Penyembuhan Patah Tulang Bisa Optimal Jika Memenuhi Syarat Ini

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Jul 23, 2021 Tinjau pada Mei 16, 2019 Waktu baca: 4 menit
Penyembuhan Patah Tulang Bisa Optimal Jika Memenuhi Syarat Ini

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penyembuhan patah tulang didefinisikan sebagai pemulihan stabilitas mekanik, kontinuitas, dan kemampuan tulang menopang beban secara normal. 
  • Penyembuhan patah tulang dapat berjalan optimal jika jaringan dari fragmen tulang yang patah masih hidup, tulang yang patah tidak boleh bergerak, dan tidak ada infeksi.
  • Tahap penyembuhan patah tulang meliputi peradangan, pembentukan kalus halus, pembentuka kalus keras, dan remodeling tulang.
  • Dapatkan paket fisioterapi dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall.
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Patah tulang dapat terjadi pada siapa saja dengan berbagai penyebab. Bisa karena cedera, benturan keras, kecelakaan, dan sebagainya. Kondisi ini perlu ditangani dengan cepat supaya tulang yang patah dapat diobati dan kembali menyambung. Lantas, seperti apa terapi penyembuhan patah tulang yang disarankan? Berikut ulasannya.

Sekilas tentang patah tulang

Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma. Patah tulang selalu dikaitkan dengan pendarahan dan luka periosteal (lapisan luar tulang) atau endosteal (lapisan dalam tulang). Penyembuhan patah tulang didefinisikan sebagai pemulihan stabilitas mekanik, kontinuitas, dan kemampuan tulang menopang beban secara normal. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Proses penyembuhan patah tulang harus dipantau melalui sinar-X atau rontgen secara berkala. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan atau masalah lain, karena proses penyembuhan tersebut tidak selalu berjalan normal. Proses penyembuhan patah tulang atau kembali menyambungnya tulang yang patah merupakan proses alami dan otomatis setelah terjadinya patah tulang oleh sebab apapun.

Syarat agar penyembuhan patah tulang berjalan optimal

Ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi agar penyembuhan patah tulang dapat berjalan dengan baik, yaitu:

  • Viability of Fragment: Jaringan dari fragmen tulang yang patah masih tersuplai darah dengan baik sehingga masih hidup.
  • Immobility: Tulang yang patah tidak boleh bergerak. Hal ini dapat dicapai lewat imobilisasi eksternal (misalnya bidai) atau fiksasi internal.
  • No Infection: Tidak ada infeksi yang terjadi di bagian tulang yang patah.

Baca juga: Jenis Patah Tulang yang Wajib Anda Tau

Tahap penyembuhan patah tulang

Proses penyembuhan umumnya sama untuk semua jenis patah tulang. Ada serangkaian tahapan yang harus dilalui sampai terbentuk tulang baru yang mengisi daerah retak atau celah antara patahan tulang dan menyambung dengan sempurna. 

Berikut tahap-tahap proses penyembuhan patah tulang:

1. Peradangan (inflammation)

Tulang yang patah, baik yang terbuka ataupun tertutup, akan menimbulkan pendarahan dan membuat jaringan di sekitarnya meradang. Kondisi ini biasanya ditandai dengan pembengkakan, memerah, dan terasa hangat serta tentunya terasa sakit. Tahap ini dimulai ketika patah tulang terjadi dan berlangsung sekitar 24 jam hingga 1 minggu.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

2. Pembentukan kalus halus (soft callus)

Sekitar 2-3 minggu setelah cedera, rasa sakit dan pembengkakan akan mulai hilang. Pada tahap ini, kalus halus akan terbentuk di kedua ujung tulang yang patah sebagai cikal bakal yang menjembatani penyambungan tulang. 

Kalus tersebut belum dapat terlihat melalui rontgen. Tahap ini biasanya akan berlangsung 4-8 minggu setelah cedera.

3. Pembentukan kalus keras (hard callus

Pada minggu ke-4, tulang baru mulai menjembatani fraktur. Kalus yang semula lunak akan berubah menjadi keras (hard callus) dan dapat dilihat melalui sinar-X atau rontgen. Dalam waktu 8-12 minggu setelah cedera, tulang baru telah mengisi fraktur.

