Hampir semua anak rasanya pernah mengalami sakit perut. Ada yang berlangsung ringan hingga yang serius dan membutuhkan pertolongan medis segera seperti pada kasus keracunan. Ketahui berbagai kemungkinan penyebab sakit perut pada anak dan lekas bawa ia ke dokter apabila sakit perut yang dialaminya nampak begitu parah.
Inilah penyebab sakit perut pada anak yang perlu Ayah Bunda ketahui
Umumnya penyebab sakit perut pada anak bersifat ringan, misalnya saja akibat pola makan buruk sehingga anak menjadi kekenyangan, sembelit maupun kembung. Namun tak jarang sakit perut yang dialaminya juga bisa menjadi pertanda serius, seperti pada kasus keracunan atau infeksi virus dan bakteri.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Bahkan banyak orang tua yang tak mengetahui, bahwa sakit perut juga bisa jadi menunjukkan kondisi psikis anak yang sedang memburuk. Terlebih lagi bila disertai dengan perubahan perilaku yang negatif dan gejala fisik seperti hilangnya nafsu makan dan sulit tidur.
Untuk lebih memahaminya, berikut uraian lengkap seputar penyebab sakit perut pada anak:
1. Kekenyangan
Orang tua mana yang tak senang melihat buah hati tercintanya begitu lahap saat menyantap makanan. Namun, perhatikan pula takaran makanan yang tepat agar anak tidak sampai kekenyangan. Pasalnya, kekenyangan menjadi salah satu penyebab sakit perut pada anak yang seringkali dijumpai.
Penting bagi orang tua untuk benar-benar memerhatikan pola makan buah hatinya agar tidak sampai berlebihan. Karena bila terus dibiarkan, hal ini akan berujung pada obesitas yang dapat meningkatkan risiko timbulnya potensi penyakit degeneratif, seperti diabetes, stroke dan jantung.
2. Sembelit
Serupa dengan kekenyangan, penyebab sakit perut pada anak satu ini pun terkait erat dengan pola makan yang buruk, yakni kurangnya asupan serat. Dan akan semakin diperparah lagi dengan kebiasaan anak-anak yang sering menahan BAB dan hanya sedikit minum air putih.
3. Perut Kembung
Perut kembung yang dialami oleh anak tidak serta merta datang dengan sendirinya. Kondisi ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor. Diantaranya seperti terlalu banyak menelan udara saat makan/menyusui, konsumsi berlebih makanan maupun minuman bergas dan beberapa faktor lainnya.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Baca juga : Cara Mengatasi Kembung pada Bayi dengan Aman Tanpa Obat
4. Alergi Makanan
Alergi makanan terjadi akibat respon abnormal dari sistem imun tubuh terhadap protein yang terkandung dalam makanan. Telur, susu, kacang-kacangan dan makanan laut merupakan beberapa jenis makanan yang menjadi penyebab umum timbulnya reaksi alergi pada anak, seperti gatal-gatal, mengi, sesak napas, sakit perut hingga pembengkakan.
Lebih lengkap silahkan baca : Alergi Makanan : Gejala, Penyebab, Pengobatan
5. Keracunan
Seperti yang kita ketahui, anak-anak terutama yang masih berusia dini belum mampu memahami sepenuhnya hal apa saja yang berbahaya bagi dirinya. Apapun dapat dipegang dan dimasukkan ke mulutnya tanpa mempedulikan dampak negatifnya. Hal inilah yang lantas menyebabkan anak rentan mengalami keracunan.
Untuk itu, selaku orang tua hendaklah lebih memerhatikan segala seluk-beluk maupun tingkah laku yang anak perbuat, baik di dalam maupun di luar rumah. Jauhkan berbagai benda atau zat berbahaya dari jangkauannya.
Perhatikan pula pemberian obat-obatan dan beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan anak mengalami keracunan, seperti madu yang dapat memicu botulisme pada anak berusia di bawah 1 tahun.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
6. Sengatan Serangga
Dalam banyak kasus, sengatan serangga seperti tawon, lebah, laba-laba atau kalajengking seringkali menyebabkan kemerahan, bengkak, nyeri dan gatal-gatal pada area kulit yang terkena.
Namun tak jarang, racun serangga yang telah masuk ke dalam tubuh juga dapat menyebabkan sakit perut, mual, pusing dan demam. Anak-anak lebih rentan mengalami kondisi ini mengingat sistem imun mereka yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa.
7. Stres
Tak hanya orang dewasa yang dapat mengalami stres, anak-anak pun dapat mengalami hal serupa. Sayangnya, banyak orang tua yang tak tahu bahkan kurang memahami kondisi kejiwaan buah hatinya.
Anak yang sedang stres dapat menunjukkan beberapa perilaku negatif, seperti sering menangis, rewel dan kerap berdebat atau membantah orang tua. Sementara untuk gejala fisik yang dapat dikenali, diantaranya sering mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, sulit tidur dan kehilangan nafsu makan.
8. Infeksi
Curigai apabila anak mengeluhkan sakit perut yang kerap berulang. Bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang organ pencernaannya. Salah satu yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah gastroenteritis, yakni infeksi pada usus yang dikenal juga dengan istilah flu perut.
9. Riwayat Bedah
Penyebab sakit perut pada anak lainnya dapat terkait dengan komplikasi yang mungkin terjadi pasca bedah atau operasi yang pernah dilakukan sebelumnya, seperti pada kasus usus buntu.
Komplikasi ini biasanya meliputi ileus (sumbatan usus), timbulnya abses atau kumpulan nanah dan perlengketan usus yang kesemuanya dapat menyebabkan keluhan nyeri atau sakit perut.
Beberapa tips mencegah sakit perut pada anak
Ada beberapa tips yang dapat diterapkan orang tua guna meminimalisir risiko terjadinya sakit perut pada anak, diantaranya:
- Perhatikan dengan benar pola makan anak. Berikan ia asupan gizi dan nutrisi seimbang. Hindari banyak makanan berlemak tinggi, terutama makanan cepat saji dan makanan beku.
- Pastikan anak minum cukup air putih setiap harinya. Untuk anak usia 4-8 tahun kebutuhan cairan rata-ratanya adalah 1,6 liter atau 6-7 gelas. Sedangkan yang berusia 9 tahun ke atas, dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan orang dewasa, yakni 2 liter atau 8 gelas setiap harinya.
- Berikan ia makan dalam porsi kecil namun sering. Hal ini berguna untuk mencegah kekenyangan dan mengontrol kadar gula darah agar lebih baik.
- Ajaklah buah hati untuk aktif di luar rumah atau berolahraga setiap pekannya. Jangan biarkan ia menjadi pribadi yang pasif dengan hanya menghabiskan waktu di rumah dengan gadget atau barang kesayangan lainnya.
- Simpan semua barang atau benda yang berisi zat berbahaya dari jangkauan anak.
Segera periksakan anak ke dokter atau rumah sakit terdekat apabila sakit perut yang dialami tak kunjung membaik dalam 24 jam, terjadi secara berulang (hilang timbul) atau disertai dengan gejala lain seperti demam, nafsu makan memburuk, sensasi terbakar saat buang air kecil, muntah dan diare.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.