuk menghilangkan benjolan. 

9. Pilomatriksoma

Tumor di folikel rambut yang bersifat jinak disebut dengan pilomatriksoma. Tumor ini tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya muncul di leher, wajah, atau bagian tubuh lain.

10. Eksostosis

Penumbuhan abnormal di atas tulang yang disebut eksostosis jarang terjadi di kepala. Meski penyebabnya belum diketahui, eksostosis menimbulkan rasa nyeri tetapi bisa juga tidak. 

Kapan benjolan di belakang kepala dikatakan berbahaya?

Benjolan di belakang kepala memang umum terjadi, tetapi benjolan tersebut perlu diwaspadai jika disertai dengan:

  • Muntah
  • Pingsan
  • Gangguan keseimbangan atau koordinasi tubuh
  • Nyeri yang bisa timbul sewaktu-waktu
  • Sakit kepala yang yang tidak kunjung sembuh
  • Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah
  • Pernah menjalani operasi otak atau pembedahan kepala sebelumnya

Untuk memastikan keadaan Anda, lebih baik konsultasikan benjolan di belakang kepala dengan dokter. Sehingga bisa dilakukan penanganan medis yang terbaik bila memang diperlukan.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thomas L. (2015). Exostosis/Osteoma – Benign overgrowth of pre-existing bone. (https://www.news-medical.net/health/Exostosis-Osteoma-Benign-Overgrowth-of-Pre-Existing-Bone.aspx)
Seborrheic keratosis: Who gets and causes. (n.d.). (https://www.aad.org/public/diseases/bumps-and-growths/seborrheic-keratoses#causes)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app