Gigi yang bergoyang pada anak sering menandakan adanya pertumbuhan gigi dewasa baru. Namun, begitu seseorang mencapai usia remaja dan dewasa, gigi yang bergoyang bukan hal yang normal
Gigi dewasa adalah permanen dan dirancang untuk bertahan seumur hidup.
Beberapa penyebab lepasnya gigi pada orang dewasa tidak berbahaya. Namun pada kondisi lain gigi yang bergoyang membutuhkan perawatan dari seorang profesional gigi untuk memperbaikigigi, mencabutnya, atau mengganti gigi baru.
Apa yang menyebabkan gigi bergoyang?
- Kelainan gusi
Dalam beberapa kasus, gigi yang lepas disebabkan oleh penyakit gusi lanjut. Ini terjadi ketika infeksi bakteri menyerang gusi, sistem saraf, dan area gigi di sekitarnya.
Penyakit gusi ini disebabkan oleh kebersihan gigi yang buruk. Jika Anda tidak menyikat gigi secara teratur, karang gigi dapat menumpuk di ruang di bawah gusi Anda.
Penyakit gusi dapat diobati apabila ditangani dengan segera untuk membunuh infeksi, menghentikan peradangan, dan mencegah gangguan sistem saraf pada gigi.
Jika tidak diobati, penyakit gusi dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan gigi. Gusi tidak dapat menopang gigi dan mudah sekali menjadi bergoyang. Tanda-tanda awal penyakit gusi antara lain gusi yang berdarah, terasa sakit, atau berwarna merah.
- Bruxism
Bruxism tidak merahasiakan apa yang dapat dilakukan pada mulut Anda dan daerah sekitarnya: tanda dan gejalanya termasuk gigi aus, pipih, retak atau terkelupas, enamel gigi aus, peningkatan sensitivitas gigi, sakit kepala, sakit telinga, dan kronis sakit wajah.
Bruxisme tidur dianggap sebagai kelainan gerakan terkait tidur. Orang-orang yang menggertakkan atau menggertakkan gigi mereka (brux) selama tidur lebih cenderung memiliki gangguan tidur lainnya, seperti mendengkur dan berhenti bernapas (sleep apnea).
Bruxism sering dialami saat tidur dan tidak disadari hingga terjadi komplikasi,
- Gigi lepas
Gigi yang lepas akibat pukulan atau dari kecelakaan mobil dapat merusak gigi dan jaringan di sekitarnya. Hasilnya bisa berupa gigi yang bergoyang hingga lepas.
Demikian pula, mengepalkan gigi pada saat stres atau menggilingnya di malam hari dapat merusak jaringan dan melonggarkan gigi.
Jika gigi Anda sangat longgar, hampir rontok, lepas, patah, atau hingga timbul pendarahan, Anda memiliki kondisi darurat gigi dan harus menemui dokter gigi dalam beberapa jam ke depan. Gigi harus dimasukkan kembali ke dalam soketnya sesegera mungkin setidaknya 2 jam setelah cedera.
- Peningkatan kadar estrogen dan progesteron
Peningkatan kadar estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat mempebgaruhi gigi.
Peningkatan hormon dapat mengubah periodonsium, yang merupakan kumpulan tulang dan ligamen yang menopang gigi. Ketika periodonsium terpengaruh, satu atau lebih gigi mungkin terasa longgar.
Perubahan pada bagian tubuh ini akan membaik setelah kehamilan.
Namun, siapa pun yang mengalami sakit atau kehilangan gigi selama kehamilan harus mengunjungi dokter gigi untuk menyingkirkan penyakit gusi dan masalah kesehatan mulut lainnya.
- Hilangnya gigi
Gigi yang hilang dapat mempengaruhi gigi sebelahnya karena tidak adanya tumpuan pada salah satu gigi. Ini dapat merusak bentuk gigi terutama pada masa remaja.
Bagaimana cara mengatasinya?
Berbagai perawatan dapat membantu, dan pilihan terbaik akan tergantung pada penyebab gigi dapat bergoyang
Perawatan tersebut diantaranya:
- Root planning
Ini adalah jenis prosedur pembersihan mendalam yang dapat mengobati dan membantu mengembaikan sistem saraf gigi.
- Obat-obatan atau obat kumur
Ini dapat membantu gusi yang terinfeksi untuk mencegah bakteri di mulut.
- Operasi
Tujuannya adalah untuk menghilangkan jaringan gusi yang meradang dan tulang yang telah rusak oleh penyakit gusi.
- Cangkok tulang
Ini dapat membantu membangun kembali tulang yang hilang karena penyakit gusi.
Cangkok jaringan lunak dapat mencegah infeksigusi lebih lanjut atau kehilangan gigi pada orang dengan penyakit gusi.
- Dental bridge
Mahkota jenis ini pas di kedua sisi gigi yang hilang. Hasilnya adalah membentuk bridge antara dua gigi yang sehat, dihubungkan oleh gigi palsu.
- Impan gigi
Implan gigi melibatkan gigi dan akar buatan, yang terhubung ke tulang rahang.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.