Apa penyebab paru paru basah? Paru paru basah adalah infeksi akut pada paru-paru yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Penyakit yang memiliki istilah medis pneumonia ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik, oleh sebab itu langkah pencegahan menjadi hal yang sangat penting. Untuk dapat mencegahnya, maka kita harus tahu apa penyebab paru paru basah dan bagaimana penyakit ini ditularkan.
Pneumonia bisa terjadi pada salah satu bagian paru paru sebelah kanan, kiri atau bahkan keduanya. Proses infeksi dan peradangan yang terjadi membuat kantung-kantung udara (alveolus) terisi cairan, maka tak heran disebut sebagai paru paru basah, sehingga alveolus tidak dapat berfungsi normal. Padahal alveolus ini berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen (masuk) dan karbondioksida (keluar) pada saat bernafas.
Biasanya peradangan paru paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi juga dapat disebabkan oleh virus, jamur, atau parasit. Sejatinya kuman-kuman ini ada di sekitar kita. Walau demikian biasanya mereka tidak bisa melewati pertahanan alami orang yang sehat. Pada saat menghirup udara pernafasan, kuman-kuman akan disaring terlebih dahulu melalui hidung dan sepanjang saluran nafas untuk melindungi paru-paru dari infeksi. Sistem kekebalan tubuh tersebut diperani oleh bentuk hidung dan tenggorokan yang sedemikian rupa, reflek batuk dan bersin, dan adanya struktur rambut yang disebut silia di sepanjang saluran nafas untuk membantu menghentikan kuman agar tidak mencapai paru-paru.
Meskipun sudah sedemikian hebat, namun terkadang kuman berhasil masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi. Hal ini lebih mungkin terjadi jika:
- Sistem kekebalan tubuh lemah
- Kuman sangat kuat
- Tubuh gagal menyaring kuman dari udara yang Dihirup
Oleh sebab itu penyakit paru paru basah paling umum diderita oleh mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah, seperti orang tua, perokok, pecandu alkohol, dan orang yang menderita penyakit lain seperti stroke, flu, dan lainnya. Misalnya, jika seseorang tidak memiliki reflek batuk karena stroke , kuman dapat tetap berada di saluran napas berkembang biak, mencapai paru-paru, dan bisa menyebabkan paru paru basah.
Ketika kuman mencapai paru-paru, kuman ini berusaha untuk berkembang biak dengan menghancurkan sel-sel tubuh, namun sistem kekebalan tubuh tidak tinggal diam. Tubuh akan mengirimkan berbagai jenis sel pertahanan untuk menyerang kuman. Pertempuran ini akan menyebabkan peradangan, alveoli (kantung udara) menjadi merah dan meradang serta terisi dengan cairan dan nanah. Lalu muncullah gejala paru paru basah.
Kuman Penyebab Paru Paru Basah
# Bakteri
Bakteri adalah penyebab paru paru basah paling umum pada orang dewasa. Beberapa orang, terutama orang tua sering mengalami pneumonia bakteri setelah terserang flu atau bahkan flu biasa.
Banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia bakteri dapat terjadi sendiri atau berkembang secara skunder setelah seseorang terserang pilek atau flu. Jenis pneumonia seperti ini sering mempengaruhi satu lobus, atau wilayah di paru-paru. Ketika ini terjadi, kondisi ini disebut pneumonia lobar. Bakteri tersering yang menyebabkan pneumonia jenis ini adalah Streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Tipe lain dari pneumonia bakteri disebut pneumonia atipikal. Penyebab pneumonia atipikal termasuk:
- Legionella pneumophila. Terkadang disebut juga sebagai penyakit Legionnaire, dan telah menyebabkan wabah yang serius. Wabah telah dikaitkan dengan paparan udara dingin dan spa.
- Mycoplasma pneumonia. Ini adalah jenis umum dari pneumonia yang biasanya mempengaruhi orang-orang muda di bawah 40 tahun. Orang-orang yang tinggal atau bekerja di tempat-tempat ramai seperti sekolah, tempat penampungan tunawisma, dan penjara berada pada risiko tinggi untuk terserang pneumonia jenis ini. Gejalanya biasanya ringan dan merespon dengan baik terhadap pengobatan dengan antibiotik. Namun, Mycoplasma pneumonia bisa sangat serius ketika sampai menyebabkan ruam kulit dan hemolisis (kerusakan sel darah merah).
