Dalam sebuah prosedur operasi, dokter biasanya akan membuat sayatan pada kulit menggunakan pisau. Setelah operasi berhasil dilakukan, akan muncul luka sebagai akibat dari pelaksanaan prosedur tersebut.
Agar bekas luka operasi kanker bisa segera sembuh, Anda harus melakukan perawatan dengan tepat. Tujuannya tentu untuk memulihkan kondisi tubuh serta agar terhindar dari infeksi.
Mengenal Infeksi pada Luka Operasi
Tak jarang meski sudah dilakukan perawatan dengan benar dan sesuai dengan prosedur dokter, infeksi pada bekas luka operasi kanker tidak bisa dihindari.
Masalah ini biasanya muncul 30 hari setelah operasi dilakukan. Gejala dari infeksi ini pun beragam, bergantung pada kondisi pasien dan jenis operasi. Namun secara umum bila terjadi infeksi pada bekas luka operasi ada beberapa tanda yang terlihat, diantaranya seperti
- Terdapat nanah pada luka operasi
- Keluar bau yang tak sedap dari luka operasi
- Muncul ruam kemerahan
- Tubuh terasa demam
- Terasa sakit dan perih pada bagian luka
- Luka terasa panas dan mengalami pembengkakan
- Proses penyembuhan yang lebih lama dari biasanya
Infeksi luka operasi biasanya terjadi pada tiga tempat. Pertama pada organ atau rongga daerah operasi. Kedua, sayatan dangkal pada area kulit. Dan yang ketiga adalah sayatan dalam pada otot.
Jika Anda mengalami gejala infeksi yang disebutkan diatas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Apabila tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar dan membuat luka semakin parah.
Apa saja penyebab Infeksi pada Bekas Luka Operasi?
Bakteri berperan penting sebagai pemicu infeksi pada bekas luka operasi. Kontak antara bakteri dan luka bisa melalui berbagai macam interaksi. Misalnya saja interaksi dengan alat-alat operasi, interaksi luka dengan tangan dokter dan perawat, interaksi antara luka dengan kuman yang ada di kulit, interaksi luka dengan kuman yang ada dalam tubuh, serta interaksi antara luka dengan kuman yang ada di udara.
Risiko infeksi pada luka operasi rentan dialami oleh pasien yang memiliki kebiasaan merokok. Terjadinya infeksi juga erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Jika sistem imun menurun, maka kemungkinan terjadi infeksi semakin tinggi. Adapun faktor lain yang dapat meningkatkan risiko infeksi pada luka operasi diantaranya adalah:
- Memiliki riwayat penyakit diabetes
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Pasien yang sudah berusia lanjut
- Menjalani operasi selama 2 jam lebih
- Menjalani operasi pada bagian perut
Untuk mengobati infeksi pada luka operasi, ada dua tindakan yang akan diambil. Pertama adalah dengan mengaplikasikan antibiotik untuk menghambat penyebaran kuman. Dan yang kedua adalah melakukan prosedur operasi untuk membersihkan luka.
Cara merawat bekas Luka operasi Kanker untuk mencegah Infeksi
Yang harus Anda lakukan supaya luka sayatan operasi tidak mengalami infeksi adalah dengan mengikuti prosedur dokter. Jangan melepas plester, jahitan, staples, dan lem operasi sendiri.
Disamping itu lakukan olahraga ringan dengan menggerakkan kaki untuk menghindari penggumpalan darah. Agar risiko terkena infeksi dapat dikurangi, pastikan area luka tetap kering dan periksa luka sayatan sesering mungkin.
Dan jika diperlukan, Anda bisa mengganti perban secara berkala agar tidak dimanfaatkan sebagai sarang kuman dan bakteri.
Rasa gatal juga akan Anda rasakan ketika kondisi luka mulai mengering. Sebaiknya jangan digaruk supaya luka tidak terbuka lagi. Apabila terjadi pendarahan yang sangat besar pada area luka, periksakan ke dokter agar luka tersebut bisa ditutup kembali.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.