ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Penyebab dan Cara Mengatasi Karies Gigi pada Anak

Dipublish tanggal: Des 8, 2020 Update terakhir: Des 22, 2020 Waktu baca: 3 menit
Penyebab dan Cara Mengatasi Karies Gigi pada Anak

Ringkasan

Buka

Tutup

    • CDC melaporkan bahwa karies gigi rentan terjadi pada anak-anak usia 6-11 tahun dan remaja usia 12-19 tahun;
    • Penyebab karies gigi anak umumnya karena konsumsi makanan manis, menyusu lewat botol, dan jarang menyikat gigi;
    • Ciri-ciri karies gigi pada anak adalah sakit gigi, gigi sensitif, hingga timbulnya plak berwarna putih, cokelat, atau hitam pada gigi;
    • Karies gigi pada anak dapat diatasi dengan restorasi langsung, yaitu dengan menambal gigi yang berlubang;
    • Penanganan karies gigi dengan restorasi tidak langsung dapat berupa veneer, crown gigi, dan bridge gigi;
    • Agar terhindar dari karies gigi, ajak si kecil untuk periksa gigi secara rutin. Beli paket perawatan gigi anak dan perawatan gigi lainnya dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
    • Klik untuk mendapatkan obat mulut dan tenggorokan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

    Dari sekian banyak masalah gigi yang ada, karies gigi adalah salah satu yang paling sering terjadi. CDC melaporkan bahwa karies gigi rentan terjadi pada anak-anak usia 6-11 tahun dan remaja usia 12-19 tahun. Sayangnya, gejala karies sering kali tidak disadari sampai akhirnya menimbulkan nyeri pada gigi. Nah, untuk menghindarinya, sebaiknya pahami dulu penyebab karies gigi anak dan cara mengatasinya berikut ini.

    Apa penyebab karies gigi pada anak?

    Karies gigi adalah kondisi ketika struktur dan lapisan gigi mengalami kerusakan sehingga memunculkan lubang kecil pada gigi. Hal ini diawali oleh terkikisnya enamel atau lapisan terluar gigi, kemudian terus menjalar hingga ke bagian gigi paling dalam, yaitu sementum alias akar gigi. Bila tidak segera diatasi, kerusakan gigi bisa semakin parah dan menimbulkan nyeri yang tak tertahankan. Tiga penyebab karies gigi pada anak adalah:

    Iklan dari HonestDocs
    Penambalan Gigi Di Brillo Dental Care

    Merupakan prosedur non-bedah yang dilakukan secara konservatif untuk menghilangkan karies gigi dan mempertahankan fungsi gigi. Hanya berlaku untuk 1 gigi saja. Paket ini tidak termasuk obat dan berlaku 1x pemakaian

    1. Konsumsi makanan manis

    Karies gigi pada anak umumnya disebabkan oleh kebiasaan makan makanan manis, seperti permen, cokelat, susu, dan es krim. Tanpa sadar, jenis-jenis makanan tersebut merupakan santapan favorit bagi bakteri untuk berkembang di dalam mulut.

    Bakteri menggunakan makanan untuk mengubahnya menjadi zat asam. Kombinasi bakteri, makanan, zat asam, dan air liur akan membentuk plak yang menempel pada gigi. Biasanya, plak tersebut tampak berwarna berwarna putih, kuning, cokelat, atau kehitaman pada gigi. 

    Bila tidak segera diatasi, karies gigi bisa menyebabkan kerusakan gigi yang lebih parah dan memicu gigi berlubang. Bahkan bakteri yang sudah masuk jauh ke dalam akar gigi bisa terbawa hingga ke aliran darah dan menyebabkan timbulnya infeksi dalam tubuh.

    Baca juga: Bagaimana Makanan Manis Membuat Gigi Anda Berlubang?

    2. Menyusu pakai botol

    Menyusu merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh bayi dan anak-anak menjelang tidur. Namun, ketika diberikan susu formula, jus, atau cairan lainnya yang mengandung gula, kandungan gulanya akan tetap menempel di gigi berjam-jam selama si kecil tidur. Akibatnya, bakteri akan tumbuh subur di permukaan gigi dan diam-diam memicu pembusukan.

    Kondisi ini sering disebut dengan karies botol. Ciri-ciri karies botol yang paling mudah diamati adalah munculnya gigi berlubang pada gigi depan bagian atas.

    Iklan dari HonestDocs
    Penambalan Dengan Sinar Laser & Pemeriksaan Dengan Kamera Intraoral Camera At Tooth's Kingdom Dental Care

    Penambalan gigi merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk mengisi gigi berlubang (caries).