- Chlamydophila pneumoniae. Jenis pneumonia yang dapat terjadi sepanjang tahun dan sering ringan. Infeksi ini paling umum pada orang berusia 65 sampai 79 tahun.
# Virus
Virus pernapasan menyebabkan hingga sepertiga dari seluruh kasus pneumonia. Virus ini merupakan penyebab paru paru basah yang umum menyerag anak-anak di bawah 5 tahun. Sebagian besar kasus berupa radang paru-paru ringan yang dapat membaik sekitar 1 sampai 3 minggu tanpa pengobatan. Beberapa kasus bisa terjadi lebih serius dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
Jika seseorang mengalami paru-paru basah yang disebabkan oleh virus, maka ia juga berisiko mendapatkan pneumonia bakteri.
Virus flu adalah virus penyebab paru paru basah paling umum pada orang dewasa. Virus lain yang menyebabkan pneumonia termasuk virus pernapasan syncytial, rhinovirus, virus herpes simpleks, sindrom pernafasan akut parah (SARS), flu burung dan banyak lagi.
# Jamur
Ada tiga jenis jamur tanah yang dapat menyebabkan paru paru basah, jamur ini adalah:
- Coccidioidomycosis
- Histoplasmosis
- Cryptococcus
Infeksi jamur serius paling umum terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penggunaan jangka panjang obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh, misalnya obat setroid atau pada mereka yang memiliki HIV / AIDS.
Pneumocystis jiroveci, sebelumnya disebut Pneumocystis carinii, terkadang dianggap sebagai pneumonia jamur. Namun, itu tidak mempan diobati dengan obat-obatan antijamur biasa. Ini merupakan infeksi paru-paru basah yang paling umum terjadi pada:
- HIV / AIDS atau kanker
- Telah menjalani transplantasi organ dan / atau darah dan sumsum tulang
- Menggunakan obat-obatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
Faktor Resiko Penyebab Penumonia
# Usia
Paru paru basah dapat mempengaruhi orang-orang di segala usia. Namun, dua kelompok umur yang memiliki resiko lebih besar terkena:
- Bayi yang berusia 2 tahun atau di bawahnya (karena sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang selama beberapa tahun pertama kehidupan)
- Orang yang berusia 65 tahun atau lebih
Kondisi dan faktor-faktor lain juga meningkatkan risiko pneumonia. Seseorang lebih mungkin terkena paru paru basah jika memiliki penyakit paru-paru atau penyakit serius lainnya. Contohnya termasuk cystic fibrosis, asma, PPOK (penyakit paru obstruktif kronik), bronkiektasis, diabetes, gagal jantung, dan anemia sel sabit.
# Dirawat di ICU RS
Seseorang berisiko lebih besar terkena pneumonia jika berada di sebuah unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit, terutama jika menggunakan ventilator (mesin bantu napas).
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga akan meningkatkan risiko terkena paru paru basah. Sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa terjadi akibat penyakit seperti HIV / AIDS. Atau bisa juga sengaja dibuat lemah atau ditekan, misalnya karena menjalani transplantasi organ atau trnasplantasi sumsum tulang, kemoterapi (pengobatan untuk kanker), atau penggunaan steroid jangka panjang.
# Tidak ada reflek batuk
Risiko untuk terkena pneumonia juga meningkat jika memiliki kesulitan batuk karena stroke atau masalah menelan. Seseorang juga berisiko lebih tinggi jika tidak bisa bergerak banyak atau keadaan dibius (obat yang diberikan untuk membuat rileks atau mengantuk).
# Kebiasaan Buruk
Merokok, minum alkohol, atau kekurangan gizi juga meningkatkan risiko pneumonia. Baru saja mengalami pilek atau flu, atau terkena bahan kimia tertentu, polutan, atau asap beracun juga bisa menjadi faktor penyebab paru paru basah.
Cara Mencegah Paru paru Basah
Setelah kita mengetahui penyebab paru paru basah, maka diharapkan kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan sebagi berikut:
- Vaksinasi terhadap kuman Pneumococcal Pneumonia, influenza virus, dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib)
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan antiseptik berbasis alkohol untuk membunuh kuman.
- Tidak merokok. Merokok merusak kemampuan paru-paru untuk menyaring dan menyingkirkan kuman.
- Menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat. Istirahat cukup, diet sehat dan aktivitas fisik.
Jika ada yang mengalami radang paru-paru, maka ia harus membatasi kontak dengan keluarga dan teman-temannya. Anjurkan untuk menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin, dan segera menyingkirkan tissue yang telah digunakan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.