Keluhan seperti munculnya garis hitam pada kuku, bintik putih, hingga warna kekuningan dapat dialami seseorang pada kuku mereka. Normalnya, kuku sebenarnya memiliki tampilan yang bening dan segar.
Namun, ada beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan kuku seseorang memiliki warna yang tidak bening misalnya kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat, penggunaan kuteks hingga karena adanya penyakit tertentu dapat menyebabkan kuku berubah warna.
Apabila kuku kuning merupakan pertanda adanya penyakit, tentu Anda harus waspada. Untuk itu kenali penyebab kuku kuning hingga penyakit yang mungkin menyertainya.
Penyebab kuku berwarna kuning
Meski merupakan kondisi yang cukup jarang terjadi, namun beberapa orang dapat mengalami sindrom kuku kuning yang dapat menimpa baik pada kuku tangan dan kuku kaki.
Beberapa orang yang mengalami sindrom kuku kuning juga akan disertai beberapa gejala seperti gangguan pada pernapasan, permasalahan pada sistem aliran getah bening, hingga bengkak di tungkai bawah.
Sindrom kuku kuning bisa menimpa siapa saja, baik wanita dan laki-laki. Namun, usia lanjut di atas 50 tahun adalah kelompok yang paling sering mengalami sindrom kuku kuning.
Sindrom kuku kuning, meski terdengar sepele, namun tidak boleh disepelekan ketika sindrom ini disertai dengan beberapa gejala lainnya.
Hal ini disebabkan sindrom kuku kuning bisa disebabkan adanya efusi pleura (cairan menumpuk di organ paru-paru), limfedema (pembengkakan tangan), serta bronchitis kronis dan infeksi sinus.
Penyebab timbulnya kuku kuning
Meski penyebab pasti timbulnya kuku kuning belum dapat dipastikan, namun faktor genetic bisa menjadi salah satu penyebab kuku kuning. Selain itu, gangguan pada sistem aliran getah bening atau limfatik hingga sindrom limfedema bisa memicu munculnya kuku kuning.
Selain gangguan pada aliran getah bening, kondisi medis lain yang lebih mengkhawatirkan seperti kanker serta penyakit autoimun juga bisa menjadi pemicu munculnya kuku kuning.
Beberapa kondisi medis penyebab munculnya kuku kuning, antara lain::
1. Penyakit di organ paru-paru
Pasien pengidap gangguan di organ paru-paru seperti pasien dengan gangguan tuberculosis dan bronkiektasis dilaporkan juga mengalami sindrom kuku kuning. Meski begitu, hubungan gangguan tuberculosis dan bronkiektasis terhadap munculnya kuku kuning masih belum diketahui dengan pasti.
2. Penyakit pada organ hati
Penyakit kuning (jaundice) merupakan salah satu penyakit yang menyerang organ hati. Penyakit ini dapat menimbulkan warna kuning di bagian tubuh seperti bola mata, kulit hingga kuku berubah warna menjadi kuning.
3. Diabetes
Diabetes atau tingginya kadar gula dalam darah merupakan salah satu penyebab kuku berubah warna menjadi kuning. Ketika seseorang menderita diabetes, maka tubuh kekurangan kemampuan untuk memproduksi hormone insulin dalam jumlah yang optimal.
Ketika tubuh tidak dapat memproduksi hormone insulin dalam jumlah yang cukup, akibatnya adalah kadar gula dalam darah tidak dapat dipecah dengan sempurna. Hal ini menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi karena tidak terserap sempurna
Ketika kadar gula dalam darah tinggi, hal ini akan menghambat produksi kolagen pada tubuh. Kolagen sendiri merupakan sejenis protein yang dibutuhkan oleh rambut dan kuku. Ketika kadar kolagen kurang, dapat menyebabkan kuku mudah patah hingga kekuningan.
4. Gangguan tiroid
Adanya masalah pada kelenjar tiroid bisa menyebabkan perubahan warna pada kuku menjadi kuning.
Gejala yang menyertai kuku kuning
Kuku kuning ditandai dengan warna kuku yang berangsur berubah warna menjadi kuning. Selain itu, ada beberapa gejala yang menyertainya seperti kuku melengkung, tidak memiliki kutikula kuku hingga kuku terlepas. Kuku pun tumbuh dengan sangat lambat bahkan bisa jadi tidak tumbuh sama sekali.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.