5 Penyebab Benjolan di Punggung yang Perlu Diwaspadai

Dipublish tanggal: Nov 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
5 Penyebab Benjolan di Punggung yang Perlu Diwaspadai

Benjolan pada punggung bisa terjadi pada siapa saja. Meskipun termasuk umum dan biasanya bukan diakibatkan oleh kondisi medis yang berbahaya, Anda tetap perlu waspada jika Anda benjolan di punggung. Apalagi kalau ukurannya makin besar, maka ini bisa jadi pertanda masalah serius pada tubuh.

Benjolan pada punggung memiliki bentuk, ukura, dan tekstur yang bermacam-macam. Benjolan tidak berbahaya ketika benjolan tersebut tidak diikuti dengan keluhan lain dan ukurannya pun tidak besar.

Penyebab benjolan di punggung

Sebenarnya, benjolan pada punggung tidak selalu membahayakan. Akan tetapi, Anda juga harus waspada ketika benjolan tersebut mengalami perubahan bentuk, ukuran yang cepat membesar, ataupun menyebabkan rasa sakit.

Ada beberapa penyebab dari benjolan di punggung ini, diantaranya infeksi, gangguan pada kulit, alergi atau bisa jadi penyakit menjurus ke serius, seperti tumor atau kanker. Bila Anda mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Berikut ini berbagai penyebab benjolan di punggung yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Lipoma

Lipoma adalah benjolan di bawah kulit yang berisi jaringan lemak. Lipoma bisa tumbuh di punggung, leher, bahu atau pun bagian tubuh lainnya.

Benjolan akibat limpoma biasanya tidak berbahaya, perkembangannya juga sangat lambat. Lipoma juga biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tidak berwarna, dan terasa lunak saat disentuh.

Untuk menghilangkan benjolan tersebut, biasanya dokter akan melakukan pengangkatan limpoma. Hal ini bisa ditempuh ketika benjolan sudah mengganggu penampilan dan menimbulkan nyeri di pada beberapa bagian tubuh.

Selain dengan operasi, prosedur pengangkatan lipoma yang merupakan tumor jaringan lemak ini bisa dilakukan dengan prosedur sedot lemak (liposuction).

Baca Selengkapnya: Berapa Biaya Sedot Lemak? Jangan Salah Pilih, Pelajari di Sini!

2. Keratosis seboroik

Keratosis seboroik merupakan benjolan berbentuk bulat yang tampak seperti kutil yang berwarna gelap, teksturnya pun cukup besar pada kulit. Keratosis seboroik sering kali muncul pada punggung, bahu, dan dada. 

Meskipun bersifat jinak, benjolan keratosis seboroik ini akan tampak seperti kanker kulit. Oleh karena itulah, diperlukan pemeriksaan biopsi untuk memastikan bahwa benjolan ini bukanlah kanker.

Biasanya, keratosis seboroik tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Pengangkatan benjolan keratosis seboroik dilakukan hanya jika terjadi iritasi atau mengganggu penampilan

3. Dermatofibroma

Dermatofibroma adalah sebuah benjolan pada kulit yang cenderung berukuran kecil, berkisar 0.5 sampai 1 cm. Dermatofibroma dapat berwarna pink atau kecoklatan, biasanya timbul di lengan, punggung atas, dan kaki.

Benjolan karena dermatofibroma umumnya tidak menimbulkan nyeri dan tidak mengganggu. Karena ukurannya yang kecil, biasanya tidak diperlukan penanganan khusus tetapi dokter dapat menghilangkannya dengan operasi kecil atau dengan menggunakan laser.

4. Keratosis pilaris

Keratosis pilaris adalah benjolan di punggung yang terasa kasar saat diraba. Benjolan ini akan tanpak berwarna merah (mirip biang keringat) atau coklat

Benjolan keratosis pilaris terkadang bisa meradang khususnya bagi wanita hamil atau seseorang yang memiliki kulit yang kering. Tetapi biasanya, keratosis pilaris ini tidak memerlukan perawatan medis, kecuali jika keratosis pilaris mengganggu penampilan.

Selain muncul di punggung, benjolan karena keratosis pilaris juga dapat muncul di pipi dan bokong. Untuk menghilangkan benjolan di punggung ini, dapat dilakukan dengan menggunakan krim yang mengandung urea atau asam laktat ataupun dengan mandi air hangat.

5. Kista epidermoid

Kista epidermoid adalah benjolan di punggung yang bersifat jinak dan biasanya timbul karena adanya penumpukan keratin, yaitu protein alami yang ada pada sel kulit. Oleh karena itulah, kista epidermoid ini berkembang di bawah kulit.

Selain di punggung, kista epidermoid juga bisa timbul di dada, sekitar kemaluan, ataupun di bagian tubuh lainnya. Kista epidermoid memiliki ciri khas berwarna gelap, tampak bulat, dan terdapat cairan putih seperti nanah.

Saat kista epeidermoid ini terinfeksi, benjolan akan terasa nyeri saat disentuh, berwarna merah, dan mengeluarkan nanah. Kalau sudah begitu, dokter akan memberikan antibiotik untuk meredakan infeksi tersebut.

Namun, kista ini sebaiknya dihilangkan dengan prosedur operasi. Sebab jika tidak diangkat, kista epidermoid dapat kembali terbentuk di kemudian hari.

Bila Anda menemukan adanya benjolan di punggung, sebaiknya sebaiknya konsultasikan ke dokter. Walaupun seringnya tidak berbahaya, namun Anda tetap harus mewaspadai ketika benjolan tersebut kian membesar, bertambah banyak, terasa nyeri, dan mengganggu penampilan.

Baca Juga: Kenali Penyebab Punggung Terasa Panas dan Cara Mengatasinya


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
6 Penyebab Munculnya Benjolan Pada Miss V
6 Penyebab Munculnya Benjolan Pada Miss V

Teruslah membaca artikel ini lebih lanjut untuk mempelajari lebih lanjut mengenai penyebab munculnya benjolan pada daerah kewanitaan Anda dan kapan Anda harus pergi ke dokter.Berikut ini adalah penyebab paling umum dari munculnya benjolan pada vagina:

Buka di app