4. Remodeling tulang

Sekitar 8-12 minggu setelah cedera, sisi fraktur mengalami remodeling atau memperbaiki setiap kecacatan yang mungkin permanen sebagai akibat dari cedera. Ini merupakan tahap akhir penyembuhan patah tulang yang dapat bertahan hingga beberapa tahun.

Waktu penyembuhan patah tulang bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari jenis tulang yang patah:

  • Tulang jari: 3 minggu
  • Metacarpals (tulang telapak tangan): 4-6 minggu
  • Distal radius (tulang pergelangan): 4-6 minggu
  • Humerus (tulang lengan atas): 6-8 minggu
  • Tulang lengan bawah: 8-10 minggu
  • Tibia dan Fibula (tulang tungkai bawah dan tulang kering): 10 minggu
  • Femoral neck (tulang paha bagian leher): 12 minggu
  • Femoral shaft (tulang paha bagian poros): 12 minggu

Baca selengkapnya: Setelah Patah Tulang Kaki, Berapa Lama Bisa Sembuh dan Jalan Lagi?

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Leher 5 Kali Visit Di NK Health

Untuk pemulihan pasien yang mengalami keluhan pada leher, seperti tightness pada otot-otot sekitar leher sampai ke pundak, timbul gejala neurologis yang terjadi pada penjalaran saraf cervical pada vertebrae dengan menggunakan exercise dan manipulasi. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang (Rontgen, MRI, CT-Scan).

Masalah pada penyembuhan patah tulang

Kebanyakan kasus patah tulang dapat sembuh dengan optimal tanpa masalah yang berarti. Namun, tetap ada risiko yang mengintai pada patah tulang yang tergolong parah.

Masalah penyembuhan patah tulang yang dapat terjadi antara lain:

  • Sindrom kompartemen: Biasanya terjadi hanya pada cedera yang parah. Pembengkakan parah akibat patah tulang yang menimbulkan tekanan pada pembuluh darah sehingga menghambat suplai darah. Akibatnya, aliran darah tidak cukup sampai ke jaringan di sekitar fraktur dan berpotensi mematikan jaringan di sekitar fraktur hingga menyebabkan cacat jangka panjang. Sindrom kompartemen juga dapat mengakibatkan kematian jaringan yang berisiko dilakukannya amputasi.
  • Cedera neurovaskular: Beberapa fraktur begitu parah sehingga arteri dan saraf di sekitar lokasi cedera menjadi rusak. Kondisi ini juga dapat menimbulkan kecacatan seperti mati rasa atau lumpuh.
  • Infeksi: Fraktur terbuka (patah tulang hingga tulang terlihat) dapat terinfeksi ketika ujung tulang bergerigi yang menembus kulit terkena udara, tanah, atau debu.
  • Arthritis pasca-trauma: Fraktur yang meluas ke sendi (fraktur intra-artikular) dapat menyebabkan radang sendi dini.
  • Delayed Union (penyambungan tertunda): Penyambungan tulang patah yang lebih lama dibandingkan waktu normal penyembuhan tulang.
  • Nonunion (tidak/gagal menyambung): Fraktur yang gagal menyambung dalam jumlah waktu yang wajar ini disebut nonunion.  
  • Malunion: Penyambungan tulang yang salah, seperti menyambung tapi miring, menyambung tumpang tindih, dan lain sebagainya. 

Kebanyakan kasus patah tulang dapat sembuh dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Namun, maksimal atau tidaknya penyembuhan patah tulang tentunya tergantung dari kondisi trauma dan seberapa cepat penanganan dilakukan. Maka dari itu, jangan tunda untuk periksa ke dokter saat mengalami patah tulang supaya tidak semakin parah.

Baca juga: 4 Obat Patah Tulang yang Kerap Direkomendasikan Dokter

21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Guo S, et al. (2010). Factors affecting wound healing. DOI: (https://dx.doi.org/10.1177%2F0022034509359125)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app