Kentut merupakan sesuatu yang normal dan sehat, karena ini merupakan proses tubuh untuk mengeluarkan gas atau angin dari saluran pencernaan. Namun, apa jadinya kalau Anda jadi sering kentut dan disertai bau tak sedap. Ingat, kentut atau buang angin adalah sesuatu yang normal namun ada batasannya yakni 15-20 kali per hari. Apabila frekuensi kentut lebih dari itu tidaklah normal dan perlu dicari tahu apa penyebabnya serta bagaimana cara mengatasinya.
Kentut berasal dari gas atau udara di dalam saluran pencernaan, ada 2 sumber utama dari gas ini:
- Saat kita makan, ada udara yang ikut tertelan kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan.
- Akibat proses dari pencernaan makanan. Hal ini berkaitan dengan jenis makanan serta kondisi (penyakit) pada saluran pencernaan.
Penyebab Sering Kentut
Menelan Udara
Hal ini wajar terjadi ketika Anda makan atau minum, tapi biasanya hanya sedikit udara yang masuk. Banyak udara yang akan masuk ketika Anda makan permen karet, merokok, makan sambil berbicara, makan terlalu cepat, dan minum minuman berkarbonasi atau terlalu panas.
Jenis Makanan
Perhatikan jenis makanan yang Anda makan karena ini berpengaruh terhadap pembentukan gas dalam saluran pencernaan. Makanan yang membuat kembung dan sering kentut biasanya adalah makanan yang susah dicerna oleh usus kecil sehingga terjadi peningkatan kinerja oleh usus besar yang banyak mengandung bakteri. Bakteri akan bekerja keras untuk mencerna dengan efek samping menimbulkan gas berlebihan.
Makanan seperti kacang-kacangan, brokoli, kismis, kacang, plum, dan apel, merupakan contoh-contoh makanan penyebab sering kentut dan perut kembung. Makanan ini juga lebih lama dicerna dan menyebabkan bau yang tidak menyenangkan akibat perut kembung. Makanan tinggi fruktosa atau sorbitol, seperti jus buah, juga dapat menyebabkan kentut berlebihan. Kubis atau bawang dapat menyebabkan produksi gas yang mengandung sulfur dan mengakibatkan kentut berbau busuk. Namun, kentut yang bau bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada apa yang Anda makan, jadi selalu perhatikan makanan apa saja yang cerna sebelumnya.
Penyakit Saluran Pencernaan
Jika Anda tidak menelan udara atau mengonsumsi jenis makanan seperti telah disebutkan di atas, namun perut Anda kembung dan jadi sering kentut, maka bisa jadi itu disebabkan oleh penyakit pada saluran pencernaan, seperti diare, sembelit, alergi makanan, intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus (IBS) , penyakit celiac (intoleransi gluten), infeksi saluran pencernaan seperti gastroenteritis atau giardiasis dan malabsorpsi (usus tidak mampu menyerap nutrisi).
Obat-Obatan Tertentu
Beberapa obat yang meningkatkan gangguan pencernaan. Contohnya golongan NSAID seperti ibuprofen, laksatif, antijamur, statin, dan varenicline (obat untuk menghentikan seseorang merokok).
Cara Mengatasi Sering Kentut
Biasanya masalah sering kentut dan perut kembung ini dapat diatasi dengan perawatan sederhana di rumah sebagai berikut:
- Hindari makanan yang sulit dicerna, misalnya sumber karbohidrat seperti singkong dan ubi. Gantilah dengan sumber karbohidrat lain yang mudah dicerna seperti nasi, kentang, dan pisang. Hindari jenis makanan yang menyebabkan sering kentut.
- Makanlah dengan porsi yang kecil. Apabila biasanya Anda makan sehari tiga kali dengan porsi besar, maka ubahlah menjadi 5-6 kali porsi kecil.
- Hindari melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan jumlah udara yang tertelan. Pastikan makanan dikunyah dengan baik, serta hindari mengunyah permen karet atau merokok.
- Olahraga atau gerak fisik dapat membantu melancarkan pencernaan dan dapat mencegah perut kembung dan sering kentut.
- Terdapat beberapa obat yang dapat mengobati perut kembung dan sering kentut, meskipun biasanya hanya bersifat sementara. Misalnya tablet karbon (norit) yang dapat menyerap gas dan racun dari saluran pencernaan, atau menggunakan simeticon yang biasanya terdapat di obat maag.
- Pemberian probiotik dapat membantu memperbaiki kinerja usus.
Kapan Harus Ke Dokter?
Apabila perut kembung dan sering kentut yang tidak jelas penyebabnya apalagi disertai dengan gejala lain seperti sakit perut, diare, sembelit, penurunan berat badan, darah dalam tinja (BAB berdarah) dan tanda-tanda infeksi (suhu tinggi, muntah, menggigil, nyeri sendi dan nyeri otot); maka gejala tersebut dapat menjadi indikator masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.