Penyebab kulit berminyak dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Dari yang umum hingga yang mungkin tak pernah di duga sebelumnya. Ketahui lebih jauh seputar penyebab kulit berminyak berikut ini.
Menjalani kehidupan sehari-hari dengan kondisi kulit berminyak terasa amat sangat menjengkelkan. Betapa tidak, tampilan wajah menjadi mengkilap, pori-pori nampak membesar dan riasan yang dipakai pun tak bisa bertahan lama. Belum lagi komedo dan jerawat yang rentan datang dengan begitu mudahnya, membuat kepercayaan diri terjun bebas hingga ke level terendah.
Sebenarnya, setiap tubuh manusia akan menghasilkan minyak lewat kelenjar sebaceaous. Fungsinya tak lain adalah untuk membantu menjaga kulit agar tetap terhidrasi, lembap dan sehat. Namun yang menjadi masalah, bila saja kelenjar sebaceous ini menjadi begitu aktif, sehingga minyak yang dihasilkan pun terlampau berlebih.
Ada beragam penyebab yang melatarbelakanginya, seperti faktor genetik masing-masing individu, perubahan hormon, lingkungan tempat tinggal, penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat dan banyak lagi lainnya.
Berikut penyebab kulit berminyak selengkapnya:
1. Faktor Genetik
Masalah kulit berminyak cenderung berjalan dalam keluarga. Seorang ibu maupun ayah dengan jenis kulit seperti ini akan mewarisi sifatnya tersebut pada keturunannya. Sesuatu yang tak bisa diubah namun dapat sedikit diminimalisir melalui gaya hidup sehat dan perawatan yang tepat.
2. Perubahan Hormon
Androgen menjadi hormon yang paling bertanggung jawab terhadap produksi minyak. Fluktuasinya mampu merangsang peningkatan produksi sebum. Kondisi ini biasa dijumpai pada saat pubertas, tepat sebelum menstruasi (PMS), selama kehamilan dan stres.
3. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal termasuk ke dalam salah satu faktor penyebab kulit berminyak. Dimana kelembapan dan cuaca panas akan merangsang sekresi sebum berlebih guna menstabilkan suhu tubuh. Sebaliknya, pada saat cuaca dingin dan kering, kelenjar keringat justru menjadi kurang aktif sehingga kulit pun akan mudah kering dan bersisik.
4. Menggunakan Produk Perawatan Kulit yang Kurang Tepat
Menggunakan produk perawatan yang tak sesuai dengan jenis kulit dapat membawa pengaruh besar terhadap jumlah minyak yang dihasilkan kelenjar sebaceaous. Gunakanlah produk perawatan berlabel oil free, water based atau non-comedogenic bila pada dasarnya memiliki kulit yang berminyak.
Biasakan untuk menghapus semua riasan wajah sebelum tidur. Pastikan pula untuk rutin mencuci wajah di pagi dan sore hari. Untuk tampilan kulit wajah yang lebih maksimal, aplikasikan masker wajah atau lakukan eksfoliasi secara teratur 2 kali seminggu.
5. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu
Kontrasepsi oral (pil KB) dan obat pengganti hormon tiroid diketahui dapat meningkatkan produksi minyak pada beberapa orang. Beberapa jenis obat lainnya seperti obat penurun tekanan darah juga dapat menyebabkan dehidrasi yang mengarah pada hal serupa. Untuk itu, berkonsultasilah selalu dengan dokter ketika hendak mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu.
6. Pola Makan yang Buruk
Mungkin sulit untuk tidak menikmati makanan yang mengandung gula, makanan cepat saji, gorengan dan makanan berminyak lainnya sama sekali. Namun jangan terlalu sering, karena meskipun nikmat, makanan jenis ini dapat memicu produksi minyak berlebih.
Untuk menyiasatinya, maka konsumsilah jenis makanan tersebut sesekali saja. Perbanyaklah konsumsi berbagai makanan yang berkhasiat dalam menjaga kesehatan kulit, seperti ikan salmon, alpukat, brokoli dan lainnya seperti yang dijelaskan berikut: 8 Jenis Makanan Terbaik untuk Kulit Sehat dan Awet Muda
7. Dehidrasi
Sejenak mungkin kita berpikir bahwa dehidrasi seharusnya menjadikan kulit kering bukan berminyak. Hal itu memang benar adanya, namun di sisi lain ketika kulit benar-benar kering, maka kelenjar sebaceous akan masuk ke dalam mode darurat. Dimana ia akan menghasilkan begitu banyak sebum atau minyak guna mengembalikan kelembapan kulit.
Maka dari itu, cukupilah selalu kebutuhan air di dalam tubuh dengan minum air putih rata-rata 8 gelas/hari. Lebih atau kurang akan sangat bergantung pada aktivitas yang dilakukan setiap harinya.
Untuk mengontrol tampilan mengkilap dan lengket di wajah akibat minyak berlebih, maka lakukanlah perawatan secara teratur dengan memanfaatkan berbagai bahan alami maupun produk komersil yang sesuai dengan jenis kulit. Bila jerawat parah telah menyertai, jangan sungkan untuk berkonsultasi segera dengan dokter kulit ataupun ahli estetika agar mendapat jalan keluar terbaik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.