    Baca selengkapnya: Mengenal Karies Botol, Penyebab Gigi Berlubang pada Gigi Depan Anak 

    3. Jarang menyikat gigi

    Menyikat gigi merupakan hal terpenting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak. Sebab jika tidak, lagi-lagi, bakteri yang menempel di gigi akan berkembang biak dan membentuk plak. Bila tidak segera ditangani, timbunan plak tersebut dapat menyebabkan lubang hingga pembusukan pada gigi.

    Ciri-ciri karies gigi pada anak

    Tanda karies gigi bisa berbeda-beda pada setiap anak, tergantung pada luas karies dan letaknya pada gigi. Anak Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun karena lubang kariesnya masih terlalu kecil. Namun, ketika pembusukan giginya sudah meluas, si kecil kemungkinan akan mengalami gejala-gejala berikut:

    • Sakit gigi, terjadi secara spontan atau tanpa penyebab yang jelas;
    • Gigi sensitif;
    • Terasa nyeri yang ringan hingga tajam saat makan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin;
    • Tampak ada lubang di gigi;
    • Muncul noda cokelat, hitam, atau putih pada gigi;
    • Nyeri saat menggigit.

    Jika anak mulai mengeluh sakit gigi meski Anda tidak menemukan adanya karies atau gigi berlubang, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter gigi. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula penanganan dilakukan untuk mengatasi karies gigi pada anak.

    Baca juga: Apa Perbedaan Antara Gigi Berlubang, dan Karies Gigi?

    Bagaimana cara mengatasi karies gigi anak?

    Orangtua terkadang tidak menyadari saat anak kesayangannya mengalami karies gigi. Apalagi kalau kondisinya masih tergolong ringan, biasanya tidak terlihat adanya plak atau lubang pada gigi.

    Iklan dari HonestDocs
    Penambalan Gigi (Tooth Filling) Simple 1 Gigi Dengan Light Cured Resin Composite di Airis Dental Clinic

    Gigi berlubang, patah, dan terkikis dapat dirawat dengan penambalan gigi. Kami menggunakan bahan resin composite yang sewarna dengan gigi sehingga tampak estetis dan juga kuat. Penambalan langsung hanya dilakukan apabila lubang/patah tidak mencapai pulpa (syaraf gigi)

    Karena itulah, penting untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi anak ke dokter gigi sejak dini. Jika benar ada karies gigi pada anak, dokter akan menangani sesuai dengan gejala, usia, dan tingkat keparahan karies gigi anak.

    Pada kebanyakan kasus, karies gigi dapat diatasi dengan mencabut gigi yang sudah membusuk atau melakukan restorasi gigi. Restorasi gigi adalah prosedur untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan penampilan gigi yang semula berlubang atau rusak.

    Ada 2 jenis restorasi gigi yang dapat dilakukan, yaitu:

    1. Restorasi langsung

    Restorasi langsung dilakukan dengan mengisi bagian gigi yang berlubang, umumnya hanya membutuhkan 1 kali kunjungan. Bahan tambal gigi yang dapat digunakan adalah emas kuning, amalgam (perak), komposit, porselen (keramik), dan semen ionomer kaca (GIC).

    2. Restorasi tidak langsung

    Beda dengan prosedur langsung, restorasi tidak langsung biasanya membutuhkan 2 atau lebih kunjungan ke dokter gigi karena prosesnya lebih rumit. Contoh perawatan restorasi tidak langsung adalah veneer, crown gigi, dan bridge gigi. Bahan yang tersedia bisa dengan emas, keramik, atau komposit. Hasil warna yang diberikan cenderung menyerupai gigi, sehingga banyak dipilih masyarakat.

    Jangan tunggu sampai anak mengalami karies gigi, baru Anda rajin membawanya periksa gigi ke dokter gigi. Yuk, ajak si kecil untuk memeriksakan giginya sebelum ia menginjak usia 1 tahun, bahkan sejak munculnya gigi pertama anak. Ingat, karies gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gigi berlubang hingga kerusakan gigi yang lebih parah. Tentunya tidak ada orang tua yang menginginkan hal tersebut, bukan?

    Baca selengkapnya: 5 Jenis Tambal Gigi Paling Umum di Dokter Gigi

    5 Referensi
    Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
    CDC. Dental Caries (Tooth Decay). (https://www.cdc.gov/healthywater/hygiene/disease/dental_caries.html). 22 September 2016.
    Johns Hopkins Medicine. Tooth Decay (Caries or Cavities) in Children. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/tooth-decay-caries-or-cavities-in-children).

    Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

    Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
    (1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

    Buka di app