Hidung berair atau pilek, terjadi akibat adanya cairan berlebihan yang dihasilkan oleh lapisan kelenjar atau mukosa hidung. Penyebab pilek pun bermacam-macam, mulai dari yang ringan seperti common cold, flu, alergi, hingga kondisi serius yang disebut rhinorrhea CSF.
Dalam istilah medis, pilek disebut dengan rhinorrhea, kondisi ini umumnya disertai dengan gejala lain, seperti bersin-bersin dan hidung tersumbat. Ingus yang keluar pun bermacam-macam warnanya, ada yang encer dan bening, putih, kekuningan, atau bahkan hijau. Warna ingus yang keluar bisa menjadi patokan mengenai penyebab pilek yang mendasarinya.
Baca juga: Macam-macam Warna Ingus dan Maknanya
Berikut ini beberapa kondisi dan penyakit yang dapat menyebabkan pilek:
1. Common Cold dan Influenza
Baik influenza maupun common cold (selesma), keduanya disebabkan oleh virus. Virus penyebab pilek ini sangat mudah menular melalui kontak, baik secara langsung dari percikan bersin atau batuk penderita, atau secara tak langsung melalui benda-benda tercemar.
Benda tercemar seperti remote, handle pintu, dan peralatan umum lainnya apabila tersentuh dan lupa untuk mencuci tangan sebelum menyentuh mata, mulut, dan hidung, maka penularan bisa terjadi.
Gejala awalnya berupa demam, sakit kepala, badan pegal, bersin-bersin lalu keluarlah ingus (pilek). Pertama-tama ingus yang keluar encer dan bening, lalu berubah warna menjadi putih dan agak kekuningan dan kental ketika akan sembuh. Terkadang disertai dengan keluhan batuk.
Jika tidak ada penyulit, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Waktu yang diperlukan untuk benar-benar sembuh sekitar 1 hingga 3 minggu. Baca: Mengobati Flu, Batuk Pilek Secara Tradisional dan Manjur
2. Sinusitis
Sinusitis atau radang pada sinus, dapat terjadi sebagai komplikasi atau lanjutan dari influenza (baca: Penyebab Sinusitis). Pada sinusitis, peradangan terjadi pada lapisan mukosa sinus yang terletak di rongga tulang wajah sekitar hidung.
letak rongga sinus pada wajah
Rongga sinus, normalnya terhubung dengan rongga hidung sebagai muara untuk mengalirkan sedikit cairan yang dihasilkan mukosa sinus. Namun, ketika peradangan terjadi, mukosa sinus menghasilkan cairan berlebihan, sedangkan saluran penghubung hidung-sinus menyempit atau bahwa tersumbat.
Akibatnya, penderita merasakan nyeri dan rasa tertekan pada area dahi dan wajah sekitar hidung. Di samping itu, ingus yang keluar berwarna kekuningan dan kental, merasakan adanya aliran lendir di tenggorokan terutama di pagi hari, dan keluhan demam dapat terjadi. Selengkapnya baca di sini: 17 Ciri-ciri dan Gejala Sinusitis
3. Rhinitis Alergi
Rhinitis berarti peradangan pada hidung, rhinitis alergi berarti peradangan yang terjadi disebabkan oleh alergi. Artinya, hanya terjadi pada orang yang memiliki bakat alergi terhadap partikel inhalasi, seperti debu, bulu hewan, serbuk sari, asap rokok (nikotin), gas formaldehida, dan sulfur dioksida.
Pilek dan bersin pada rhinitis alergi terjadi ketika penderita menghirup zat-zat penyebab alergi tersebut (alergen). Penulis juga sering mendapati banyak pasien yang mengalami bersin-bersin di pagi hari, mungkin penyebabnya adalah udara dingin.
Gejala dominan pada rhinitis alergi berupa hidung gatal, berair, tersumbat, dan mata berair. Ingus yang keluar berwarna bening atau putih dan encer. Tidak ada keluhan demam, karena bukan infeksi.
Menghindari penyebabnya sangatlah penting! jika tidak berhasil, maka rhinitis alergi berpotensi menjadi penyebab pilek menahun (kronis).
4. Rhinitis vasomotor
Salah satu penyebab pilek menahun lainnya yaitu rhinitis vasomotor. Berbeda dengan alergi, vasomotor menghasilkan kelainan kronis tanpa penyebab yang jelas. Perubahan tekanan atau suhu udara, atau paparan bahan kimia kaustik, dapat menyebabkan pilek dan sejumlah gejala penyertanya.
5. Iritasi Hidung
Banyak zat, seperti capsaicin, yang ditemukan dalam cabai, dapat mengiritasi mukosa hidung secara intens dengan menciptakan perubahan osmotik cepat, yang menginduksi keluarnya cairan yang berlimpah. Itulah mengapa saat mengonsumsi makanan pedas, pilek pun terjadi.
Selain itu, asap tembakau atau rokok juga dikenal sebagai pengiritasi (irritan) pada beberapa orang. Parfum kuat dan bahan kimia yang berbau tajam seperti cat baru juga bisa menyebabkan pilek.
6. Rhinorrhea CSF
Satu penyebab pilek yang jarang, tetapi paling serius adalah kebocoran cairan serebrospinal (CSF, cerebospinal fluid) atau cairan otak melalui celah atau robekan di dura mater, membran keras yang melapisi dan melindungi otak.
Hal ini dapat terjadi akibat trauma kepala atau operasi, tetapi kadang-kadang terjadi secara spontan. Cairan yang keluar bening, terus mengalir atau merembes, dan terasa asin. Tidak ada gejala hidung tersumbat ataupun gatal.
7. Penyebab lainnya
Penyebab pilek lainnya, namun lebih jarang adalah polip hidung, benda asing terjebak di hidung, tumor dan migrain. Kondisi vaskular, seperti sindrom Churg-Strauss, mungkin juga berhubungan dengan pengeluaran cairan hidung. Berhenti dari kecanduan narkoba juga kadang-kadang memicu keluarnya cairan dari hidung.
Seberapa serius kah pilek yang terjadi?
Terkadang penting untuk mengetahui penyebab pilek terutama pada bayi. Karena dikhawatirkan dapat berkembang menjadi infeksi yang mengancam nyawa. Beberapa ciri dan gejala untuk pilek yang serius adalah:
- Hidung berair berlangsung lebih dari 10 hari.
- Hidung berair disertai demam tinggi.
- Ingus berwarna kehijauan atau kekuningan dengan atau tanpa nyeri wajah atau sakit kepala, atau demam, yang mungkin disebabkan oleh sinusitis bakteri.
- Ingus berdarah.
- Ingus terus menerus mengalir terasa agak asin dan muncul pertama setelah cedera kepala.
- Bayi dengan hidung meler disertai demam dan belum berusia 2 bulan.
- Pilek pada bayi yang membuat susah untuk menyusu, atau bernapas.
Jika gejala di atas terjadi, maka kemungkinan penyebab pilek yang mendasarinya adalah kondisi serius sehingga harus segera menemui dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.