Pada dasarnya wasir terjadi akibat adanya gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis yang berada di daerah anus atau rektum. Gaya hidup tak sehat seperti kurang asupan serat dan kehamilan kerap menjadi faktor penyebab wasir yang paling umum.
Kendati demikian, menuanya usia, garis keturunan maupun aktivitas bercinta yang salah tak pelak ikut berperan terhadap timbulnya wasir. Untuk itu, ketahui dengan benar berbagai faktor penyebab timbulnya wasir guna mewaspadai kedatangan penyakit yang mampu merenggut kenyamanan hidup penderitanya ini.
Berikut berbagai faktor penyebab wasir selengkapnya:
1. Sembelit
Konstipasi atau sembelit menjadi faktor penyebab wasir yang paling umum. Kurangnya asupan serat dan cairan dalam tubuh menyebabkan feses sulit dikeluarkan. Akibatnya seseorang akan cenderung mengejan lebih keras sehingga akan meningkatkan tekanan abdominal yang dapat berujung pada timbulnya wasir atau ambeien.
2. Kehamilan
Bersanding dengan sembelit, kehamilan juga kerap menjadi salah satu faktor penyebab wasir yang paling umum. Rahim yang terus berkembang mampu memberi tekanan ekstra pada vena panggul dan vena kava inferior. Menyebabkan aliran balik vena pada area ekstremitas bawah menjadi terhambat dan membengkak.
Di tambah lagi dengan adanya peningkatan produksi hormon progsteron selama kehamilan yang berkontribusi besar terhadap timbulnya konstipasi atau sembelit, semakin membuat wanita hamil rentan mengalami wasir terutama pada trimester ketiga.
3. Penuaan
Tak dapat dipungkiri, seiring bertambahnya usia, kinerja tubuh akan semakin melambat dan menurun. Kemampuannya dalam meregenerasi sel-sel pun akan ikut tergerus, membuat seseorang yang berada pada usia lanjut rentan terhadap berbagai penyakit termasuk wasir.
4. Keturunan
Keturunan, meski tidak secara langsung menyebabkan wasir, namun dapat berperan sebagai faktor pendukung. Vena yang lemah karena kelainan bawaan cenderung mudah rusak dan melebar sehingga lebih memungkinkan terjadinya wasir.
5. Berat Badan Berlebih
Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada otot rektal yang pada gilirannya dapat menyebabkan wasir. Seseorang dengan berat badan berlebih juga cenderung kurang mengonsumsi serat dan malas berolaharaga. Dua kebiasaan buruk yang semakin memperbesar risiko timbulnya wasir.
6. Kebiasaan Sehari-Hari
Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang menjadi faktor penyebab timbulnya wasir. Diantaranya terlalu lama jongkok saat BAB, menunda-nunda BAB, duduk dan berdiri terlalu lama tanpa diselingi peregangan atau pelemasan tubuh dan sering mengangkat benda-benda berat. Masih berniat mempertahankan kebiasaan buruk seperti ini?
7. Hubungan Anal
Aktivitas bercinta melalui anal (anal intercourse) dapat mengembangkan risiko timbulnya wasir. Pasalnya, anal atau lubang anus tidak menghasilkan lubrikan layaknya Miss V, sehingga penetrasi ke dalam lubang anus hanya akan menimbulkan luka dan iritasi yang berpotensi memicu pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitar.
Di samping itu, aktivitas bercinta melalui anal juga dapat membuka peluang sebesar-besarnya terhadap kedatangan penyakit menular seksual (PMS). Karena sejatinya anus merupakan bagian dari saluran cerna yang memiliki fungsi sebagai tempat keluarnya kotoran atau feses bukan bagian dari sistem reproduksi manusia.
8. Penyebab Lainnya
Beberapa penyebab lain timbulnya wasir meliputi kanker usus besar, diare akut maupun kronis, cedera tulang belakang dan operasi dubur atau anus yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika mendapati adanya darah merah segar saat BAB ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Wasir atau ambeien memang jarang menimbulkan komplikasi serius. Namun bila tidak ditangani dengan tepat dan segera, bukan tidak mungkin wasir dapat memasuki derajat parah yang hanya dapat disembuhkan melalui prosedur bedah atau operasi.
Baca juga:
- Ambeien (Wasir) : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
- 10 Obat Ambeien Alami Yang Ampuh dan Mudah Dibuat
- 11 Penyebab Ambeien yang Harus Anda Waspadai
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.