Walau sangat beragam, untungnya penyebab kaki kram rata-rata tidak berbahaya dan sifatnya juga hanya sementara. Kaki kram terjadi saat otot di area tersebut menegang atau mengalami kontraksi kuat, dan biasanya datang secara tiba-tiba.
Penyebab kaki kram
Di bawah ini merupakan beragam faktor yang seringkali menjadi penyebab kaki kram:
1. Saraf tertekan
Saat saraf tulang belakang tertekan, maka itu dapat membuat kaki kram dan nyeri. Kondisi ini biasanya kian parah kalau dipakai berjalan. Alhasil, penderitanya harus berjalan dengan posisi sedikit membungkuk agar nyerinya reda.
2. Kerusakan saraf
Meski kerusakan saraf pada dasarnya tidak memicu kram, namun sensasi sakit yang ditimbulkannya dapat membuat otot seperti terkena kram.
Selain mengidap diabetes, beberapa kondisi yang berisiko merusak saraf adalah paparan toksin, kelainan genetik tertentu, gangguan metabolisme, cedera kaki, serta akibat minum obat kanker.
3. Sirkulasi darah tidak lancar
Nyeri atau kram kaki juga dapat timbul saat pembuluh yang menyuplai darah ke kaki mengalami penyempitan. Ini biasanya terjadi ketika sedang olahraga. Kram umumnya baru hilang setelah beristirahat beberapa saat.
4. Sedang hamil
Bumil pasti tahu bahwa di bulan-bulan terakhir kaki akan mudah sekali kram. Alasan kondisi ini umumnya karena tubuh mengalami defisiensi kalium serta magnesium. Tapi dapat juga akibat kurang lancarnya sirkulasi darah ke kaki.
5. Otot lelah/ cedera
Ketika otot merasa lelah atau bahkan cedera, maka hal itu juga dapat memicu kram. Contoh yang paling sering terjadi adalah akibat kelamaan duduk, berdiri (terutama di atas permukaan keras), atau tidur dalam posisi kurang nyaman, hingga tidak pemanasan sebelum berolahraga.
Terlalu bersemangat saat latihan juga dijumpai menjadi salah satu penyebab utama mengapa para olahragawan sering mengalami kram kaki.
6. Defisiensi mineral
Seperti disinggung sebelumnya, kekurangan kalium, kalsium, potasium, serta magnesium juga berpotensi membuat kaki kram. Potasium merupakan elektrolit yang membantu mengontrol berbagai fungsi yang penting untuk pergerakan otot.
Ketika kadarnya terlalu rendah, maka akan timbul gejala seperti kram, lelah, lemas, detak jantung abnormal, serta konstipasi.
7. Dehidrasi
Ketika tubuh kurang cairan, maka keseimbangan elektrolit akan terganggu. Kondisi inilah yang memicu munculnya kram.
8. Alas kaki terlalu sempit
Mengenakan sepatu kekecilan, hal tersebut dapat mengurangi aliran darah ke kaki. Begitu darah tidak mengalir sebagaimana seharusnya, maka otot kaki berisiko mengalami kram. Jadi segera ganti apabila tanda sepatu kekecilan seperti kaki terasa kebas/ mati rasa, serta tidak mampu menggoyangkan jari mulai dirasakan.
9. Penyakit tertentu
Infeksi tetanus; diabetes; penyakit arteri perifer, serta gangguan hati, ginjal, maupun tiroid, semua ini juga berpotensi meningkatkan risiko kram otot.
10. Efek samping obat
Meski tak dialami semua orang, tapi beberapa jenis obat ini juga bisa bikin kaki kram, misalnya obat Parkinson, Alzheimer, asma, osteoporosis, diuretik, tekanan darah, statin (penurun kolesterol), hingga neostigmine (Prostigmin).
Cara mengatasi kaki kram
Cara mengatasi kaki kram yang benar tentu saja tergantung dari penyebabnya. Berikut kami bagikan beberapa cara mengatasi kaki kram yang biasa dilakukan::
1. Istirahat sejenak
Ketika serangan kram otot tiba-tiba datang, segeralah hentikan semua aktivitas. Sebaliknya, lakukan peregangan ringan agar otot kembali lemas. Menggerakkan kaki atau berjalan pelan juga dapat membantu.
2. Pijat
Kaki kram juga bisa diredakan dengan memijat perlahan area otot yang berkontraksi. Dengan begitu, aliran darah bisa lancar kembali.
3. Kompres panas dan dingin
Cara mengatasi kram lainnya adalah dengan mengompres atau merendam kaki menggunakan air panas bergantian dengan air dingin. Sayangnya, metode ini tidak diperbolehkan untuk penderita diabetes dan pasien yang mengalami cedera saraf tulang belakang.
4. Minum air
Seperti disebutkan sebelumnya, dehidrasi merupakan salah satu penyebab kaki kram. Karenanya, jangan lupa minum air putih atau yang memuat elektrolit agar keseimbangan cairan tubuh kembali pulih.
5. Konsumsi sumber magnesium dan potasium
Buat yang sering mengalami kaki kram tapi bukan karena kondisi medis tertentu, cobalah atasi itu dengan rutin mengonsumsi makanan sumber magnesium seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Sedangkan untuk potasium, nutrisi ini dapat diperoleh dari buah pisang.
Alternatif lain yang lebih praktis adalah dengan minum suplemen magnesium atau potasium. Tapi untuk ini, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter.
6. Gunakan obat pereda rasa sakit
Walau disarankan untuk tidak sering dilakukan, namun penggunaan obat pereda rasa sakit seperti paracetamol atau gel anti-nyeri juga boleh dicoba. Yang jelas ikuti petunjuk pemakaian ya!
Tips mencegah kaki kram
Terakhir, untuk ke depannya supaya kaki kram tak sering dialami, coba lakukan beberapa tips berikut:
- Sering-seringlah memijat area otot yang sering kram
- Jangan lupa pemanasan sebelum olahraga
- Hindari berolahraga secara berlebihan
- Jaga agar tubuh tetap terhidrasi
- Kenakan alas kaki yang nyaman
- Tanyakan pada dokter alternatif obat lain yang tidak memicu kram
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.