Topik kita kali ini ialah topik mengenai keracunan makanan. Tentunya ini bukan hal yang asing lagi untuk kita dengar ya. Belakangan ini banyak sekali berita mengenai kasus keracunan makanan baik itu makanan di pesta pernikahan, makanan di sekolahan dan lainnya.
Keracunan makanan memang bisa saja terjadi dimana saja apabila makanan yang kita konsumsi sudah terkontaminasi oleh bakteri, parasit maupun virus sehingga ketika kita memakan makanan tersebut maka secara otomatis tubuh akan menolak dan bereaksi dan memberitahu kita bahwa ada yang salah dari yang kita konsumsi.
Nah penasaran bukan bagaimana lagi informasi mengenai keracunan makanan ini. Maka dengan itu, simak lebih lanjut ya artikel dibawah ini.
Penyebab Keracunan makanan
Keracunan makanan ialah suatu keadaan dimana makanan yang sudah kita terlanjur konsumsi ternyata mengandung berbagai bakteri, virus maupun parasit yang sifatnya jahat.
Umumnya kejadian seperti ini diakibatkan oleh makanan yang bahan baku nya tidak tercuci dengan baik, cara memasak yang salah, kebersihan bahan dan alat memasak juga tidak diperhatikan sehingga menyebabkan virus, bakteri maupun parasit yang berukuran sangat kecil ikut masuk ke dalam makanan yang kita makan.
Adapun beberapa jenis bakteri, parasit dan virus yang paling umum masuk dan ditemukan di dalam makanan ialah Norovirus, Notavirus, bakteri salmonella, bakteri E Coli, bakteri Listeria, bakteri Clostridium Botullinum, Bakteri Sigella, bakteri campylobacter, parasit giardia, dan parasit entamoeba histolytica.
Umumnya virus, bakteri dan parasit tersebut biasanya akan banyak menyerang makanan seperti daging mentah, kerang, seafood, telur mentah, makanan kalengan, susu hingga roti kemasan.
Terdapat beberapa gejala yang biasanya dapat mengindikasikan seseorang terkena keracunan makanan yang dapat dirasakan langsung setelah mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi atau bisa juga gejala baru timbul setelah beberapa hari berikutnya yaitu rasa mual, sakit perut dan muntah muntah.
Selain akibat terpapar virus, bakteri dan parasit pada makanan, maka terdapat beberapa faktor pendukung yang membuat seseorang bisa terkena keracunan makanan seperti makanan yang tidak dimasak dengan sepenuhnya matang dan merata seperti pada makanan steak, sosis, burger dan semacamnya.
Lalu salah menyimpan makanan pada suhu yang seharusnya makanan disimpan seperti semestinya daging disimpan di kulkas bagian atas atau freezer, malahan hanya disimpan di kulkas bagian bawah dimana kulkas bagian bawah umumnya tidak membekukan melainkan hanya memberikan efek dingin pada makanan.
Kadang kelalaian diri sendri juga dapat menjadi salah satu faktor keracunan makanan dimana diri kita tidak memperhatikan kapan tanggal kadaluarsa sebuah produk makanan, lalu memanaskan makanan terlalu lama, malas mencuci talenan atau pisau dan alat masak lainnya,
Lalu tidak memisahkan sendok atau alat pengambil lauk pauk dengan sendok makan sehingga makanan akan terkontaminasi dengan bakteri yang dibawa oleh mulut seseorang dan terkontaminasi dengan orang lainnya.
Selain itu tidak mencuci tangan dan bahan bahan yang dipakai sebelum memasak juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab mengapa seseorang bisa keracunan makanan.
Penanganan Utama Dalam Keracunan Makanan
Untuk pengobatan dari pasien penderita keracunan makanan yang ringan sebenarnya bisa hanya dengan menggunakan air putih, ya cukup konsumsi air putih sebanyak banyaknya agar tercegah terjadinya dehidrasi disertai dengan istirahat yang cukup.
Bila air putih yang sudah diminum masih belum mampu menyembuhkan gejala keracunan makanan, maka kamu bisa mengkonsumsi obat antidiare lalu makan makanan yang padat dan sehat seperti biskuit, sereal dan semacamnya agar perut tidak kodong.
Bila keadaan tak kunjung membaik maka segeralah kamu pergi ke dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat dengan kondisimu. Selain itu harus rajin menjaga kebersihan diri sendiri, jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.